20. BALAPAN

10 4 0
                                    


⚠ TW:: SEXSUAL HARASSMENT ⚠

.

.

Seperti rencana awal mereka, sekarang mereka sudah sampai di arena sirkuit. Muka Ara terlihat bahagia sejak tadi mereka sampai di arena, "Bahagia banget ya kayaknya" ara mengangguk , "bangeeeet".

"terus kamu naik motor siapa?" Ara tidak menjawab, ia turun dari motor dan berjalan menemui salah satu petugas disana. Baron memarkirkan motor nya lalu berjalan mengikuti Ara.

"ini pacar lo Ra?" ara tersenyum lalu mengangguk, tangan nya beralih merangkul Baron, "iya ini pacar gue. Ron kenalin, ini mas bagas dia teman nya Yasa sekaligus pengurus arena disini, aku sama Yasa kalau mau balapan pasti disini" Baron mendengar penjelasan Ara dengan seksama lalu mengulurkan tangan yang langsung dibalas oleh Bagas.

Bagas kemudian mengeluarkan kunci dari dalam jaket nya, lalu menyerahkannya pada Ara "nih kunci nya, ambil motor nya sendiri di tempat biasa" Ara mengambil kunci motor tersebut lalu bergegas mengambil motor nya.

Sambil menunggu Ara, Baron mengobrol sebentar dengan Bagas "udah lama pacarana sama Ara?" Baron menggeleng, "belum lama mas" Bagas mengangguk, "cewe kayak Ara jangan di sia siain Ron, nyari yang lebih baik dari dia tuh sulit." Baron tersenyum canggung lalu menganguk.

"mas Bagas udah lama kenal sama Ara?" Bagas mengangguk, "lumayan saya kenal Ara udah dari dia SMP" Baron hanya membulatkan mulutnya sambil mengangguk, "Ara itu orang nya ambis, peduli sama sekitar, penyayang juga. Dia juga anak yang selalu ceria dan bisa diandalkan," Baron mengangguk menyetujui apa yang dibilang Bagas.

TIN TIN...

Suara klakson dari motor yang Ara kendarai menghentikan pembicaraan Bagas dan Baron. Baron berjalan ke arah motor nya lalu mengendarainya menuju garis start disusul dengan Ara dan Bagas sebagai pemandu balapan kali ini, dalam hitungan ketiga Bagas mengarahkan tembakan ke arah langit dan menarik pelatuknya.

DOR!!

Tanda balapan dimulai, Ara dan Baron sama sama mengendarai motor nya melintasi arena dengan kecepatan di atas rata rata, muka serius tampak di wajah mereka masing masing. Terlihat jelas bahwa keduanya tidak ada yang maua mengalah. Posisi mereka bergantian, terkadang Baron yang berada di depan dan terkadang Ara yang berada di depan.
Hingga mereka hampir sampai pada garis finish, dan pertandingan hari ini dimenangkan oleh Ara.

Setelah melewati garis finish Ara tersenyum bahagia, "aku menang wlee" ledek Ara sembari menjulurkan lidah nya.
Baron hanya tersenyum lalu mengacak acak rambut Ara. "iya deh, kamu menang, mau hadiah apa?"

Belum sempat menjawab, ponsel Ara berbunyi. Ia segera membuka notif yang tertera di ponsel nya. Muka Ara berubah menjadi panik, "siapa?" tanya Baron saat melihat perubahan pada muka Ara.

"anterin aku ke rumah Zita sekarang" Melihat muka panik Ara, Baron mengurungkan niat untuk bertanya. Ia bergegas mengendarai motor nya menuju rumah Zita sesuai arahan dari Ara.

Sampai di rumah Zita, Ara langsung masuk dan meninggalkan Baron yang kebingungan. Ia berlari menuju kamar Zita dan membukanya,

"Zit.." panggilnya perlahan, Zita mendongakkan kepalanya perlahan lalu langsung memeluk badan Ara. 

 Ara mengusap badan Zita yang gemetar, menatap nanar kondisi kamar Zita yang jauh dari kata baik-baik saja, "gue takut banget Ra... Dia balik lagi, neror gue," Ara tidak menjawab, ia hanya mengusap punggung Zita menenangkan. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMORA & YASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang