Chapter 3

3.3K 297 11
                                    

"Yeoja itu.. Mirip sekali dengan eomma" lirih seorang namja yang sedang terduduk diam di balkon kamarnya

Matanya yang tajam seolah menghakimi langit dan terus mengajukan banyak pertanyaan mengenai masalahnya

"Apa aku salah jika mencintainya? Aku hanya merindukan eomma.. Suatu saat aku akan pulang bersama eomma di korea tempat kelahiranku" ucap namja itu disertai air mata yang entah kapan mengalir dari mata indahnya

Tok tok..
Sebuah ketukan pintu mulai terdengar dari arah kamar.

"Chanyeol ah.. Kau di dalam?" panggil seseorang yang chanyeol tahu pasti bomi

"Masuklah" balas chanyeol pelan namun masih terdengar

Ceklek.. Bomi membuka pintu dan berjalan menuju balkon

"Kau tidak makan?" tanya bomi kuatir ia pun mendudukkan tubuhnya di samping chanyeol

".." tidak ada jawaban dari chanyeol namja itu masih menatap langit tanpa mengalihkan wajahnya

"Kau punya masalah? Luka itu.. Aku ingin tahu.. Kau?? Bertengkar lagi dengan temanmu?"

"Apa aku salah jika mencintai seseorang yang mirip dengan eomma bomiah.." lirih chanyeol kali ini ia menahan air matanya di depan sahabatnya

"Uljima.. Jangan menangis aku ada disini untukmu" jawab bomi hatinya benar benar sakit mendengar bahwa chanyeol mencintai gadis lain

Gleg..
Chanyeol menenggelamkan kepalanya ke bahu bomi membuat bomi kaget. Wajahnya yang semakin memerah karna dinginnya udara malam semakin memerah karna perbuatan chanyeol

"Andai aku bisa mencintai gadis sepertimu" lirih chanyeol

"Hahaha.. apa yang kau bicarakan? aku hanya pem-" belum selesai berbicara tangan kekar chanyeol memeluk bomi menghilangkan semua kemungkinan pikiran negatip tentang perasaannya

"Jangan pernah pergi dariku bomiah.. Kau sangat penting bagiku" ucap chanyeol semakin mengeratkan pelukannya

Tes..
Setetes air mata yang bomi tahan lolos begitu saja dengan segera ia menghapusnya dan membalas pelukan chanyeol

***
Beberapa hari kemudian..

Hubungan hayoung dan sehun semakin dekat. Bahkan sehun mulai yakin bahwa ia menyukai yeoja itu. Sedangkan hayoung ia selalu menepis pikirannya bahwa sehun menyukainya entah kenapa ada rasa mengganjal di hatinya

Di sore itu.. Ketika sehun dan hayoung duduk berdiam di taman kota tempat mereka bertemu pertama kalinya sehun mengungkapkan perasaannya

"Hayoung ah.." panggil sehun membuat hayoung berbalik dan melihatnya seolah bertanya 'ada apa'

"Aku menyukai seseorang" ucap sehun secara tiba tiba

Deg deg deg..
Entah kenapa hati hayoung terasa sesak. Jantungnya yang terus mempompa udara membuatnya sesekali meneguk salivanya takut takut sehun akan melanjutkan perkataannya

"N..nu..nuguu??"

"Dia gadis yang cantik.. Sayang dia selalu menepis perasaannya padaku. Mungkin dia mencintai orang lain" lanjut sehun membuat hayoung terdiam mencerna setiap perkataannya

"Dia yeoja yang selalu hadir di mimpiku. Dia selalu membuatku tersenyum dan aku menyukainya.. Anni.. Aku mencintainya" kali ini sehun menghadal hayoung. Sorot matanya menatap mata hayoung

"Hayoung ah.. Maukah kau"
Deg deg deg..
Jantung hayoung semakin keras memompa udara membuat hayoung tak bisa bertahan

"Membantuku untuk membuatnya agar mencintaiku??" lanjut sehun membuat hayoung kaget

Secara perlahan jantung hayoung berhenti berdetak karna kecewa hatinya seakan sakit. Mungkinkah ia mencintai sehun? Disaat sehun ternyata mencintai orang lain??

"Mm..mwoo??" tanya hayoung tak berkedip bahkan ia menahan nafasnya agar tidak menangis

"Aku sangat mencintainya.. Tapi aku gugup untuk mengatakannya"

"Ige mwoya?? Kau mau aku jadi yeoja itu dan kau ingin mengatakan bahwa kau mencintaiku?" tanya hayoung yang benar benar kecewa

"Setidaknya jika kau menganggap aku temanmu mungkin kau bisa membantuku agar lebih nyaman mengucapkannya nanti. aku membawa topeng wajah kau harus memakainya" sehun dengan cepat memasangkan topeng yang berada di dalam tasnya tanpa sepengetahuan hayoung

Sementara hayoung ia sangat kecewa benar benar kecewa dengan sehun

"Siap??"

"Kau.. Aku mencintaimu. Kau selalu datang ke dalam mimpiku.. Bahkan jika waktu bisa berhenti aku sangat ingin memelukmu. Aku-" belum sempat sehun mengucapkannya dengan cepat hayoung melepaskan topeng yang melekat di wajahnya

Matanya yang memerah menahan air mata mulai tak terbendung. Ia benar benar marah sekarang

Hayoung mulai beranjak dari duduknya dan pergi namun sebuah tangan menariknya

"Hayoung ahh wae?" tanya sehun cemas

"Aku ingin pulang" balas hayoung datar terlihat air mata yang tak henti hentinya mengalir

"Ya ada apa denganmu? Jangan menangis.. Maafkan aku.. Tidak seharusnya aku mengucapkannya padamu. aku benar benar menyesal" ucap sehun menatap hayoung lekat

Tes tes..
Hayoung tidak menjawabnya ia hanya berusaha menahan air matanya yang mengalir

"Maafkan aku.. Tidak seharusnya aku mencintaimu" lirih sehun membuat hayoung kaget pipinya memerah menahan malu

Glek..
"Apa maksudmu??" tanya hayoung tak mengerti

"Aku.. Aku takut mengungkapkannya jadi aku memakai topengmu.. Mungkin ini cara kuno dan tidak romantis tap-"

Deg..
Hayoung segera memeluk sehun. Sehun yang tersadar hanya tersenyum mengerti dan membalas pelukannya

Tbc
Xoxopink
Koment?
Dont be a silent readers !!

I DONT WANNA HURT YOU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang