08. Love Leter

99 29 5
                                    

Hola aku Ren👋

Jangan lupa tekan🌟yaa!

Happy Reading:)

Playlist: Justin Bieber - Hold On


Neon nae gieogeul jiwoya dwae I'm poison
I know I can't take it no more~♪♪

Anaya terperenjat dari tidur nyenyak nya saat mendengar suara dering ponsel nya yang menggema di seluruh penjuru kamar nya. Tangan nya bergerak mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas tepat di samping tempat tidur nya.

"Enghh kenapa?" Ucap Anaya dengan suara khas bangun tidur nya.

"Sumpah Naya lo masih bisa tidur?" Heboh suara di sebrang sana.

Anaya menautkan kedua alisnya kemudian menatap layar ponselnya, Kirana? Ada apa perempuan itu menelpon nya pagi pagi seperti ini.

"Kenapa sih Ki?"

"Oh lord please Naya lo pringkat 310!!"

"Lo ngomong apaan sih Ki gue ga paham"

Terdengar helaan nafas Kirana di sebrang sana. "Lo belum cek hasil ulangan matematika kemarin?"

"Belum, semalem gue ketiduran abis main ps sama kak Dabin"

"Gila Nay sumpah lo gila"

"Lo mau ngomong apaansih Ki?" Lihat saja jika sampai Kirana menghubunginya untuk hal yang tidak penting Anaya akan memberi gadis itu pelajaran karena sudah mengangguk tidur cantiknya.

"Nay lo pringkat 310"

"Ha?"

"OMG NAYA LO PRINGKAT 310 ULANGAN MATEMATIKA!!"

Anaya menjauhkan ponsel nya dari telinga nya, perempuan itu memejamkan kedua matanya sejenak berusaha mencerna ucapan Kirana. Anaya berada di pringkat 310? Yang benar saja.

"Nay? Naya lo masih idup kan?"

"Hm. Tadi lo bilang gue pringkat berapa?" Tanya Anaya sambil beranjak dari tempat tidur nya. Perempuan itu berjalan mengambil laptop nya kemudian kembali menuju tempat tidur nya.

"310"

"Ki" ucap Anaya lemah, perempuan itu membenturkan kepalanya pada Laptop di pangkuannya, kedua matanya menatap tak percaya hasil ulangan matematika yang telah ia kerjakan kemarin. Rasanya Anaya ingin menghilang saja dari bumi saat melihat nama nya yang berada di pringkat ke 310 dari seluruh siswa jurusan IPA yang berjumlah 315 murid.

"Bego banget gue ki"

>>>>>>>>>>>

Setelah memakan waktu beberapa menit akhirnya motor hitam Gibran pun memasuki area parkir utama GHS, ia melepaskan helm nya kemudian sedikit bembenarkan tatanan rambut nya yang berantakan.

Gibran segera turun dari motor nya kemudian berjalan dengan santai menuju kelas nya namun saat hendak melewati loker sekolah Gibran mengernyitkan dahi nya melihat seorang murid perempuan yang menurut nya berpenampilan sangat aneh tengah berjalan mengendap ngendap.

Gibran melangkah kan kedua kakinya menghampiri perempuan aneh itu, setelah jarak keduanya cukup dekat tangan nya bergerak untuk menyentuh bahu perempuan tersebut namun Gibran tak menyangka reaksi terkejut perempuan itu akan sangat mengejutkan nya.

"Lo ngapain?" Tanya Gibran setelah memperbaiki ekspresi wajah nya.

"Lo tau siapa gue?" Ucap perempuan itu mengabaikan pertanyaan Gibran.

Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang