Chapter 17

6 1 0
                                    


Mie ayam



Laras tersenyum ketika melihat Bumi datang menghampiri dirinya. Bumi tersenyum manis dikala melihat Laras bersemu merah. Sahabat Venus benar-benar menggemaskan.

"Hallo pacar?"

Laras tersenyum malu. Ia menyuruh Bumi untuk duduk.

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Laras.

Bumi diam seolah berfikir, "gue mau mie ayam aja."

"Aku pesenin, ya."

Sebelum Laras berdiri, Venus datang dengan terburu-buru. Venus langsung nyengir tanpa dosa. "Maaf, gue abis ke toilet dulu."

Laras hanya mengangguk, "Venus mau makan apa?"

"Aku, mie ayam, ya."

"Wah sama kayak Bumi. Bentar aku pesenin."

Senyum dibibir Venus langsung pudar ketika Laras mengatakan hal itu. "Biar gue aja ya mesen.  Lo disini aja sama pacar lo ini."

Venus segera ngacir kekantin untuk membeli mie ayam dua porsi. "Mang, yang satu jangan pedes, terus sayurnya sedikit, jangan pake kuah. Miamin aja."

"Oke, neng."

Tanpa sadar, Venus memesan mie ayam kesukaan Bumi. Venus langsung menggeleng kan kepalanya tidak habis pikir.

"Hai?"

Venus menoleh dikala seseorang seperti menyapanya.

"Eh, Dima."

"Lama gak liat Lo."

Venus mengerjap, "gue gak kemana-mana. Lo yang kemana?"

Dima nyengir, ia menggaruk tekuknya yang tak gatal. "Gue juga gak kemana-mana."

"Gue cariin Lo di tempat latihan, tapi gak ada."

Venus tersenyum masam, "gue lagi gak mood latihan."

"Ah, iya. Lo gak jadi tanding, ya? Padahal gue udah nungguin momen itu."

Venus hanya mengangguk dengan raut sedih. Ia belum terima sepenuhnya kala dirinya harus tereliminasi sebelum tanding. Semuanya gara-gara Gala. Gala benar benar sangat membencinya.

"Sabar, ya. Pasti nanti ada saat nya lo tanding."

Venus hanya tersenyum lalu mengangguk. Tak lama dua mangkuk mie ayam telah selesai dibuat.

"Gue bantu, ya."

Venus hanya pasrah dikala Dima terus memberikan perhatian perhatian kecilnya. Ia berjalan menuju meja makan yang sudah diisi oleh sepasang kekasih baru. Tanpa disadari, Venus begitu ditatap tajam oleh Bumi. Bumi tidak suka.

"Nih."

Venus menyimpan mangkok itu dihadapan Bumi. Sedangkan mangkoknya masih ada ditangan Dima. Dima duduk disamping Venus dan memberikan mangkok itu.

"Eh, kak Dima."

Dima hanya tersenyum dikala Laras menyapanya. Laras tersenyum sumringah dikala dibalas begitu. Padahal hanya senyuman.

"Bumi tahu gak, kayaknya Venus pacaran deh sama kak Dima." Bisik Laras yang begitu keras. Bumi langsung menatap garang kearah Dima.

Ia tidak takut meskipun dihadapannya adalah kakak kelas nya yang sudah resign dari ketua osis itu. Ia tidak suka jika Venus didekati oleh Dima.

"Kenapa kamu lihatin saya begitu?" Tanya Dima begitu formal.

"Gak."

"Laras, gue sama kak Dima gak pacaran."

complicated story (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang