SAH!

21.4K 2.2K 48
                                    

Lengkapnya cerita bisa dipesan melalui nomor ini 085793673457 - Rina. Ebbok full dan beberapa revisi cerita.

**

Dan di setiap musibah pasti Tuhan berikan jalan dan bahagia. Kita hanya perlu mencoba menjalani dan ikhlas. Karena bahagia hanya untuk orang-orang yang bisa berdamai dengan ujian yang Allah berikan.

_______________

Ilham membenarkan poni Cyra yang menutupi wajah perempuan tercantik kedua setelah ibunya. Menatap lekat-lekat dan degup jantungnya masih belum bisa berdetak normal setiap kali Ilham menyadari bahwa Cyra kini adalah istri SAHnya secara agama dan hukum.

Dan Ilham tidak ingin membayangkan bagaimana jadinya saat dirinya tidak mengambil keputusan menikahi Cyra secara mendadak. Benar-benar kurang dari 24 jam mempersiapkan semuanya.

Waktu itu...

"Cyra udah buat keputusan kalau Cyra dan Raffa akan pindah ke Surabaya!" Ujar Cyra berbicara dengan seseorang di telpon begitu serius hinga tidak sadar kehadiran Ilham.

"Jangan ambil keputusan sepihak!" Ujar suara di sebarang sana memberi Cyra pengertian.

"Aku udah mikirin ini dengan akal yang sehat dan tanpa emosi sesaat, Om!" Kekeuh Cyra keras kepala. Perempuan itu menahan nadanya agar tidak meninggi.

"Om ngerti tapi rencana pernikahan kamu, kuliah kamu. Hidup kamu di Jakarta?"

Cyra menghela napas. "Aku mau batalin acara pernikahan itu. Dan pindah kuliah. Hidup yang baru." Ujar Cyra lelah.

Ilham mengepalkan tangannya, menahan untuk tidak membuat Cyra menyadari keberadaanya.

"Dia akan kecewa!" Ujar lelaki yang Cyra sebut Om. "Jangan kekanakan!" Tegas Om Cyra.

"Aku gak mau serumah sama ayah dan bunda." Ujar Cyra tegas. "Dan, aku punya pengganti diriku yang lebih layak untuk bersanding dengan dia." Cyra mengelap air matanya berusaha tidak lemah dan menjadi kuat.

"Perasaan tidak bisa di atur, Mocyra."

"Tapi, aku bisa membuat dia menyadari kalo aku bukan yang terbaik." Cyra mulai berteriak. Napasnya tidak stabil karena mengeluarkan sisa energi yang ia punya.

"Om tidak setuju."

"Aku bakalan tetap berangkat ke Surabaya atau kota manapun sama Raffa asal bukan rumah yang isinya keegoisan." Tekad Cyra.

"Menghindar dari masalah bukan kunci jalan keluar. Om, tidak memaksa kamu untuk mengikuti apa yang Om sarankan. Kamu sudah cukup dewasa untuk membawa dirimu sendiri dan mengambil keputusan. Om kasih kamu waktu untuk kembali berfikir sampai kamu keluar dari rumah sakit. Apapun keputusannya Om akan ada di pihak kamu. Mendukungmu!"

Cyra menangis tersedu-sedu. "Aku cuman mau tenang dan gak benci Bunda!"

"Om mengerti. Cepat sembuh, jangan lupa makan. Setelah pulang dari Singapura Om dan tante akan segera ke Jakarta."

Semua keputusan dan perkataan Cyra terdengar jelas di telinga Ilham. Dan, itu menyakitkan saat seseorang yang kamu sayangi memilih untuk berhenti berjuang.

Cyra berbalik badan tenggorokannya terasa haus setelah lama menangis. Namun, sosok lelaki dengan wajah memerah dengan tangis tertahan membuat Cyra menghentikan niatnya.

"Abang sedang apa di pintu, kok ga masuk?" Tanya Cyra, menatap sesuatu di balik punggung Ilham mencari keberadaan yang lainnya. Karena, setiap Ilham memasuki ruang rawatnya lelaki itu selalu bersama Raffa atau Ibunya. "Sudah lama?"

"Saya mau nikah sama kamu hari ini juga!"

Biarlah dirinya terlihat egois. Karena kita butuh egois untuk menahan seseorang pergi dari hidup kita. Mengalah pada keputusan Cyra sama saja memilih menyerah pada hal yang masih bisa di perjuangkan. Ilham lelaki sejati, dan ia akan perjuangkan Cyra dan menyakini Cyra sepenuh hati bahwa menikah dengan Ilham bukan keputusan yang salah.

"Abang belum tidur?" Tanya Cyra setengah tersadar dari tidur nyenyaknya. Akhirnya dia memiliki guling hidup yang bisa ia peluk-peluk.

Ilham mengusap-usap kembali rambut hitam lebat wangi bayi agar bayi besarnya kembali tertidur. Mata Cyra kembali tertutup perlahan. Sebelum benar-benar masuk kedalam mimpi indahnya perempuan itu sempat-sempatnya mengeratkan pelukan mereka dan mengatakan kalimat yang membuat Ilham tidak bisa tidur semalaman.

"Malam pertamanya di ganti besok pagi aja, ya. Sekarang aku bobo dulu. Mimpi indah suami!"

_______________

Hai, apa kabar?
Terima kasih ya sudah memberi vote certitaku dan memfollow aku.

Aku sangat bahgia.

Dan apakah aku boleh minta kalian komen sambil memberikan doa terbaik kalian buat aku? Kalo boleh tolong komen di part ini ya. Aku akan baca dan membalasnya di waktu sepulang kerja nanti.

Terima kasih sekali lagi 🖤

Tetangga Tapi Nikah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang