Hola aku Ren👋
Jangan lupa tekan🌟yaa!!
Happy reading:)
Playlist : Somi -- Dumb dumb
*
Anaya berlari menyusuri koridor yang sudah terlihat sepi karena KBM yang tengah berlangsung, kedua kakinya menaiki satu persatu anak tangga yang akan membawanya ke lantai dimana kelasnya berada.Rasanya jantung Anaya akan lepas jika membayangkan di dalam kelas nya sekarang Ms. Tina sedang membentak teman temannya yang ketahuan mencontek saat ulangan pelajarannya.
Anaya memelankan langkah nya saat beberapa langkah lagi menuju kelas, ia menarik nafas terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk segera masuk. Tetapi sesaat Anaya mengernyitkan alisnya bingung, biasanya jika saat jam Ms.Tina kelas selalu hening kenapa saat ini terdengar sangat berisik sekali?
Perempuan itu mengedikan kedua bahunya bingung, tangan nya bergerak untuk segera membuka pintu kelas di hadapannya.
"Permi—AARGHHH"
>>>>>>>>>
"Nay gue minta maaf gue ga sengaja"
"Naya plis jangan diem terus, gue lebih baik lo marahin gue daripada lo diemin gue kaya gini" Anaya melayangkan tatapan tajamnya pada Arsen yang saat ini sedang berjongkok di depan nya yang sedang terduduk di brangkar UKS.
"Lo gila Sen, kodok sialan lo loncat ke muka gue"
Arsen menunduk menatap seekor kodok emas yang kini tengah berada di dalam sebuah kotak transparan di tangannya.
Anaya tak habis pikir dengan pikiran temannya yang satu ini, Arsen membawa seekor kodok ke sekolah. Katanya sih untuk mengganggu konsentrasi Ms.Tina jika sedang mengawas ulangan nanti, tapi alhasil malah Anaya yang kena.
Saat Anaya membuka pintu kelas nya tadi belum sempat ucapan nya selesai tiba tiba seekor kodok emas meloncat menerjang mengenai wajah nya, Anaya yang terkejut pun seketika menjadi sangat histeris membuat murid perempuan lainnya tak kalah histeris. Saat itu tangan nya ingin sekali menyingkirkan kodok sialan itu dari wajah nya namun apadaya ia tak berani, hingga sangkin histeris nya Anaya berakhir dengan terjatuh pingsan.
Melihat Anaya yang terjatuh pingsan pun semua teman temannya seketika berhenti gaduh dan langsung mengerubuni Anaya.
"Dan lo—" Anaya mengalihkan tatapan tajam nya dari Arsen kepada laki laki yang tengah duduk sambil memainkan ponselnya di atas berangkar sebrang bersana dengan Vino.
"Berani beraninya lo bohongin gue! Lo bilang lo temen nya kakak gue!" Laki laki itu mendongkak menatap Anaya di sertai kekehan kecilnya. Kemudian mulut nya bergumam seperti mengucapkan kata "Sorry".
Perempuan itu menghela nafas nya kasar, setelah Arsen Anaya tak habis pikir dengan "teman" barunya ini. Lelaki kemarin yang mengaku sebagai teman kakak nya Dabin dan mengatarnya pulang adalah murid baru di kelas nya yang tak lain dan tak bukan adalah Gibran Rajendra!
"Mendingan kalian balik ke kelas deh" ujar Kirana pada Gibran, Vino dan Ansel yang tenhah sibuk bermain game di ponsel mereka.
"Iya bener, jadi kalau Ms.Tina dateng kalian bisa kasih tau kita" tambah Isabella.
"Loh kenapa kita kan mau nemenin Naya" balas Ansel tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselnya.
"Nemenin mata lo! Bukannya cepet sembuh yang ada Naya makin pusing gara gara kalian berisik mulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter
Teen Fiction❝Aku diam-diam mengagumimu, Kamu diam-diam mengagumi orang lain❞ Love Letter ©2021 Written by : sdrrsunflower