8. WILDAN ARSHAKA JIWA

54 23 3
                                    

8. WILDAN ARSHAKA JIWA

****

Wildan Arshaka Jiwa. Cowok jenius yang banyak menorehkan prestasi untuk SMA Jaya Biru. Berbadan tinggi tegap, putih serta memiliki mata yang tajam seperti elang. Dia juga sangat dikagumi oleh kaum hawa karena tampan. Namun sifatnya yang cuek, dingin dan mulutnya yang pedas kadang membuat siapa saja berpikir dua kali untuk mendekatinya.

Selama dua les pelajaran Bu Zatti berlangsung, Rachel hanya terus kepikiran soal cowok itu.

Dan sekarang, cowok itu tepat dihadapannya. Bergabung bersama Hani dan Jaim duduk disatu meja yang sama karena suasana kantin yang ramai.

"Rachel kenapa?" Rachel tersadar dari lamunan saat Hani yang duduk disampingnya tengah menuang kecap menyikut lengannya.

"Eh, enggak Han, gue bingung aja sama orang-orang, minum kok dalam plastik sih?" Paham apa yang dimaksud, Wildan, Jaim dan Hani langsung terbodoh-bodoh dibuatnya.

"Astaga! Jadi dari tadi lo ngeliat orang minum itu?"

"Ho'oh."

"Jangan bilang lo gak pernah liat orang minum kayak gitu?" Jaim menerkanya. Rachel menggeleng, polos

Di SMA Jaya Biru inilah untuk pertama kali dia mengetahui minuman model seperti itu. Air dimasukan dalam plastik lalu diminum menggunakan sedotan. Entah enak atau tidak tapi semua orang membelinya dengan warna berbeda-beda. Disekolahnya dulu plastik sangat dilarang keras.

"Masa kecil lo kurang bahagia tau kalo belom pernah rasain minum kayak gitu," ungkap Jaim menahan pedas akibat menaruh saos terlalu banyak hingga kupingnya terasa pengang.

"Itu namanya es cekek," Wildan menjawab kebingungan Rachel. Karena perempuan itu terus fokus pada minuman tersebut.

Rachel membeo. "Es cekek?"

"Hm," gumam Wildan.

"Ada marimas rasa jeruk, jas jus, segar sari, teajus, frenta, sisri gula batu, banyak lagi deh pokoknya," tambah Hani memberi tahu.

"Kalian sering minum?"

"Sering!" sambut Jaim dan Hani kecuali Wildan. Another level.

Rachel mangut-mangut walau kedengarannya aneh.

"Lo mau? Biar gue beliin nih?" Sebagai penggemar nomor satu es leluhur Jaim akan meracuni anak sultan ini.

"Gak deh, minuman kayak gitu gak sehat."

"Kalo mau yang sehat air zamzam lo minum!" sahut Wildan kalem tapi nyelekit sampai mata Rachel menyorotnya sinis.

"Es cekek udah merakyat kali Hel, masa iya sekolah lo gak ada?" Rada membangongkan sekali melihat warga negara +62 tidak tahu jajan leluhur yang sudah turun-temurun itu.

"Gak ada Jaim, serius," jawab Rachel.

"Emang lo dulu sekolah dimana sih? Penasaran gue sampe bisa-bisanya lo kagak tau es gituan?" Jaim sungguh heran.

"Earth Internasional School."

Mendengar jawaban dari mulut Rachel secara gamblang itu membuat Jaim yang baru ingin minum langsung tersedak sehingga Hani yang anteng menguyah bakso didepannya marah karena wajah perempuan itu kecipratan.

"BUSET SUMPAH?!!!" Jaim ngebug.

Siapa yang tidak tahu Earth Internasional School? Sekolah dengan biaya 9 juta perbulan. Memiliki fasilitas seperti hotel bintang lima. Gedung megah, kolam renang, gedung teater dan stadion pribadi. Kultur pertemanan disana memandang kasta. Ketika berkenalan hal pertama yang ditanyakan bukanlah "siapa namamu?" tapi "lo anak siapa?"

SELEBGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang