Pemandangan kali ini benar benar membuat gadis yang tengah berdiri di lantai tiga ini terkagum kagum. Pemandangan ini sepertinya juga berhasil membuat rasa lelah sang gadis seusai berlari seakan hilang. Ia sedang berdiri di balkon koridor.
Ia melipat kedua tangannya-- menumpu kedua tangannya yang telah dilipatnya itu ke bangunan yang ukurannya sedikit lebih tinggi dari pinggangnya.
Kegiatan ini sering sekali dilakukan sang gadis saat jam istirahat. Melihat pria tampannya itu dari lantai atas. Melihat pria yang sangat ia kagumi beraksi menunjukan kelihaiannya bermain bola basket.
Angin yang berhembus menerpa wajahnya yang bertumpu pada tangan yang ia lipat di atas tiang balkon.
Senyumnya terukir saat melihat laki laki pujaannya itu tertawa bersama teman temannya saat bermain bola basket.
'Benar benar mempesona..' ujarnya dalam hati.
Sang gadis, sebut saja Kang Seoji, sering kali terhanyut dalam pesona laki laki tampan itu, sebut saja dia Wu Yi Fan, atau biasa dipanggil dengan sebutan Kris.
Sejak pertama kali Kris sekolah disini, lebih tepatnya dua minggu yang lalu, ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Siswa berdarah China Kanada itu berparas tampan dengan tubuh atletis dan menjulang ke atas telah memikat hatinya.
Saking seringnya ia melakukan 'aktivitas' ini, lama kelamaan membuat Kris menyadari ada seseorang yang setia memperhatikannya. Sudah beberapa hari belakangan ini Kris menyadarinya. Tapi ia tidak pernah memperhatikan gadis itu.
Kris mengoper bola yang berada di tangannya kepada temannya. Dan temannya itu melempar bola untuk ditembak ke dalam ring.
Arah mata Kris dan teman teman mengikuti arah bola itu. Melayang ke atas menuju ring. Masih dengan manik mata Kris yang melihat keatas-- saat itu juga, ia melihat gadis yang berada di balkon lantai tiga melihatnya. Ia menatap nya dengan waktu yang cukup lama. Terlihat sangat sangat jelas bahwa mata Kris menuju ke Seo Ji.
Ia sedikit menyunggingkan senyum saat melihat gadis itu terkaget kaget bahwa Kris membalas tatapannya.
Ia segera mengalihkan pandangannya kepada bola yang menuju ke arahnya. Dan siapa sangka. Seo Ji benar benar jantungan saat ini juga.
Ia membalikan tubuhnya, membelakangi arah lapangan. Ia memegang dadanya. Mencoba mengatur nafas nya.
"Tidak bisa dipercaya.. Dia... Dia.. Membalas tatapan ku??" ujarnya masih dalam nafas yang tidak teratur akibat tatapan Kris itu.
Merasa sudah normal kembali, seo ji mencoba membalikan tubuhnya. Menghadap lapangan. Ingin melihat Kris lagi. Seakan akan ingin memastikan apakah benar Kris melihatnya.
Matanya memicing saat melihat sekumpulan geng anak anak kaya mulai memasuki lapangan. Itu membuat Kris dan teman teman menghentikan permainan saat melihat sekumpulan orang itu datang. Dan memudarkan senyum yang tadi sempat terukir di wajah tampan Kris.
'Sedang apa mereka?' pikir Seo Ji dari lantai tiga sembari melihat dengan seksama apa yang terjadi di lapangan.
Kris menghentikan aktivitas driblenya. Ia mendengus. Melihat siapa yang datang dan siapa yang berdiri di hadapannya saat ini. Siswa laki laki yang tidak kalah tampannya dengan Kris. Siswa yang memiliki banyak penggemar wanita.
"Kau.." ujar Kris dingin kepada orang yang berada di hadapannya saat ini. Sebut saja dia ketua geng anak anak kaya raya di sekolah ini.
"Aku?" ujar Jong in. Sebut saja Kai, Sang ketua geng anak anak kaya raya tersebut. Ia menyeringai saat melihat Kris melihatnya dengan tatapan meremehkan.
"Lihat betapa hebatnya dirimu. Kau baru saja menginjakan kaki di sekolah ini dua minggu lalu, tapi kau sudah mempunyai banyak teman ya, pengikut." ujar Kai dengan penekanan di kata terakhir, dan memperlihatkan seringai nya. Kris menatapnya tajam.
"Aku tidak mengikuti mu. Andai saja aku tau kau sekolah disini dari awal, aku tidak sudi berada di tempat ini." ujar Kris dingin. Suasana di lapangan saat ini benar benar sunyi. Hanya percakapan Kris dan Kai yang mengisi lapangan.
Kembali ke lantai tiga. Seoji melihat lapangan dengan heran. Ia bingung. Apa yang terjadi disana. Ia tergelonjak kaget saat ada yang menghampirinya.
"Hey Seoji!" ujar seseorang sembari menepuk pundak Seoji. Seoji membalikan tubuhnya melihat siapa yang datang.
"Kau mengagetkan ku, Lee Yura." ujar Seoji agak kesal. Seoji melihat lapangan lagi.
"Hahha maaf maaf.. Sedang apa kau?" tanya Yura. Ia mengikuti arah pandang mata Seoji yang tertuju ke lapangan.
"Oooh.. Kau sedang melihat mantan saudara bertemu lagi ya?" ujar yura.
"Apa? Mantan saudara?" ujar seoji. Iya mengerutkan keningnya seakan bingung. Apa maksudnya mantan saudara?
TBC
Hallo! Cerita ini murni dari imajinasi saya ya:) DON'T PLAGIARISM & Don't be Silent Reader guys^^
Happy reading~
Thanks❤
![](https://img.wattpad.com/cover/33650869-288-k802276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Mind
FanfictionSaat Kai dan Kris berumur 4 tahun, mereka menjadi saudara angkat. Keakuran dan keharmonisan kakak beradik ini sangat terlihat pada masa itu. Tapi setelah mereka beranjak remaja, sebuah insiden menimpa keluarga mereka dan dari insiden itu lah, Kai me...