1. RACHEL BULAN DELIMA

135 36 13
                                    

1. RACHEL BULAN DELIMA

****

Seorang murid perempuan cantik baru saja masuk kedalam area sekolah dengan dagu diangkat, angkuh. Otomatis tatapan murid-murid jatuh padanya. Mereka berdecak kagum melihat outfit yang dipakai untuk sekolah ditaksir mencapai jutaan rupiah. Mereka memotretnya lalu menjadikan story di sosial media.

Rachel Bulan Delima. Selebgram hits anak pengusaha kaya. Apapun keinginannya pasti terkabul detik, menit, jam dan hari itu juga. Seolah jalan takdir yang ditulis Tuhan untuknya begitu mulus. Syarat masuk circle pertemannya pun sulit. Wajib pegang blackcard, anak-anak hedon, pulang sekolah always ngemall, hangout sana-sini, makan direstaurant mahal.

Foya-foya adalah tujuan dalam hidup.

"Shutt shutt cewek," Gerombolan cowok tengah duduk didepan kelas menyapa genit Rachel.

"Nomor HP-nya dong cantik," Dengan percaya diri salah satu maju menghadang, lalu meyodorkan ponsel.

Rachel menaikan satu alis. Sok kegantengan, pikirannya. Tanpa mengatakan apapun, Rachel mendorong bahu cowok itu untuk menyingkir dari hadapannya. Dan melanjutkan langkahnya yang terhenti.

"Buset dah sombong amat lu jadi cewek! Untung cakep!" Dia mencibir dengan Rachel yang masa bodoh.

"RACHEL!"

Sana—salah satu temannya berteriak spontan melihat Rachel masuk pintu kelas—baru datang. Membuat satu kelas kaget lalu memberi delikan tajam pada perempuan itu yang langsung terdiam dan meringis minta maaf karena menggangu yang lain.

"Mampus lu! Udah gue bilangin juga kalo teriak itu kontrol San, kontrol! Lo pikir nih kelas hutan apa?" Selfy mengomeli.

"Ye maap, namanya juga manusia," balas Sana pada Selfy.

"Hel, beneran tuh yang lo posting semalem?" tanya Anggi saat Rachel duduk melepaskan tas disampingnya. Anggi masih tidak percaya melihat unggahan pribadi temannya itu.

Kemarin posting Rachel benar-benar mengangetkan. Salah satu produk tas mahal menjadikan Rachel brand ambassador. Postingan itu pun banyak dibanjiri bermacam komentar. Hingga menembus jutaan like.

"Seperti yang lo liat," jawab Rachel santai. Ada rasa bangga plus sombong dalam hati.

"Gila! Dapat berapa lo sekali posting?" Rachel tampak berpikir beberapa menit membuat Anggi dan Sana menunggu penasaran.

"46 juta."

"WHATTT!! EMPAT PULUH ENAM JUTA?!" Anggi dan Sana saling pandang dengan mulut sedikit menganga. Dalam hidup, belum pernah mereka endorse dengan harga semahal itu.

Bayaran Rachel untuk endorsement terbilang tinggi. Pasalnya, ia diduga bisa mengantongi 13 juta untuk satu kali unggahan foto di feed. Selain itu, ia diduga memasang tarif 30 juta untuk unggahan video di feed, 21 juta untuk live Instagram, dan 7 juta untuk IG story. Serta IGTV mencapai jutaan lainnya.

"Alay amat lo berdua. Segitu doang gak sebanding kali sama uang jajan gue," jelas Rachel.

"Jujur, sebenarnya gue gabut aja ngambil tuh endorse," ucap Rachel enteng kek gak ada beban sambil memainkan kukunya.

"Gabut lo bilang?! Endorse 46 juta gabut?!" Sana menggeleng kepala. Perempuan itu kehabisan kata-kata. Cuman di Rachel 46 juta gak ada harga dirinya.

"Tapi setau gue bukannya si Irene ya brand ambassadornya dulu?" tanya Selfy akhirnya. Rachel menoleh lalu seringai kecil muncul disudut bibirnya.

"Makanya itu gue ambil karena mau geser tuh orang," ujar Rachel, licik.

Anggi, Sana dan Selfy tahu. Rachel dan Irene itu rival berat.

SELEBGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang