12. Love Letter

102 26 11
                                    

Hola aku ren😉

Jangan lupa tekan🌟yaa!

Happy reading:)

Playlist :
Shawn mendes - there's nothing holdin' me back


*


Mobil Gibran melaju dengan kecepatan sedang membelah ramainya jalanan ibu kota, keheningan melanda mereka berdua di dalam sana. Gibran yang pokus menatap jalanan di depannya dengan Anaya yang memperhatikan jalanan di sampingnya.

"Kita mau kemana?" Tanya Anaya saat pemandangan di sekitarnya mulai berubah menjadi pepohonan tinggi yang berjajar di sepanjang jalan. Tatapannya berubah menjadi tajam memandang Gibran curiga, lelaki itu tidak akan berbuat macam macam kepadanya kan?

Gibran menoleh pada Anaya. "Tempat favorite gua" jawab nya disertai sebuah senyuman. Anaya memandang wajah Gibran yang terlihat sangat senang, apakah tempat itu memang sangat istimewa sampai sampai membuat lelaki di sampingnya terlihat sangat senang?

Gibran menepikan mobilnya di samping sebuah pohon pinus yang menjulang tinggi, kemudian ia segera keluar dari dalam mobil di ikuti oleh Anaya.

Anaya berjalan mengikuti langkah Gibran di depannya, ia memandang pemandangan di sekelilingnya, angin pun berhembus dengan perlahan membuat rambut hitam legam Anaya menjadi sedikit berantakan.

"Welcome to my favorite place" ucap Gibran saat mereka berdua telah sampai di tepi sebuah danau.

"Welcome to my favorite place" ucap Gibran saat mereka berdua telah sampai di tepi sebuah danau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waahh" Gumam Anaya takjub dengan pemandangan yang tersuguh di depan matanya.

"Dulu kalau gua lagi ada masalah pasti selalu dateng kesini" ucap Gibran memulai percakapan diantara mereka.

Tanpa Anaya sadari ia sedikit mendekatkan wajah nya pada Gibran "Masalah?"

Gibran tertawa menatap wajah Anaya kemudian mendorong nya pelan untuk sedikit menjauh dari dirinya. "Kenapa? Emang cuma lo doang ya punya masalah"ucap Gibran membuat Anaya menghela nafas nya.

"Bukan gitu, cuma aneh aja orang kaya lo punya masalah"

"Emang gua keliatan ga punya masalah ya?" Tanya Gibran sedikit serius.

Anaya mengangguk cepat. "Lo pinter, kaya, punya banyak temen, keluarga lo dihormati banyak orang" Anaya menjeda perkataan nya kemudian beralih menatap Gibran yang berada tepat di samping nya. "Gue jadi penasaran masalah kaya gimana yang lo maksud"

Gibran tersenyum tipis mendengar ucapan Anaya, ia menggeleng pelan kemudian berjalan kebelakang mengambil sebuah kerikil kemudian ia lempar sejauh mungkin kedalam danau.

"Lo sama Farel gimana?"

"Hah?"

"Lo ga ada rencana ungkapin perasaan lo?" Tanya Gibran membuat wajah Anaya seketika menjadi murung.

Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang