VI. Master of Magic

999 170 36
                                    

Mark terbaring terengah di bawah sebuah pohon besar. Tubuhnya rasanya sakit-sakit semua dan napasnya benar-benar hampir habis. Di ujung sana berdiri Kyungsoo yang hanya diam menatap Mark tampak begitu kelelahan.

"Ini belum apa-apa, kau masih harus berusaha lagi," ucap Kyungsoo berjalan mendekat.

"Hyung! Aku juga sudah berusaha. Semua mantra pelindung sudah kuhapalkan dengan baik, mungkin kau saja yang berlebihan menyerangku." Mark malah menggerutu.

"Mungkin bakatmu memang bukan di sana," jawab Kyungsoo tampak berpikir.

"Baru terpikirkan sekarang? Kau sudah menyiksaku tiga hari!" Mark tampak kesal.

Kyungsoo mengangkat tangannya lalu daei kejauhan seekor burung terbang ke arahnya. Burung kenari tersebut adalah burung milik Mark yang saat berada di tangan Kyungsoo berubah menjadi sebuah buku sihir.

"Ini Grimoire pribadi yang kutulis, di dalam sini ada beberapa sihir rune yang kukumpulkan." Kyungsoo memberikan buku tersebut pada Mark.

"Jadi selama ini burung kenari itu adalah sebuah buku sihir? Bagaimana kau bisa melakukan itu?" Mark tampak kagum sekali.

"Bukan aku. Aku tak punya kemampuan membuat benda mati menjadi hidup, begitupun sebaliknya. Hanya ada satu penyihir yang aku kenal mampu melakukannya semudah membalikkan telapak tangan," jawab Kyungsoo.

"Siapa?"

"Kim Heechul."

Berada di ruangannya, Heechul tiba-tiba bersin. Ia yang sedang memeriksa hasil pekerjaan para murid jadi sedikit tidak fokus.

"Siapa yang sedang membicarakanku?" Heechul bergumam sendiri.

Baru hendak meneruskan pekerjaannya ada sebuah ketukan lembut di pintunya. Heechul melambaikan tangannya untuk membuka pintu tersebut, saat itulah Siwon muncul sambil membawa sesuatu yang dibungkus oleh kain.

"Kau sedang sibuk?" Siwon melihat banyak kertas berserakan di meja Heechul.

Heechul menjentikkan jarinya lalu kertas-kertas tadi berubah menjadi kupu-kupu yang berterbangan meninggalkan meja. Kupu-kupu dengan sayap cantik tersebut berkumpul di meja Heechul yang lain kemudian berubah kembali menjadi kertas yang langsung tersusun rapi.

"Tidak lagi. Apa ada yang bisa kubantu?" Heechul tahu jika Siwon sudah menemuinya maka ada hal yang serius.

"Aku menemukan ini di stasiun." Siwon menunjukkan bungkusan yang ia bawa, sebuah buku yang terlihat begitu lusuh.

"Ini Grimoire." Heechul langsung memandang ke arah Siwon.

"Benar, tetapi bukan sembarang Grimoire. Ini Galdrabok, buku ini sudah menghilang berabad-abad yang lalu." Siwon tahu apa yang ditemukannya.

Heechul mengamati buku tersebut kembali. Ada sihir yang menyelimuti bukunya sehingga tak akan mudah dibuka. Melihat Siwon harus menggunakan kain untuk membawanya itu artinya buku sihir ini memang diselimuti oleh kekuatan sihir.

"Ada sihir yang menyegel buku ini," gumam Heechul.

"Itulah alasannya aku membawanya padamu. Kau tahu hampir semua sihir penyegelan, kau bisa membukanya?" Siwon memandangi Heechul yang nampak serius.

"Jelas bukan aku. Ini segel darah, hanya seseorang yang dianggap mampu mempelajari buku ini yang bisa membukanya," jawab Heechul langsung.

Siwon diam, ia nampak berpikir bagaimana buku sihir yang sudah lama menghilang tiba-tiba muncul di salah satu bangku di stasiun.

"Mungkin kita bisa minta bantuan satu orang lagi." Heechul menatap Siwon.

"Kurasa kita bisa mencobanya." Siwon paham siapa yang dimaksud oleh Heechul.

L E G A C YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang