Chapter 16

7 0 0
                                    


Pacar baru.


Untuk pertama kalinya, Bumi berangkat bersama dengan seorang perempuan. Dan perempuan itu adalah gadis yang menjadi lawan adu bacotnya bersama Bumi. Semua siswa kaget karena si ketua basket dan si tukang karate terlihat akur.

"Wah, wah, ada angin apa nih, akur begini?" Tanya teman Bumi.

"Ah-"

"Searah. Kasian dia jalannya ngesot tadi."

Venus melotot tidak terima. Kakinya menyepak paha Bumi dengan spontan. Bumi mengaduh merasakan kesakitan. Bumi balik melotot tidak terima juga.

"Makasih," Sarkas Bumi.

"Sama-sama." Desis Venus. Gadis itu segera berlari menjauhi Bumi yang masih ditertawakan oleh teman-temannya yang tidak termasuk anggota Rajawali. Jadi mereka tidak tahu bahwa Bumi dan Venus adalah saudara.

Venus menghela nafasnya ketika sudah sampai dikelas. Gadis itu langsung menghampiri teman sebangkunya, Laras. Laras tersenyum sumringah dikala sahabatnya sudah datang.

"Ven, aku mau ceritaaa."

"Cerita apa?"

"Aku, pacaran."

Venus yang baru saja mengeluarkan bukunya dari tas langsung menatap sahabatnya dengan terkejut. Pasalnya, gadis cantik yang ada dihadapan Venus itu susah untuk digapai. Ketua kelas nya yang ganteng pun, Laras tolak. Sekarang, tidak ada angin topan ataupun petir, Laras mempunyai pacar?

"Loh, kok Lo baru ngasih tau gue sih?"

"Hehe, maaf. Soalnya gue ragu."

"Ragu? Emang siapa sih?"

Pipi Laras bersemu merah dikala akan menyebutkan nama pacarnya. Venus juga sudah tidak sabar. "Namanya, Bumi."

"Bu-bumi?"

Venus langsung linglung. Ini terlalu singkat untuk mengetahui jika sahabatnya berpacaran dengan Bumi yang notabenenya mantan pacar dan sekarang menjadi saudara tirinya. Kapan lelaki itu menyatakan hal seperti itu kepada Laras. Sedangkan kemarin-kemarin Bumi terpantau terus bersamanya.

"He'eum. Awalnya aku ragu, tapi Bumi yakinin aku."

"Kapan pacarannya?"

"Tadi pagi. Kecepatan gak sih?"

Kecepatan banget. Jadi, Bumi menembak Laras lewat ponsel? Benarkan? Venus serasa ingin terbahak keras dihadapan Bumi. Waktu Bumi menembak Venus, lelaki itu menyatakannya dengan jelas didepan mata Venus. Dibawah teriknya matahari, diatas gedung sekolah.

"Selamat, ya."

"Hu'um. Jangan galak-galak lagi ke Bumi ya, Ven. Sekarang Bumi jadi temen kamu juga."

"Hhm."

Venus kesal entah kenapa. Tetapi, Venus tidak boleh egois. Mereka sudah sama-sama selesai dan bahkan hubungan mereka lebih erat daripada pacaran. Ya, saudara. Itu yang harus ditekankan oleh Venus didalam otaknya saat ini.

Venus membuka ponselnya dan mengirim chat kepada Bumi.

Venusha M.

Istirahat pertama ke rooftop

BumiLA

Ngapain?

Venusha M.

Nonjok Lo!

complicated story (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang