11. Her Sweet Boy

365 76 1
                                    


★ Happy Reading Besties ★

11. Her Sweet Boy

Siswi yang baru saja tiba dan nyaris terlambat karena kurang dari lima menit lagi bel masuk akan berbunyi itu mengernyitkan keningnya. Teman-temannya di kelasnya sedang berkerumun di meja guru. Berbisik-bisik dan bahkan tertawa. Naya mencoba menerobos mereka untuk melihat apa yang terjadi.

“Dari Rudy untuk Naya. Sorry udah buat kamu marah. Jangan marah lagi ya, hehe. Lo jelek pakai banget kalau marah. Gak bohong gue. Salam damai, Sayang. Love you, pacar."

Setelah Saufi membacakan pesan pada secarik kertas itu hingga selesai, gelak tawa teman-temannya pecah seketika—memenuhi seisi ruangan itu dan tentunya membuat merah telinga gadis yang namanya disebut di sana.

Naya menyerobot kertas itu dan menatap garang pada mereka yang sekarang telah berhenti tertawa. Bagi teman-temannya, gadis itu adalah singa betina yang diusik sedikit akan langsung marah.

Tatapan gadis itu kemudian beralih pada kardus yang  dilapisi kertas kado di atas meja guru. Ukurannya cukup besar, entah apa isinya di dalam. Ia membukanya dengan tak sabaran dan setelah melihat isinya, mata gadis itu berbinar.

“Ada yang mau?” tanya Naya pada mereka semua.

“MAU!!! Gue mau, Nay!!!” sambut teman-temannya penuh antusias.

Meski garang, Naya bukan orang yang pelit berbagi. Apalagi kepada teman-temannya yang gila gratisan.

Naya tersenyum senang, ia mengambil beberapa untuknya dan dua teman dekatnya—Inessa dan Dila. Olivia sendiri sudah berpisah dengan mereka sejak pertengkarannya dengan Inessa saat itu. cewek itu sekarang sudah bersama Mei dan mengibarkan bendera permusuhan dengan Naya dan kawan-kawan.

“Jangan serakah, ya. Semua harus kebagian.” Naya berpesan pada mereka sebelum meninggalkan kardus yang sebentar lagi sudah diserbu oleh anak-anak Kompesos 2.

Kompesos 2 adalah nama kelas mereka. Kompesos 2, Komplotan Pelajar Sosial 2.

Sedikit aneh karena ada kata komplotan yang biasanya memiliki makna negatif. Namun, di sisi lain, kompesos 2 akan lebih cocok dikenal sebagai ‘Komplotan pedagang sosial 2’.

Itu karena di kelas 10 IPS 2 ini ada banyak siswa yang merangkap sebagai pedagang.
Di posisi pertama ada Saufi, murid laki-laki humoris dan konyol yang menjual gorengan.

Di posisi kedua ada Yuno si seller parfum yang dagangannya sering dicoba sama teman-teman sekelasnya.

Selanjutnya, ada Tasya yang menjual aksesoris dan skincare buat cewek-cewek. Sudah punya akun olshop yang followersnya ribuan, tapi pembelinya sering ngutang. Apalagi rata-rata yang ngutang itu tipenya seperti Mei. Kalau ditagih pasti ngamuk.

Selain, tiga orang itu, sebenarnya masih banyak yang juga berjualan. Namun, mereka adalah pedagang musiman yang hanya Fi waktu tertentu berjualan.

Ada yang jual pena colongan dengan harga miring. Ada yang jual sampul buku dadakan. Sampai ada juga yang jual nama temannya kalau kena masalah di sekolah atau ditelpon ibu bapaknya lagi di mana.

Pagi itu, saat pelajaran Bahasa Inggris sedang berlangsung, Naya memang fokus memperhatikan gurunya yang bernama Mr. Amril. Namun, getaran ponsel yang terletak di atas mejanya membuat fokusnya pecah.

Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Naya lebih memilih mengabaikannya. Paling dari operator kartu SIM-nya atau dari penipu yang pakai embel-embel "selamat! Anda terpilih sebagai pemenang blablabla"

His Favorite GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang