Ingin menghalalkan tapi terhalang restu juga perasaan. Begitu kurang lebih situasi pelik yang sedang Ilham hadapi. Melihat Cyra setiap saat membuat rasa yang sudah ia tahan sedemikian rupa semakin harinya semakin tak bisa di biarkan. Rasa-rasanya ember yang besar pun akan meluap jika air dalam kran terus mengalir.
Melihat Cyra panik dengan mata sebab membuat Ilham ingin menjadi seseorang yang bisa mengekspresikan kepeduliannya tanpa batas. Ingin memeluk sambil mengusap cairan bening kesedihan di pipi tembam milik Cyra. Namun, itu tidak baik. Belum mahram, setan akan merasa menang jika Ilham tidak bisa melawan hawa napsunya.
"Ini minum ya, duduk di sini. Di situ kotor!" Begini yang Ilham bisa untuk sedikit menenangkan Cyra. Tanpa sentuhan tapi semoga Cyra mengerti niatnya ingin mengatakan 'Ada saya, sini cerita. Kenapa, Cyra?'
Cyra menggeleng. Kerudung pasmina yang Cyra kenakan beberapa terkena tetesan air matanya. Bola mata indah itu menatap Ilham nelangsa.
"Aku mau minta tolong sama abang. Boleh?" Tanya Cyra setelah meminum air yang Ilham berikan. Tenggorokannya sedikit terbebas dari rasa yang mencekik.
"Kalau saya bisa. Saya lakuin buat kamu!"
Jemari Cyra saling menaut. Tanda perempuan itu sedang merasa gugup. Isak tangisnya juga sudah mereda. Hanya beberapa kali masih terdengar.
"Kalo bunda nanya, tolong jawab Cyra masih di sini. Sedikit aja bantu Cyra buat boong. Please!"
Ilham menggeleng. Tidak ada bantuan untuk membohongi orang tua. Ilham lebih dewasa dan sebagai lelaki dia juga harus tegas untuk menuntun orang yang menurutnya ia sayangi. Bukankah bukti menyayangi itu bukan dengan cara selalu menuruti kemauannya? Menasehati dan tidak membiarkan orang yang kita sayang terjerumus dalam hal yang di larang Tuhan. Menurut Ilham itu tanda sayang sesungguhnya.
"Memangnya kenapa saya harus mengatakan hal itu?" Lelaki itu duduk di kursi yang bersampingan dengan Cyra. Tatapan Ilham lulus menatap bunga mawar yang sedang mekar.
"Aku harus kesuatu tempat. Dan kalo aku bilang, pasti bunda gak akan izinin." Ujar Cyra frustasi. "kalo abang gak mau bantu aku. Ga apa-apa aku tetep bakalan pergi. Urusan sama bunda bisa belakangan!"
Cyra membuka ponselnya. Mencari-cari aplikasi ojek online. Sudah tidak ada waktu dan Cyra harus membuktikan sesuatu. Toh, bunda pasti bakalan mengerti kalau Cyra menjelaskannya.
"Saya antar!" Ujar Ilham. Lelaki itu berdiri dari kursinya menatap Cyra sekilas kemudian melangkah memasuki rumah tanpa menjelaskan lebih rinci pada Cyra maksud dari ucapannnya.
"Jadi kita kemana?" Tanya Ilham setelah menganti koko berwarna navynya menjadi kaos polos berwarna hitam dengan celana yang selalu di atas mata kaki. Tidak isbal katanya.
"Berdua?" Tanya Cyra ragu-ragu. Ilham sudah pasti tidak akan di ragukan keimanannya. Tapi, Cyra sendiri yang meragukan dirinya. Takutnya khilaf malah melakukan tindakan senonoh.
"Sama saya juga Cyra. Tadi, Ilham minta tolong sama saya untuk nganterin kamu juga."
Untung saja hari ini fokus Cyra bukan pada ketidak pedeannya pada Anis. Kalau dalam kondisi normal. Satu ruangan dengan Anis membuat Cyra sepanjang waktu membanding-bandingakan dirinya. Lihat saja Anis ini kenapa terlihat begitu mencerminkan wanita shalihah harapan semua ibu-ibu yang memilik anak lelaki untuk menjadi mantu. Sedangkan Cyra, dua kata sudah mencerminkan dirinya 'Kentang rebus!'
"Mata kamu sembab banget, kamu habis nangis?" Suara merdu sarat perhatian itu mengalun indah membuyarkan lamunan Cyra. "Mau minum dulu sebelum pergi?"
Cyra menggeleng. Sebisa mungkin tersenyum. "Aku buru-buru Kak. Yuk ibu. Kita pergi dulu!" Ujar Cyra lalu salim dan mengucapkan salam pada ibu yang baru terlihat keberadaanya.
Kenapa setiap keadaan seolah mengatakan bahwa dirinya terlihat begitu tak pantas untuk siapapun?
__________
CERITA SELENGKAPNYA BISA KALIAN DAPATKAN DENGAN MEMBELI VERSI EBOOK.
Keuntungan membeli versi Ebook:
1. Minim Typo dan lebih enak di baca.
2. Beberapa bab tambahan yang tidak ada di Versi WP.
3. Beberapa revisi alur dan memiliki ekstra part.
4. Memberikan semangat pada Author hehe.
Harga Asli : 50.000 full bab
Harga promo : 25.000 full bab (Ebook akan di dapatkan di akhir bulan) selama itu promo berlangsung.Hub: 085793673457
Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Tapi Nikah (END)
EspiritualBELUM DI REVISI. Kisah ini berawal dari seorang Bunda yang menginginkan putrinya yang sudah menginjak usia 20 tahun bisa mengaji. Kehadiran Ilham kembali setelah empat tahun menamatkan pendidikannya di luar kota, membuat Bunda memaksa Cyra mengikuti...