Chapter 4

3.2K 253 4
                                    

Seorang namja terbangun dari tidurnya karna pantulan sinar matahari yang mengenai wajahnya.

Kepalanya mulai berkedut bahkan ia merasa pusing. Sangat berat baginya untuk berjalan menuju kamar mandi.

Mungkin karna masalah yang menuntutnya untuk segera menyelesaikannya sehingga membuatnya menjadi susah tidur bahkan ia sering terbangun dengan tidak wajar. Mata yang memiliki lingkaran hitam dan rambut tak berbentuk

Itu semua karna bomi. Mungkin namja itu tersadar bahwa ia mencintainya. Namun.. Secara tidak sengaja ia telah menyakiti yeoja itu membuatnya harus pergi keluar kota untuk beberapa hari dan meninggalkan chanyeol sendiri

"Bomi a.. Mianhae" lirih chanyeol sedih wajahnya yang pucat menandakan bahwa ia kurang sehat. Suhu tubuhnya pun semakin tinggi membuatnya harus membolos beberapa hari

FLASHBACK

Malam itu chanyeol tertidur di pangkuan bomi lebih tepatnya di kursi balkon. Dengan setia bomi menemani chanyeol meski dinginnya angin malam menyeruak ke dalam kulitnya.

Terlihat beberapa kali bomi menggerakkan badannya tanda bahwa ia lelah namun ia segera menepisnya

"Eomma.." ucap chanyeol yang masih tertidur membuat bomi mendengarkan apa yang chanyeol ucapkan

"Bogoshippo.." lanjut chanyeol sambil sesekali memindahkan tubuhnya ke posisi yang lebih nyaman

"Kau pasti sangat menyayangi eommamu.. Bahkan kau mencintai gadis yang baru kau kenal itu" lirih bomi merasa bersalah pada chanyeol ia selalu beharap chanyeol bahagia di sisinya namun.. Mungkin takdir mempunyai jalan lain dan jalan itulah yang terbaik

Dengan perlahan bomi memindahkan kepala chanyeol ke bantal kursi dan berniat meninggalkannya

Grep
"Ommaaa!!" teriak bomi kaget ketika chanyeol tiba tiba memeluknya sembari tertidur

"Eottokaji apa yang kau lalukan chanyeol ah lepaskan" panggil bomi pada chanyeol yang masih berpura pura tidur

"Aku tau kau tidak tidur"

Pluk
Sebuah jitakan mengenai kepala chanyeol membuatnya meringis kesakitan

"Sudah kuduga.. Semenjak kapan kau bangun hah??" tanya bomi sambil berkacak pinggang

"Saat kau menggeser kepalaku. Kau tau aku akan bangun jika seseorang menyentuh kepalaku" ucap chanyeol masih mengelus kepalanya

"Terserah.. Masuklah kedalam udara semakin dingin" chanyeol yang mendengar perkataan bomi hanya mengiyakan dan segera memasuki kamarnya

"Kau tidak ingin tidur bersamaku??" tanya chanyeol membuat pipi bomi bersemu merah

"Dalam mimpimu" balas bomi masih menutup pintu balkon

"aku hanya bercanda mana mungkin pria setampan aku mau dengan gadis keras kepala dan tomboy sepertimu hahahah" ucap chanyeol bercanda namun bomi yang mendengarnya hanya membuang nafas berusaha menghilangkannya

"Lagi pula kurasa aku sudah memiliki tipe yeoja seperti hayoung dan eomma" lanjut chanyeol yang kali ini berhasil membuat bomi berdiam diri hatinya lagi lagi harus menerima keyakinan bahwa chanyeol tidak akan pernah menjadi miliknya

"Mm.. Apa dia sudah tertidur? Aku bahkan beberapa hari ini tidak melihatnya" ucap chanyeol sambil merebahkan dirinya di tempat tidur king size nya

"Cukup !! Aku tahu aku memang tidak pantas untukmu park chanyeol!! Setidaknya kau harus tahu bahwa aku juga seorang yeoja yang bisa saja mencintaimu" chanyeol terdiam ia tidak menyangka bahwa bomi menyukainya. Bahkan ia sudah menganggap bomi sebagai bagian dari hidupnya namun dengan bodoh ia tidak menyadarinya

"Bomi.. Miaanhae ak.. Aku memang bodoh tidak menyadarinya" lirih chanyeol namun bomi segera pergi keluar kamarnya

***

AT THIS TIME

Chanyeol masih merenungkan dirinya di balkon sembari sesekali meminum kopi hangatnya. Pagi ini ia sudah memutuskan bahwa ia akan pergi menjemput bomi di rumah neneknya yang sedang sakit

Dengan segera chanyeol memakai mantelnya yang tergantung di almari. Wajahnya telah berseri seperti biasanya. Meski luka memar sedikit masih menempel

Chanyeol berjalan menuju halte terdekat. Ia sengaja tidak mengajak supir ayahnya karna pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan dari ayahnya dan ia benci itu.

Terlihat dari arah jam 2 sebuah bus bewarna kuning berhenti tepat di depan halte. Dengan sigap chanyeol memasuki bus itu.

Terlihat kursi yang penuh sesak mungkin karna ini hari kerja dan chanyeol membolos bersekolah hanya demi bomi yeoja yang akan menjadi kekasihnya.

1 jam kemudian

Chanyeol masih berdiri di dalam bus. Kakinya semakin lelah menopang tubuhnya yang jakung itu.
***
Akhirnya dengan keberaniannya chanyeol menekan bell rumah. Terdengar seseorang datang dan

Krekk...
Sebuah pintu terbuka memunculkan wajah yang sangat ia kenal

"Chanyeol??" kaget bomi pada chanyeol yang tengah berdiri di depannya

"K..ke...kenapa kau disini?" tanya bomi pada chanyeol yang masih tak henti hetinya menatap bomi

"Aku merindukanmu" balas chanyeol masih dengan wajah datarnya

"Mm..mwoo??"

"Saranghae yoon bomi.. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku sadar bukan hayoung yang kuinginkan dia hanya imajinasiku semata. Kau.. Kau lah yang aku cintai. Kumohon kembalilah ke rumah ne?" chanyeol menjelaskannya panjang lebar dan berakhir dengan pelukan yang lagi lagi membuat pipi bomi bersemu merah

"Chan.. Apa kau.. Serius??"

"Selama beberapa hari ini aku merenungkan kesalahanku bomiah.. Kau benar benar hampir membuatku gila" kali ini mereka saling berhadapan. Nafas chanyeol yang semakin terasa di kulit bomi menandakan bahwa wajah mereka sangatlah dekat bahkan hanya berjarak beberapa centi

Chu~
Sebuah ciuman mendarat di bibir manis bomi..
Membuatnya berharal bahwa ini bukan mimpi atau imajinasinya semata

Tbc
Xoxopink??
Koment ??
Dont be a silent readers !!!

I DONT WANNA HURT YOU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang