Kai POV
Tidak ku sangka ini cukup mudah. Ku pikir akan sesulit yang kubayangkan. Ternyata dengan meminta bantuan kepada paman Song berhasil juga. Terima kasih Pak Song...
Tadinya kalau dengan meminta bantuan paman Song tidak berhasil, aku akan tetap ikut liburan siswa berprestasi, namun jalan satu satunya adalah aku mengatur perjalanan liburan ku sendiri agar bersamaan dengan sekolah.
Bisa dibayangkan berapa uang yang aku keluarkan untuk naik pesawat, perlengkapan, bensin mobil, makanan,tiket untuk tempat tempat wisata,dll? Aku bisa mati ditangan ayah kalau begitu.
Tapi untung saja, dengan bantuan paman Song, aku diperbolehkan ikut liburan dan tetap bersama sekolah. Tapi aku harus membayar setengah dari yang dikeluarkan sekolah untuk satu orang kebutuhan siswa yang telah sekolah sediakan.
Hitung hitung mungkin saja seperti denda. Tapi tidak apa apa. Setidaknya itu tidak menguras dompetku. Sekali lagi terima kasih paman Song!
Hari ini, aku akan liburan. HAHAHA. Entah kenapa aku senang sekali. Rasanya aku ingin tertawa puas sekarang. Aku bangun dari tidurku dan sesekali mengucek ngucek mataku. Lalu aku beralih ke jam weker di atas nakas.
Mataku membulat seketika saat melihat jam.
"Aku terlambat!!"
***
"Paman Song... kenapa kau begitu baik padaku paman.." Gumamku. Aku sedang sibuk menyetir sekarang. Untung saja ada paman, jadi aku tidak apa apa kalau terlambat.
Paman menyuruhku untuk berangkat sendiri ke daerah pengunungan yang menjadi tujuan pertama liburan ini. Ya, setidaknya daerah itu tidak terlalu jauh dari pusat kota, berhubung negara ku ini dikelilingi pegunungan.
Paman bilang, aku berangkat sendiri ke pegunungan lalu ia menyuruhku untuk mencari tempat perkemahan seusai sampai disana.
Paman juga bilang, aku hanya sekali ini saja berangkat sendiri, selanjutnya aku akan ikut rombongan sekolah. Yeah!
Lampu lalu lintas menunjukan warna merah. Sebagai pengemudi yang baik, tentu saja aku berhenti. Lampu merah ini cukup lama ternyata.
Aku membuka kaca mobil ku mencoba menghirup udara segar berbau pegunungan dan melihat pemandangan, mengingat aku sudah akan memasuki kawasan pegunungan yang menjadi tujuan awal liburan.
Tiba tiba pemandangan yang sedang ku pandang dari arah samping tertutupi oleh sebuah bis besar yang berhenti di samping mobilku. Aku melihat bis itu. Aku juga melihat salah satu kaca bis yang terbuka di bagian belakang.
BINGGO!
Sepertinya aku memang ditakdirkan untuk mengikuti liburan ini ya. Siapa yang sangka kalau bis di samping mobilku ini adalah bis untuk liburan sekolahku.
HAHAHA
Aku tertawa saat melihat siapa yang berada disamping kaca jendela bis yang terbuka di bagian belakang itu. Gadis itu tertidur pulas sekali. Wajahnya lucu jika dilihat dari bawah sini yang sudah jelas bis itu besar dan tinggi dari mobilku.
"Seoji!!" Aku mencoba memanggil nya dengan sisa sisa tertawa yang masih ada. Entah dia mendengarku atau tidak. Aku masih tersenyam senyum melihat ia tertidur. Itu lucu. Menggemaskan. Hahaha
"Kang Seoji..." panggilku lagi. Tiba tiba aku tersadar kalau lampu merah sudah berganti hijau, aku langsung melajukan mobilku lebih cepat daripada bis.
***
Author POV
Seoji turun dari bis dengan terburu buru. Setelah keluar dari bis, ia menyapu pandangannya ke seluruh area perkemahan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Never Mind
FanfictionSaat Kai dan Kris berumur 4 tahun, mereka menjadi saudara angkat. Keakuran dan keharmonisan kakak beradik ini sangat terlihat pada masa itu. Tapi setelah mereka beranjak remaja, sebuah insiden menimpa keluarga mereka dan dari insiden itu lah, Kai me...