Portal sihir yang diciptakan Kyungsoo membawanya ke sebuah daerah yang jauh dari ibu kota. Keramaian di kota seolah tidak ia temukan di sini, hanya sedikit suara-suara binatang malam yang saling bersahutan memenuhi ruang dengarnya. Meski tipis, Kyungsoo masih bisa merasakan energi sihir yang ditinggalkan oleh Heechul, sepertinya gurunya itu memang sengaja meninggalkan aura sihir setipis ini agar hanya Kyungsoo yang mampu merasakannya.
Langkah Kyungsoo terhenti di depan sebuah rumah bergaya Cina. Entahlah apa ini bisa disebut rumah atau lebih tepatnya disebut dengan kuil. Gerbang depan yang sudah terlihat usang, ditambah lagi pencahayaan yang seadanya membuat rumah ini tak terlihat menarik sama sekali bahkan terkesan menyeramkan.
Berdiri di depan pintu gerbangnya, Kyungsoo tetap waspada. Tak ada jaminan para penyihir berjubah merah sebelumnya tak mengikutinya sampai kemari, meski satu dari mereka telah ia bunuh dan ia serap kekuatan sihirnya. Namun, belum sempat membuka pintu gerbang, pintu bercat merah yang sudah usang itu terbuka menampakkan Heechul yang tersenyum tipis pada Kyungsoo.
"Kupikir kau akan tersesat," ucap Heechul.
"Jejak yang kau tinggalkan masih bisa kurasakan," jawab Kyungsoo seadanya.
"Masuklah, kita tidak tahu apa kau diikuti atau tidak."
Kyungsoo berjalan memasuki pintu gerbang, lalu Heechul cepat-cepat menutupnya kembali. Segera setelahnya, Heechul menciptakan seutas benang berwarna keemasan yang dia tarik dari udara kosong di hadapannya. Lelaki itu kemudian melemparkan benang tersebut ke udara yang kemudian terpecah menjadi sebuah kubah emas.
"Hanya sedikit jaga-jaga," gumam Heechul pada Kyungsoo.
Kyungsoo tak berkomentar, untuk sesaat terkadang ia lupa bahwa Heechul adalah penyihir yang luar biasa hebat. Jika butuh sekitar lima penyihir untuk menciptakan kubah perlindungan seperti tadi, maka Heechul hanya perlu menggerakkan jari-jarinya sedikit untuk bisa menciptakan sebuah sihir perlindungan yang sangat kuat.
"Jadi tempat apa ini Master?" Kyungsoo memanggil Heechul dengan benar kali ini.
"Kami menyebutnya Oase." Heechul memimpin jalan memasuki rumah tua di hadapan mereka. "Kau tentunya masih ingat dengan klan Ming dari daratan Cina bukan?"
"Iya, mereka banyak membantu kaum Legacy dulu."
"Klan Ming tetap meneruskan ilmu penyembuhan mereka pada semua keturunannya, tetapi akhir abad sembilan belas mereka semua kembali ke Cina, menyisakan Oase ini dan beberapa murid yang menguasai ilmu penyembuhan yang sama," jelas Heechul.
Heechul membuka pintu utama rumah yang ternyata sebuah kuil tersebut. Jauh berbeda dengan kesan luar yang usang dan tak terawat, bagian dalamnya sangatlah nyaman dipandang mata. Interior khas Cina dengan lilin-lilin serta aroma menenangkan khas hutan langsung terasa.
"Jangan bawakan pasien lagi padaku Kim Heechul, aku sudah melewatkan jam makan malamku sekarang," gumam seorang pria berparas tampan yang sedang sibuk mengobati Siwon.
"Tenang Zhou Mi, aku tidak akan menggangu acara makan malammu yang sendirian itu lagi setelah ini." Heechul malah menggoda si pemilik rumah.
"Lay sedang pergi mengumpulkan beberapa tanaman obat, makanya aku sendirian." Zhou Mi membela dirinya.
"Iya-iya, aku percaya." Heechul tertawa pelan. "Oh! kau belum kuperkenalkan dia _"
"Penyihir Legacy lainnya? Seseorang yang diberkahi dengan kekuatan luar biasa, tetapi kekuatan itu juga bisa menjadi sebuah kutukan yang mengerikan. Bagaimana proporsi baik dan buruk bisa begitu bias di dalam dirimu..." Zhou Mi melirik pada Heechul.
"Kyungsoo, namanya Doh Kyungsoo."
"Baiklah, Doh Kyungsoo. Auramu menunjukkan kau juga sudah hidup lama, dan aku juga merasakan ada aroma sihir yang bukan milikmu. Apa kau barusaja menyerap kekuatan sihir milik orang lain?" Zhou Mi benar-benar mengetahui segala sesuatunya hanya dengan melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
L E G A C Y
FanfictionKetika seorang murid di sebuah akademi sihir paling bergengsi di negaranya justru tak bisa menggunakan kekuatan sihirnya. Dianggap sebagai murid buangan, pemuda tersebut justru menemukan kekuatan sihirnya yang jauh berbeda dari orang-orang lain. Kek...