Setelah berlibur, mereka kembali bertemu dengan hari senin lagi. Hari yang paling melelahkan karena mereka harus berbaris dilapangan selama satu jam lamanya, dan dihadapkan dengan terik nya matahari.
"gila, hari ini panas banget. Mana jam pelajaran pertama matematika minat" dumel Maura saat masuk ke dalam kelas, teman teman nya hanya mengangguk sambil berdiri di bawah mengipaskan diri mereka masing masing dengan topi.
Bel tanda pembelajaran terdengar, mereka semua duduk bersiap menunggu datang nya guru, sesuai dengan kata Maura tadi jam pelajaran pertama adalah matematika minat.
Setelah menjelaskan pak Basil menjelaskan materi nya di papan tulis murid yang lain mendengarkan dengan seksama, namun berbeda dengan Ara yang sedang berusaha mati matian untuk menahan kantuknya, ia sudah melakukan berbagai cara agar kantuknya menghilang. Mulai dari mencatat materi, minum, mencuci muka, sampai mengompres kedua mata nya dengan tissue dan air, namun tidak ada yang berhasil menghilangkan rasa kantuknya.
"ra, lo ngantuk banget kayak nya" ucap Keana yang sedari tadi melihat perilaku Ara, Ara yang pasrah akhirnya melipat kedua tangan nya di meja lalu meletakkan kepala nya.
"Ara, bisa maju kedepan?" rasa kantuk Ara langsung tergantikan dengan rasa terkejut ketika pak Basil memanggil namanya, Keana yang melihat sikap Ara terkekeh lalu menepuk pundak Ara sembari memberikan semangat.
Ara menghela nafas nya lalu maju kedepan papan tulis, ia diminta pak Basil untuk menyelesaikan soal yang ada di depan, untung nya Ara sudah lumayan menguasai materi yang sedang diajarkan pak Basil, jadi ia dengan mudah mengerjakan soal di papan tulis tersebut.
"huh, langsung ilang ngantuk gue Na" ucap nyya sambil menyandarkan badan ke kursi, Keana tersenyum lalu menepuk pundak Ara, "makanya, kalau maraton film jangan malam malam. Ngantuk kan lo" nasehat nya sambil melanjutkan mencatat materi yang ada di papan tulis.
"ck, lo mah. Lo tuh harus tau, nikmat nya begadang sambil maraton film" Keana hanya terkekeh sambil menggelengkan kepala nya mendengar jawaban dari Ara, "eh temenin gue ke toilet yuk, sekalian cuci muka lagi biar ga ngantuk"
Keana ingin mengangguk menuruti permintaan Ara, tapi ia urungkan lalu menahan tangan Ara "tapi kan kalo sama pak Basil ga boleh ke toilet berdua Ra" Ara menghela nafas nya, "iya juga sih. Ya udah deh, gue ke toilet sendiri aja"
Setelah izin kepada pak Basil, Ara keluar kelas dan berjalan menuju toilet. Tanpa Ara sadari, ada seorang lelaki yang berjalan tepat di belakang Ara. Saat Ara masuk kedalam toilet, ia menunggu Ara keluar di depan toilet.
"hi cantik" ucapan itu yang keluar dari mulut laki laki itu saat melihat Ara keluar dari toilet, Ara sontak terkejut, namun ia tidak terlalu mempedulikan laki laki tersebut.
Saat ia ingin berjalan untuk kembali ke kelas, laki laki tersebut menahan pergelangan tangan Ara, laki laki tersebut berdiri dihadapan Ara sambil mengulurkan tangan nya "eits, tunggu dulu dong. Kenalin gue Garuda, anak 12 IPS 1. Lo Amora kan, adek nya Yasa?"
Ara hanya melirik sejenak pergelangan Garuda, "lo nahan gue Cuma buat kenalan? Kayak ga ada waktu lain aja sih lo" Garuda terkekeh mendengar jawaban ketus dari Ara.
Garuda mendekatkan bibir nya ke telinga Ara "ternyata bener ya apa kata temen temen gue, lo tuh cantik, galak, tapi sexy. Montok lagi" bisikan dari Garuda membuat Ara naik pitam, "maksud lo apaan?" ucap Ara sambil menunjuk muka Garuda.
"tenang dong, yang gue bilang kan fakta. Tapi gue penasaran deh, kok lo bisa pacaran sama Baron? Sedangkan Baron kan terkenal jarang deket sama cewe. Oh gue tau, lo nyerahin diri lo ke Baron ya, biar bisa pacaran sama dia? Gue juga mau dong pake tubuh lo" garuda mengusap pinggang Ara sambil meremas nya sesaat dan memainkan lidah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA & YASA
Teen Fictionamora dan yasa merupakan kakak beradik berbeda 1 tahun, amora sang kakak sedangkan yasa sang adik. mereka satu sekolah dan satu angkatan hanya berbeda jurusan, sang kakak kelas XII IPA 1 sedangkan sang adik XII IPS 3. amora memiliki rasa oleh salah...