15. HAPPY BIRTHDAY ARA

16 7 10
                                    

Setelah mereka selesai bermain-main di Pantai, mereka kambali ke kamar masing-masing untuk mandi dan beristirahat sejenak. Dan disini lah mereka berlima, Maura, Lala, Keana, Zita dan juga Ara. Mereka sedang sibuk dengan handphone nya masing-masing.

"Ara, kirim in foto yang tadi dong" pinta Maura, setelah mengirimkan foto kepada teman teman nya, ia mengambil laptop nya lalu bersiap untuk menonton drakor favorit nya bersama teman teman nya.

Ting ting

Suara tersebut berasal dari handphone Lala, segera Lala membuka handphone nya dan melihat pesan di room chat nya. Tanpa Ara ketahui yang lain nya sedang mempersiapkan kejutan untuk ulang tahun nya.

Birthday Ara 🎉🎂

Atm berjalan

Om, tante, Iky sama Haidar udah di lokasi ya

Kanjeng ratu

Ara nya udah tidur, atau lagi apa?

Lala temen Ara

Masih nonton drakor tan sama kita

Drakor mulu

Maura temen Ara

Biarin kek, seru tau

Atm berjalan

Hush, udah ga usah dilanjutin nanti malah ribut

Jadi gini rencananya, nanti yang cewe tutup mata Ara dari kamar, terus tuntun ke bawah. Biar nanti urusan dekor serahin ke om, tante, sama anak cowo aja.

Calon ipar

Ok, siap om

Ok, kita turun kebawah

Setelah menjawab pesan ayah nya di grup, Yasa, Baron, serta Adrian bergegas turun ke bawah ditempat yang telah disiapkan untuk acara ulang tahun Ara.

"nih pasangin balon, sama lampu nya" ucap Aira yang langsung menyodorkan sepasang balon dan tali serta lampu untuk di gantungkan di pohon.

Yasa mengangguk lalu berusaha memanjat pohon untuk memasangkan tali, setelah selesai memasangkan tali ia mencantolkan beberapa balon bertuliskan Birthday Ara beserta beberapa lampu dan dibantu oleh Baron.

Sedangkan yang lain nya menghias meja serta menata makanan yang ada di letakkan di meja, "udah selesai semua, tinggal suruh yang cewe nya turun" ucap Yasa melaporkan kepada Wiman.

"La, yang lain udah selesai dekor" bisik Maura kepada Lala, Keana ikut melirik dan mendengarkan perbincangan mereka, lalu memberikan kode kepada Zita untuk mengambil kain yang digunakan untuk menutup mata Ara.

Setelah Zita mengambil kain tersebut ia menyuruh Ara untuk berdiri, "lo pada mau ngapain sih, kenapa pake di tutup kayak begini" dumel Ara kepada teman teman nya, yang lain hanya terkekeh mendengar omelan tersebut.

"udah, lo ikut aja. Kita ga macem macem kok" ucap Maura menenangkan, Ara hanya mengangguk pasrah. Dan menggenggam tangan Zita saat ia di tuntun untuk keluar kamar.

Saat sudah di dekat pantai, Ara merasakan hembusan angin serta pasir yang ia pijak, "lo ngapain bawa gue ke pantai malem malem? Gue marah banget ya kalau sampai lo semua ngerjain gue"

"takut banget sih lo Ra, kita ga sejahat itu tenang" ucap Zita sambil mengelus tangan Ara perlahan.

Saat sudah sampai di depan meja, Zita melepas genggaman tangan Ara dan mulai menjauh dari Ara bersama teman teman nya, "Zit, lo kemana? Gue lepas ya kain nya"

"lepas aja ra" balas Zita, Ara melepas perlahan ikatannya dan mulai membuka mata nya, tiba tiba ia dikagetkan dengan suara confetti, ia menatap sekeliling dan menepukan bunda nya yang membawa kue ulang tahun serta teman teman nya yang membawa terompet.

Ara menutup mulut nya terharu, lalu menatap kue yang dipegang oleh bunda nya, "happy birthday cantik nya bunda" ucap Aira sambil menyodorkan kue nya kepada Ara, Ara segera meniup lilin nya lalu memeluk bunda nya.

"aaa, makasih banyak semua nya" ucap Ara terharu, "sama sama, happy birthday ya cantik nya ayah, semoga semakin dewasa, semakin pintar, semakin sholehah" ucap Wiman sambil mengecup kedua pipi Ara.

"happy birthday ya Ara" ucap seluruh teman teman nya, sambil memberikan beberapa kado untuk Ara.

Ara mengambil kado dari tangan mereka dan memeluk semua teman teman nya, "makasih, gue bahagia banget hari ini" ucap nya terharu.

Yasa mendekati Ara lalu merentangkan tangannya, Ara langsung menyambutnya dengan pelukan hangat. Yasa mengusap perlahan rambut Ara dan mengecup kedua pipi Ara, "happy birthday ya, semoga ga sering marah marah sama nangis lagi. Kuping gue sakit denger lo marah marah sama nangis mulu"

Mendengar ledekkan dari Yasa, Ara mencubit lengan Yasa, "oh, jadi selama ini lo dengerin curhatan gue ga ikhlas?" Yasa meringis kesakitan saat lengan nya dicubit oleh Ara, mengapa tenaga kakak nya ini sungguh besar? "hush, udah ah. Baru juga pelukkan masa langsung berantem aja" ucap Aira melerai pertengkaran anak anaknya tersebut.

Yang lain hanya bisa terkekeh melihat pertengkaran tersebut, setelah pertengkaran tersebut Aira mempersilahkan teman teman Ara dan Yasa untuk menyantap hidangan yang telah disediakan. Sedangkan Ara tangannya ditarik oleh Baron untuk menjauhi kerumunan teman dan keluarga nya.

"mau kemana sih?" sebal Ara saat tangannya ditarik dan Baron hanya diam daritadi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Saat sudah di tempat yang Baron tuju, ia meminta Ara untuk duduk di sebuah batu bersama dengan nya, "happy birthday ya cantik" ucap Baron tiba tiba sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru dan menyerahkannya kepada Ara.

"apa ini?" tanya Ara saat menerima kotak dari Baron, "hadiah, buat orang paling cantik yang lagi ulang tahun hari ini" baron tersenyum sambil menatap Ara.

Ara terkekeh, "jadi kalo ada yang lebih cantik dari aku dan ulang tahun nya hari ini juga. Kamu bakalan ngasih ini ke dia juga dong?" mendengar pertanyaan itu Baron terkekeh, ia mencubit pipi Ara pelan dan mengusap rambut Ara, "mau ada seribu perempuan yang ulang tahunnya sama dan ngaku kalau dia lebih cantik dari kamu, tetep aja dimata aku kamu yang paling cantik. Amora malyafaisya aquene angelica."

Ara tersenyum, ia lantas membuka kotak yang baron berikan. Ia melihat ada liontin dengan gantrungan beruang di ujung nya, ia menutup mulut nya sejenak dan mengeluarkan liontin tersebut dari kotak nya.

"bagus banget..." ucap Ara masih menatap takjub liontin tersebut, "suka? Maaf ya cuma bisa kasih barang yang pasaran" Ara menggeleng, "ini bagus banget tau, aku suka. Makasih" ucap Ara sambil memeluk badan Baron.

Baron membalas pelukan Ara lalu mengusap rambut Ara perlahan, "sama sama, mau aku pakein?" Ara melepaskan pelukannya lalu mengangguk, Baron mengambil liontin tersebut lalu memasangkan nya ke leher Ara, "cantik, sama kayak orang yang make" Ara hanya tersenyum menanggapi gombalan dari Baron.

Ara tiba tiba terdiam dan menatap ke arah Baron "aku harap kita bisa kayak gini terus ya, aku harap perlakuan manis kamu itu ga pernah hilang" Baron membalas tatapan Ara dan tersenyum lalu mengangguk, "aku janji" ucap nya sambil menunjukkan kelingking nya, Ara tersenyum lalu menautkan jari nya.

"udah yuk balik, nanti dicariin sama yang lain loh" Baron mengangguk, ia membantu Ara untuk berdiri dan menggandeng tangan Ara.

※ 

Hallo semua nya.... Berapa bulan aku ga up? kayak nya udah berdebu banget 

enjoy ya, semoga puas sama chapter 15. 

jangan lupa vote sama komen nya. 

AMORA & YASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang