Chapter 12

2.5K 199 3
                                    

Yeoja itu terbangun dari tidurnya. Kepalanya sangat pusing, bahkan sesekali ia mengerjapkan matanya untuk mengurangi rasa sakit yang menjalar di kepalanya.

Tes..

butiran air mata lolos dari mata indahnya. Wajahnya yang sembab menandakan bahwa ia tengah bersedih. Entahlah semua perkataan appanya mulai terekam kembali di memori otaknya membuatnya semakin sakit

Flashback

"Hayoungah appa perlu bicara padamu"

"Ada apa appa? Apa ini sangat penting?" tanya hayoung masih dengan wajah polosnya

"Masuklah terlebih dahulu" hayoung yang mendengarnya hanya mengikuti sang ayah berjalan ke dalam rumah. Hatinya berdesir, tidak biasanya appanya dingin padanya. Ia sangat tahu ayahnya sangat menyayanginya dan tidak akan melakukan hal itu jika hayoung memang benar benar kelewatan.

"Hayoungah.." panggil appa hayoung membuat hayoung terdiam dan sambil menatap appanya

"Ne appa"

"Apa hubunganmu dengan oh sehun itu?"

Deg deg deg..
Jantung hayoung berdetak kencang. Hampir saja ia membelalakkan mata karna kaget

"Jawab appa hayoungah!!!" teriak appa hayoung yang tiba tiba membuatnya kaget. Ia sangat takut kepada appanya jika sedang berteriak. Itu termasuk dalam hal yang ia benci di dunia

"Jangan dekati dia hayoungah !! Sebaiknya kalian hanya berteman. Sehun sudah dijodohkan. Appa tidak mau kau terluka lagi. Dia bukan..... Jodohmu hayoungah"

Tes tes..
Butiran air bening lolos dengan sempurna dari mata hayoung. Ia menangis bukan karna teriakan appanya lagi melainkan hal yang appanya ucapkan

Sesekali ia mengatur nafasnya. Dengan langkah cepat ia pergi memasuki kamarnya

Blem..
Hayoung membanting pintu dan segera tertidur. Ia menyembunyikan wajahnya di dalam selimut

"Secepat inikah??" lirih yeoja itu pelan. Hatinya sangat sakit. Bahkan beberapa jam yang lalu ia sangat bahagia dengan ucapan manis sehun. Tapi sekarang?
Appanya saja tidak merestui hubungan mereka. Apalagi ditambah fakta bahwa sehun akan dijodohkan

Persetan dengan apapun keluarga sehun pasti memiliki pengaruh besar bagi bisnis appanya yang masih bisa dibilang baru. Hayoung sangat sedih memikirkannya. Jika tau seperti apa calon istri sehun hayoung akan tetap berfikir beberapa kali untuk melupakan sehun.

Mungkin ia terlalu mencintainya sekarang.

Hayoung menggenggam kalung pemberian sehun. Matanya ikut terpejam hanyut dalam waktu malam.

***
Sementara itu di sebuah pagi yang cerah ini, seorang namja terbangun dari tidurnya. Wajahnya tak henti hentinya mengembangkan senyum

Tap tap..
Ia berjalan menuruni tangga dan bertemu dengan kedua orang tuanya yang ia sayangi.

"Selamat pagi eomma appa" ucapnya ramah. Sedangkan kedua orang tuanya bingung melihat tingkah anaknya yang secara tiba tiba ramah seperti itu

"Aigooo.. Uri sehunnie. Apa yang membuatnya sebahagia ini eoh?" tanya eomma sehun yang duduk sambil sesekali tersenyum senang

"Apa yang terjadi padamu sehunah? Tak biasanya appa melihatmu sesenang ini. Apa kau sedang jatuh cinta?"

"Hahahahah.. Bagaimana appa tahu?" ucap sehun sambil meminum susu hangat di depannya

I DONT WANNA HURT YOU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang