Today

2K 168 0
                                    

Author POV

"Hey! Ma- mau apa kau? Mundur sekarang juga!!" Ucap Seoji tergagap saat Kai mulai mendekatinya.

Semakin dekat.. Semakin dekat...

Hingga jarak yang tersisa antara wajah mereka hanya 5 cm.

Kai terhenti di jarak itu. Ia mengamati wajah Seoji yang matanya masih melotot.

"Mau apa kau?" Ucap Seoji masih tergagap. Seoji benar benar diam tidak bisa berkutik sekarang. Tangannya gemetar.

"Menurutmu?" Kata Kai sembari tersenyum kecil. Ia mendekatkan lagi wajahnya. Bisa dipastikan dalam hitungan 1 sampai 3... Kalian tau lah apa yang akan terjadi.

Seoji memejamkan matanya dengan kuat dan takut takut.

1...

2...

2 setengah......................................

3.

......

Seoji mengerutkan dahinya. Ia merasa tidak ada yang terjadi. Ia membuka matanya.

PLETAK

"Aww!" Ringis Seoji setelah mendapat sentilan kecil di dahinya.

"Kau ini mengharapkan apa? Bodoh.." Kai tersenyum jahil. Seoji mengusap usap dahinya kasar.

"Aku tidak mengharapkan apa apa! Dasar aneh. Huh." Ucap Seoji yakin sembari menatap nanar Kai.

"Halah.." Ucap Kai meremehkan dengan melipat kedua tangannya di dada.

"Hah sudahlah! Aku kelas dulu." Ucap Seoji malas dan beranjak meninggalkan Kai. Kai hanya diam melihat Seoji sembari tersenyum jahil.

Baru beberapa langkah meninggalkan Kai, Seoji melangkah mundur dan kembali menghadap Kai. Kai melihat Seoji dengan seksama dengan membenarkan letak tangannya di dada. Mencoba menerka apa yang akan dilakukan Seoji.

Seoji menghela nafas sesaat sebelum bicara.

"Terima kasih karena kemarin kau sudah mengijinkanku makan makananmu dan terima kasih sudah menolongku. Aku pergi dulu." Ucap Seoji pelan dan sesekali melirik Kai lalu berjalan lagi.

Baru selangkah pergi, ia berbalik lagi.

"Oh ya ingat. Kau jangan bilang pada siapa pun kalau semalam aku tidur di tempatmu. Mengerti?" Perintah Seoji lalu ia pergi.

Kai mengangkat pundaknya.

"Dasar bodoh.. Menyuruhku tutup mulut tapi tidak ada jaminan untuk ku tutup mulut."

***

"Presdir Kim, tuan muda Jongin hanya mengatakan padaku kalau dia hanya sementara." Ucap Pelayan tua itu kepada Presdir Kim.

"Suruh Pak Jung untuk memberi tahunya agar menemuiku di rumah." Ucap Presdir Kim sembari membaca korannya.

"Baik Presdir. Aku permisi." Pelayan itu, bibi Song, membungkukan badannya 90° lalu keluar dari ruang kerja Sang Presdir.

***

Kai sedang di kelasnya saat ini. Free time memang surga dunia. Ia duduk di tempat duduknya sambil mendengarkan musik. Sesekali ia menyanyikan lagu yang ia dengar.

Kai bangun dari tempat duduknya dan menuju balkon kelasnya yang berada di lantai dua untuk mendapat angin sepoi sepoi yang sekarang sedang sejuk sejuknya.

Ia merasa relax sekali saat saat ketika mendengarkan musik ditemani dengan angin sejuk yang menerpanya.

Arah mata nya tertuju pada satu titik sekarang. Tak sengaja ia melihat tetangganya itu di balkon kelasnya juga. Bedanya, balkon kelas Seoji di lantai tiga.

Never MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang