Apa kabar guys? sebelum baca mau ngasih link lagu dulu. Nanti di setel pas scene nya ya. . .
HAPPY READING
.
.
.
"mau kemana lo, rapih bener" ucap Ara sambil menepuk bahu Yasa saat Yasa sedang berjalan keluar dari kamar nya memakai celana jeans serta kemeja berwarna hitam, Yasa lantas membalikkan badannya lalu menatap sang kakak, "hehehe, mau dinner sama Zita gue udah izin bunda sama ayah kok, bunda sama ayah nya Zita juga udah" jelas Yasa
"ini udah jam tujuh malam Sa, lo mau bawa anak orang kemana malam malam gini?" curiga Ara pada Yasa
"ck, cuma jalan, makan. Abis itu pulang gue juga janji bakal pulang sebelum jam sepuluh" bela Yasa
Ara hanya menghela nafas lalu mengangguk mengizinkan adik nya pergi, Yasa langsung keluar rumah dan mengendarai mobil nya menuju tempat Zita, saat Yasa sudah di depan rumah Zita ia turun dan masuk kedalam rumah Zita untuk pamit kepada kedua orang tua Zita.
"assalamualaikum, om tante saya mau jemput Zita" Yasa tersenyum kepada kedua orang tua Zita yang dibalas senyuman oleh kedua orang tua tersebut, "waalaikumsalam, eh Yasa udah datang sebentar ya Zita nya lagi di atas masih siap siap, kamu tunggu disini aja dulu sambil ngobrol sama om, biar bunda nya Zita yang manggil Zita" ucap Haris sambil menepuk sofa samping nya.
Yasa mengangguk lalu mendudukkan diri nya ke sofa sebelah om Haris, "kamu serius suka sama anak saya? Kalau seandainya Zita punya masa lalu yang kelam atau Zita punya penyakit yang ga bisa sembuh, kamu siap nemenin dia pengobatan?" pertanyaan tersebut membuat Yasa sedikit bingung namun ia berusaha santai menjawab pertanyaan ayah Zita tersebut,
"serius om, dan saya siap menemani Zita dalam keadaan apa pun" jawab Yasa dengan santai, Haris tersenyum menatap ke arah Yasa.
"saya sama kedua orang tua kamu sudah berteman sejak lama bahkan lebih dari setengah umur saya, tetapi saya tidak mau menjodohkan kamu dan Zita hanya karena saya da orang tua mu berteman. Dan saya juga tidak akan pernah rela jika anak saya disakiti oleh laki laki mana pun termasuk kamu Yasa, jadi saya harap kamu tidak mengecewakan saya karena jika kamu menyakiti anak perempuan saya satu satu nya maka saya sendiri yang akan turun tangan menghadapi kamu. Ini bukan sebuah ancaman, tapi ini peringatan yang saya harap selalu kamu ingat sebelum kamu bertindak" Yasa mengangguk mantap menatap Haris, "saya mungkin ga bisa janji kalau saya bisa selalu bahagia in anak om, tapi saya janji saya bakal berusaha untuk tidak menyakiti anak om, dan kalau suatu hari saya sampai menyakiti anak om saya terima konsekuensi nya" balas Yasa sambil menatap Haris dengan sungguh sungguh, Haris hanya tersenyum sambil menepuk bahu Yasa.
"Sa, sorry lama ya?" Yasa langsung mengalihkan perhatiannya kepada Zita, Yasa sempat terpukau menatap Zita namun langsung menetralkan kondisi wajahnya, "enggak kok Ta, udah siap? Mau jalan sekarang?" tanya Yasa, Zita hanya mengangguk lalu beralih melihat ke arah bunda dan ayah nya.
"bun, yah, Zita pamit dulu ya" pamit Zita sambil menyalami kedua orang tua nya.
"om, tante, saya izin ajak anak nya jalan ya" izin Yasa, sambil mengikuti Zita menyalami kedua orang tua nya.
Orang tua Zita mengangguk, lalu mengantar Zita dan Yasa sampai depan pintu, Yasa langsung membuka kunci mobil nya dan membukakan pintu mobil nya untuk Zita, mobil mereka akhirnya meninggalkan pekarangan rumah Zita dan menuju ke tempat yang sudah Yasa siapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA & YASA
Teen Fictionamora dan yasa merupakan kakak beradik berbeda 1 tahun, amora sang kakak sedangkan yasa sang adik. mereka satu sekolah dan satu angkatan hanya berbeda jurusan, sang kakak kelas XII IPA 1 sedangkan sang adik XII IPS 3. amora memiliki rasa oleh salah...