Baron akhirnya sampai di base anak anak Paix, yaitu sebuah geng motor yang berisi kumpulan anak anak muda, anak anak yang mungkin dapat menjadi keluarga kedua, menjadi sahabat, menjadi pendengar yang baik bahkan saling berbagi pengalaman. Paix sendiri memiliki base disebuah rumah yang lumayan besar dikarenakan Paix sendiri memiliki banyak anggota.
Sesampainya di dalam Baron langsung menuju ke dapur untuk mengambil satu kaleng botol soda, disaat yang bersamaan terlihat Amora yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"loh Ara? Ngapain lo disini, tumben" tanya Baron kepada Ara sambil meneguk minuman kalengnya
"emang ga boleh kalo gue main kesini? Ya udah gue pulang aja kalo ga boleh" Ara melangkahkan kaki nya hendak pergi, Baron yang melihat itupun langsung menahan tangan Ara,
"ga gitu, gue kan cuma nanya, biasanya lo kan ga mau kalo diajak ke base" jelas Baron yang terlihat sedikit panik, melihat ekspresi Baron Ara sedikit tertawa, "iya iya, gue ngerti panik banget sih lo. Gue tadi gabut di rumah ga ada kerjaan, terus Yasa tadi bilang kalo dia mau ke base dari pada gue gabut di rumah mending gue ikut Yasa" jelas Ara, Baron hanya tersenyum tipis lalu mengangguk
"btw, minggir dong jangan di depan kulkas gue mau ngambil minuman gue" Ara mendorong badan Baron kesamping agar tidak menghalangi nya untuk membuka kulkas, Baron menggeser badannya lalu melihat Ara mengambil sebotol Yogurt dari dalam kulkas,
"lo segitu sukanya sama yogurt ya?" tanya Baron sambil berdiri dihadapan Ara yang sedang duduk di meja makan
"SUKAK BANGEEEEEET" Ara berteriak sambil menoleh ke hadapan Baron, lalu akhirnya menutup mulutnya dan terkekeh karena merasa terlalu kencang berteriak
Baron yang melihat itu pun hanya tersenyum kecil, "lo suka yogurt yang cair apa yang putih kentel juga suka?" lanjut tanya Baron kepada Ara, Ara sedikit ambigu dengan pertanyaan Baron 'yogurt putih kentel apaan anjir, kenapa pertanyaannya ambigu banget?' tanya nya dalam hati
Melihat Ara yang terlihat kebingungan Baron langsung mengerti dengan raut wajah Ara serta pertanyaannya barusan lalu tersenyum jail "maksud gue yogurt yang kentel yang biasa di taruh di cup gitu, lo mikir yang aneh aneh ya?" sambil menunjuk muka Ara yang terlihat memerah dan menahan malu, Ara langsung berdiri dari tempat duduk nya membawa kaleng minuman milik Baron lalu pergi ke tengah ruangan menghampiri adiknya.
"mampus mau ditaruh mana muka gue, malu banget anjir. Ara lu tuh bodoh banget sih makanya pikiran jangan roti sobek mulu apa" dumel Ara sambil mengetuk jidatnnya, setelah sampai di samping adiknya ia langsung menjatuhkan diri dan duduk di samping adiknya lalu menutupi mukanya dengan bantal
"lo kenapa sih kak? Dateng dateng kayak orang kesurupan" pertanyaan Yasa mengalihkan perhatian anak anak Paix yang ada disana, mereka melihat Ara yang sedang menenggelamkan mukanya pada bantal dengan tangan yang masih setia memegang kaleng soda,
"tumben juga lo minum soda, padahal ada yogurt di kulkas" mendengar itu Ara langsung menyingkirkan bantal yang menutupi wajahnya lalu melihat apa yang dia pegang di tangannya, "salting sih salting, tapi ga bawa minum orang juga dong. Itu minum gue, nih yogurt lu" Ara semakin membulatkan matanya waktu Baron datang dari arah belakang lalu memberikan sebotol yogurt yang masih tersisa setengah kepadanya. 'mampus double kill ra, makan tuh salting' dumel nya dalam hati.
Ara hanya memperlihatkan sederet giginya kepada Baron lalu mengusap tengkuknya yang tidak gatal, lalu menukar minumannya dengan minuman milik Baron "lo apain kaka gue sampe salting kayak gini" tanya Yasa yang sedari tadi melihat percakapan sepasang manusia tersebut
"ga gue apa apain, tanya aja sendiri sama kaka lo, orang cuma nanya doang" jawab Baron seadanya sambil mengulum senyum nya lalu menghabiskan sisa minuman soda nya.
Ara hanya bisa menggeleng melihat Yasa yang seolah bertanya padanya, "lo kayak ga tau Baron aja sa, palingan kakak lo diledekin sama dia" sahut Adrian yang sedari tadi melihat percakapan mereka sambil memakan kacang nya, "nah bener tuh kata Ian" timpal Iky yang sedang memainkan gadgetnya.
Yasa kembali menoleh melihat kakak dan sahabatnya tersebut seolah berbicara lewat pandangannya, Ara mengangguk disusul dengan anggukan dari Baron juga, "lagian gue juga ga bakal macem macem sama kakak lo kali Sa, masa iya gue nyakitin kakak sahabat gue sendiri" tambah Baron melihat ke arah Yasa lalu tersenyum ke arah Ara.
"ya udah bagus kalau kayak gitu, tapi sampe lo ketauan macem macem sama kakak gue, gue ga segan segan bikin lo masuk ketempat per - istirahat an terakhir lo pake tangan gue sendiri" ancam Yasa kepada Baron, Baron hanya terkekeh lalu mengangguk mendengar ancaman dari Yasa
"serem amat lo kalo ngamcem, posesif banget lagi" sahut haidar yang mendengar ancaman dari Yasa kepada Baron, yang lain hanya tertawa termasuk Ara dan Yasa, "harus lah orang dia kakak gue satu satunya, nanti kalo dia kenapa - napa yang nyesel kan gue" ungkap Yasa sambil merangkul sang kakak, "idih najis sok manis, biasanya juga lo yang bikin gue nangis, giliran di depan temen aja lo sok sok an" ledek Ara sambil melepas rangkulan sang adik lalu terkekeh, Yasa hanya mendengus sebal "bukannya baper udah gue jagain, malah ngeledek" omel Yasa pada sang kakak,
"iya iya adikku tersayang, ututu ga usah sok ngambek gitu makin jelek muka lo ga ada imut imutnya" bujuk Ara sambil mencubit kedua pipi sang adik, "duh, jadi pengen dibujuk terus diunyel unyel juga sama neng Ara" kalimat tersebut terlontar dari seorang anak Paix, Baron yang mendengar kalimat tersebut langsung menghembuskan nafasnya kasar 'lo siapa berani beraninya ngegodain calon gue? Mau gue goreng ginjal lo buat makan kucing?' sewot Baron dalam hati.
"nanti diamuk pawangnya abis lo" ancam Haidar menyauti anak Paix yang tadi menggodai Ara, "tau, nanti lo dikubur idup idup mampus" timpal Iky yang dibalas oleh tawa dari mereka dan yang lain.
"btw, gue mau nanya deh kenapa namanya Paix? Terus tujuannya dibangun Paix tuh apa?" pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Ara, pasalnya ia sendiri belum tau apa arti dari Paix dan asal mulanya.
"Paix itu artinya kedamaian, jadi kita berharap semua anggota Paix itu bisa berdamai dan membawa kedamaian, mau itu untuk diri sendiri, orang lain, bahkan untuk dunia." jelas Baron menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Ara, "dulu bang Leo sama bang Benjy yang nemuin Paix, kita itu gen ke 4 dari Paix yang diketuain sama Baron, sedangkan generasi ke 5 dan 6 itu ketua nya Arkha sama Galih, tapi kata bang Leo jangan terlalu obsesi sama yang namanya ketua, kalian ini satu grub kalo cuma ketua yang lo dengerin berati kalian bukan grub, tapi jadi kayak atasan sama bawahan, karena itu kita sepakat kalau julukan ketua itu tugasnya hanya mengarahkan, selain itu kita ya sahabat an. Kata bang Benjy tujuan awal Paix sebenernya cuma untuk pelarian kalau ada masalah, tapi lama kelamaan Paix udah kayak keluarga kedua, tempat berkeluh kesah, tempat berbagi masalah, tempat dimana lo bisa nyelesain masalah lo dengan saran dari orang lain, tempat dimana lo bisa mendapatkan apresiasi dari apa yang lo lakuin, tempat dimana lo bisa ketemu sama orang yang tulus bersahabat sama lo, tempat dimana lo bisa ketawa dengan lepas, tempat dimana lo ngerasa aman dan damai disaat diri lo dan dunia lo lagi ga aman dan hancur, pokoknya Paix udah kayak tempat yang dikasih sama tuhan untuk tempat kita berkeluh kesah dan lainnya." penjelasan panjang lebar ini dijelaskan oleh Adrian dan membuat semua anak Paix yang berada disitu tersentuh termasuk Ara
"aaaa, terharu deh gue sama persahabatan kalian" heboh Ara setelah mendengar penjelasan dari Baron dan Adrian, "gue doain buat anak anak Paix semoga bisa terus damai satu sama lain, bisa damai sama masalah yang dihadapin, dan bisa membawa kedamaian untuk orang lain, terus bisa bahagia dan bersama terus dan menghadirkan generasi Paix yang berikutnya sampai nanti anak dan cucu kalian bisa tau kalau Paix pernah ada" doa Ara yang di aamiin kan oleh seluruh anak anak Paix.
Dan semoga doa Ara menjadi sebuah kenyataan walau mereka percaya akan ada waktu dimana mereka terkena ombak besar yang mungkin akan membuat mereka menjadi renggang, dan mungkin nanti mereka akan sama sama menghadapi rintangan yang berat, tapi mereka percaya bahwa mereka akan tetap bersama dan bisa mempertahankan apa yang mereka punya, sampai maut serta takdir tuhan yang akan memisahkan mereka.
HALOOO, KALAU ADA TYPO ATAU ADA BAGIAN YANG KURANG BISA DIKASIH TAU YAA
THANKS FOR SUPPORTNYA
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA & YASA
Teen Fictionamora dan yasa merupakan kakak beradik berbeda 1 tahun, amora sang kakak sedangkan yasa sang adik. mereka satu sekolah dan satu angkatan hanya berbeda jurusan, sang kakak kelas XII IPA 1 sedangkan sang adik XII IPS 3. amora memiliki rasa oleh salah...