Chapter 11

2.7K 210 4
                                    

Hayoung berjalan memasuki kamar. Pikirannya masih memutar detik detik sehun menanyakan perasaannya. Dan lihatlah awalnya ia hanya menganggap remeh dan sekarang jantungnya semakin berdebar debar jika kembali mengingatnya

"Aishh.. Eottokke apa yang harus kulakukan?" lirih hayoung pelan sambil sesekali berjalan memutari tempat tidurnya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Ding dong..
Bunyi suara beel rumah hayoung terdengar hingga kamarnya. Mungkin karna jendelanya yang dibiarkan terbuka membuat suaranya merambat memasuki kamar hayoung yang tepat berada di atas teras rumah

"Siapaa?" terdengar suara eomma hayoung membuka pintu

"Aahh.. Kau.. Apa.. Baik?" ucap eomma hayoung yang semakin pelan membuat hayoung tak begitu mendengar apa yang eomma itu bicarakan.

Jika itu appanya, pasti appa akan berteriak memanggil hayoung. Dan jika eunji pasti eomma yang akan memanggil hayoung

Karna lama tak mendengar suara eommanya. Hayoung pun memutuskan untuk keluar dari kamarnya

Ceklek..

"Aaaaaaaa... Astaga eomma. Apa yang eomma lakukan di depan kamarku?" hayoung yang kaget hampir saja terjatuh bahkan eommanya yang sudah menginjak usia sempat kaget karna teriakan hayoung yang lumayan keras

"Ya !! Dasar.. Tentu saja eomma memanggilmu. Memang untuk apa"

"Memanggil? Bukannya eomma akan berteriak jika memanggilku? Kenapa ini berbeda? Memang siapa tamunya?" eomma hayoung yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya mengingat kebiasaannya ketika memanggil hayoung. Ya mungkin itu suatu tradisi dari keluarga oh. Tiada hari tanpa berteriak seperti eomma hayoung dan hayoung tentunya

"Sudah kau temui saja. Kau akan kaget jika bertemu dengannya. Eomma akan menunggu di kamar eomma saja ne?" belum sempat hayoung menjawab eomma hayoung sudah pergi meninggalkan hayoung membuat gadis itu membuang kasar nnafasnya

Tap tap..

Hayoung menuruni tangga. Ia melihat seisi ruang tamu dari tangga. Dan gotcha!! Ia melihat seorang pria sedang berdiri membelakanginya melihat beberapa bingkai foto yang berjajar di meja pojok ruangan

"Ekhemm.." hayoung berusaha membuat orang itu berbalik dan deg.. Jantung hayoung semakin berdebar debar

"Ss..sehun??"

"Selamat malam hayoungiee" ucap sehun halus memperlihatkan deretan giginya

"Nn..nee.. Selamat malam sehunssi. Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau sudah pulang tadi?"

mendengar ucapan hayoung yang memanggil dirinya dengan embel ember ssi membuat sehun berkecil hati. Dulu hayoung sering memanggilnya sehunnie atau sehunnah mungkin hayoung masih terlalu canggung membuatnya seakan tak mengenali sehun lebih jauh

"Sehunnssi?? Sehun?" panggil hayoung berkali kali hingga membuat sehun tersadar dari fikirannya

"Ahh.. Iya ada apa?" tanya sehun membuat hayoung mengkerutkan dahinya

"Aku bertanya kenapa kau disini? Bukankah kau tadi sudah pulang?"

"Ah.. Itu.. Anu.. Mm.. Ak..aku..ingin mengajakmu keluar" hayoung yang mendengar ucapan sehun hanya menatap tak percaya

***
Malam ini sedikit dingin dari bisanya. Bahkan di musim semi ini. Hawa dingin masih menusuk tulang seorang yeoja yang sedang berjalan di pinggir sungai han ini.

Terlihat namja disebelahnya yang masih terdiam menatapnya sambil sesekali mengalihkan perhatiannya

"Kau kedinginan?" tanya sehun melirik hayoung membuat yeoja itu membalikkan tubuhnya

I DONT WANNA HURT YOU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang