"Mungkin kau akan merindukan seseorang yang sudah lama pergi dari hidupmu. Tapi percayalah, orang itu tidak benar benar pergi. Ia bahkan selalu melihatmu dan meminta kepada-Nya agar melindungimu dari atas sana." ----Guardian407
.
.Author POV
Hari minggu yang cerah. Dan juga suasana hati yang cerah bagi para pelajar karena ini hari libur.
Seoji mengikat tali sepatu nya. Ia sudah siap untuk berolahraga pagi ini. Hanya sekedar jogging, tapi itu cukup membuatnya bugar.
Tiba tiba ia teringat seseorang. Kai. Entah kenapa ia teringat begitu saja. Ia sepertinya punya rencana untuk mengajak Kai olahraga juga pagi ini.
Ia mengikat rambutnya ke belakang dan membuka pintu apartemen. Ia berencana untuk jogging di taman dekat sini. Ia keluar dari apartemen dan saat ia ingin berbelok ke arah apartemen Kai, ia melihat seseorang yang sedang menunggu pintu lift terbuka.
Seoji menyipitkan matanya, mencoba melihat lebih jelas siapa orang yang memakai setelan jas itu. Tidak dipungkiri kalau laki laki itu sangatlah tampan dengan rambut jambulnya.
Seoji sempat terpaku karena penampilan Kai pagi ini.
"Su-"
TING
Baru saja Seoji ingin memanggil Kai, pintu lift yang Kai tunggu itu terbuka. Kai pun masuk ke dalam lift dan menghilang.
Seoji sempat membeku di tempat.
"Itu.... Kai sunbae?"
***
Kai POV
Hari yang cerah yang dapat membuat gembira, sepertinya tidak berpengaruh kepada suasana hatiku hari ini.
Sesekali aku melirik pada kalender di kamar ku. Sebuah tanggal yang kuberi lingkaran spidol merah itu merupakan tanggal tidak akan pernah kulupakan. Seumur hidup.
Aku memakai setelan jas berwarna hitam di depan lemari bercermin. Ku betulkan letak dasi hitam yang melekat di leher ku.
Aku keluar apartemen dan mengendarai mobilku menuju suatu tempat. Arlojiku menunjukan pukul 08.30. Jam jam yang seharusnya aku pakai berolahraga saat ini.
Sampailah aku di rumahku. Aku masuk ke dalam rumah dan aku masuk ke ruangan ayah.
TOK TOK TOK
Aku mengetuk pintu ruang kerja ayah dan aku membukanya setelah mendengar ayah mengatakan "Masuk."
"Ada apa?" Ucap Ayah saat aku berdiri di mejanya.
Hari ini aku tidak melihat berkas berkas kantor yang menyedihkan di atas mejanya. Aku melihat ayah memegang sebuah spidol hitam lalu ia meletakan spidol itu di laci mejanya. Ayah melihat ku sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke kacamata yang sedang ia bersihkan.
"Ayah ingat hari ini hari apa?" Tanyaku.
"Hari ini hari minggu." Ucap ayah santai sesekali meniup kacamata yang sedang ia bersihkan.
"Bukan itu ayah." Aku menghela nafas sejenak.
"Lalu apa?" Kata ayah.
TOK TOK TOK
Baru aku ingin mengatakan sesuatu, tetapi ada seseorang yang masuk ke ruangan ini.
"Presdir, pesawat untuk ke Rusia akan terbang 2 setengah jam dari sekarang. Anda diharap untuk bersiap siap dan segera berangkat ke bandara." Ucap Pak Jung. Ayah lalu berdiri dan memakai kacamatanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/33650869-288-k802276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Mind
Fiksi PenggemarSaat Kai dan Kris berumur 4 tahun, mereka menjadi saudara angkat. Keakuran dan keharmonisan kakak beradik ini sangat terlihat pada masa itu. Tapi setelah mereka beranjak remaja, sebuah insiden menimpa keluarga mereka dan dari insiden itu lah, Kai me...