2. Friend or Enemy

731 100 19
                                    

Angin berembus pelan menerpa wajah seorang pemuda yang berdiri di beranda rumah. Menghirup udara segar pegunungan, menikmati bersihnya sirkulasi udara di tubuhnya membuat sosok ini terpejam sesaat.

Membuka mata kembali, Kyungsoo diingatkan bahwa ia hampir tak bisa menikmati semua ini. Kebebasan yang tak pernah ia sangka-sangka akhirnya terjadi. Mengingat pernah terkurung selama tiga ratus lima puluh tahun lamanya membuat Kyungsoo merasa tidak nyaman dengan ruangan sempit yang gelap dan beruntung rumahnya sekarang sangat luas dan juga terang.

Masih berdiri diam di beranda rumahnya, Kyungsoo melihat seekor burung kenari hitam terbang ke arahnya. Burung tersebut segera berubah menjadi sepucuk surat ketika mendekati Kyungsoo.

"Aku harus menggunakan cara ini karena kau belum bisa menggunakan ponsel. Aku dan Siwon akan sibuk mengurus beberapa hal, jadi nikmati saja waktumu di rumah. Jangan berkeliaran tidak jelas atau kau akan tersesat." Heechul rupanya mengirimkan messagio pada Kyungsoo.

Setelah kejadian kemarin, Kyungsoo langsung diantarkan pulang oleh Heechul dan Siwon. Perabotan di rumah Kyungsoo juga langsung dilengkapi hari itu juga. Setelahnya dua Prime Sorcerers itu pergi dengan terburu-buru.

Kyungsoo tahu bahwa sosok yang sempat ia lihat berbicara dengan Heechul sebelumnya bukanlah penyihir biasa. Meski tak pernah melihat penyihir itu sebelumnya, terlihat sekali jika sosok kemarin bukanlah penyihir lemah.

Meninggalkan Kyungsoo yang memutuskan tak meninggalkan rumahnya. Heechul yang mengetahui messagionya telah dibaca oleh Kyungsoo merasa tenang sekarang.

"Sudah dibaca?" Siwon yang duduk di hadapannya bertanya.

"Sudah." Heechul mengambil secangkir kopi di meja lalu menyesapnya pelan.

"Kita berangkat ke kementerian sekarang." Siwon bangkit lebih dulu.

Heechul mengangguk lalu berjalan beriringan bersama Siwon meninggalkan kafe yang mereka gunakan tempat singgah sejenak. Kedua laki-laki ini berjalan menuju pintu masuk stasiun di kawasan Gangnam. Memasuki sebuah pintu yang bertuliskan 'staf only' keduanya langsung berteleportasi ke wilayah kementerian sihir Korea.

Kementerian sihir Korea merupakan sebuah gedung yang sangat luas. Semua urusan dunia sihir Korea diatur di sini, mulai dari perizinan penggunaan mantra sihir, hukuman penyalahgunaan mantra sihir, sampai ke urusan pernikahan antar penyihir. Semuanya benar-benar harus dicatat dan diketahui oleh petugas kementerian.

Di langit-langit kementerian masih terpasang spanduk sihir yang menegaskan bahwa kementerian sihir Korea telah kembali. Hal ini dikarenakan ulah Hell's Society sebelumnya yang membuat kementerian sihir menjadi kacau balau dan diisi oleh para penyihir yang hanya ingin menguasai dunia sihir Korea.

"Mereka terus mengatakan jika kementerian sihir telah kembali seperti yang seharusnya. Memangnya apa bedanya," gumam Heechul.

"Jaga sikapmu di sini Kim Heechul. Aku tahu kau tidak menyukai orang-orang di kementerian, tetapi kita kemari untuk melaporkan kejadian kemarin." Siwon mengingatkan Heechul.

Keduanya berjalan di lantai dasar kementerian yang sangat luas. Heechul harus selalu berada di dekat Siwon dalam situasi seperti ini. Bukan apa-apa, Kim Heechul yang terkenal jenius dan karismatik ini sampai sekarang tak bisa menghapal rute-rute di kementerian. Walaupun sebenarnya Heechul memang menolak untuk menghapalkan sesuatu yang ia anggap tidak penting.

"Selamat pagi Master Choi," sapa seorang wanita cantik dengan ramahnya.

"Pagi Taeyeon-ssi. Sudah kubilang jangan menambahkan master itu di sini," jawab Siwon dengan ramah.

"Sulit untuk tidak melakukannya. Ada urusan di sini?"

"Iya, aku harus melaporkan sesuatu pada bagian penyalahgunaan ilmu sihir," jawab Siwon.

L E G A C YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang