XI. Pandemonium

742 149 19
                                    

Nama asrama Legacy masih menjadi yang paling atas dalam skor perolehan piala asrama tahun ini. Kemenangan Mark di awal pertandingan bahkan membuat orang-orang mulai menaruh perhatian pada asrama yang hanya beranggotakan tiga orang ini.

"Kerja bagus Mark!" Baekhyun berlari memeluk remaja tersebut.

"Kau melakukannya dengan sangat baik," sahut Kyungsoo yang menyusul di belakang.

"Aku takkan bisa melakukannya tanpa guru yang hebat sepertimu hyung," jawab Mark. "Lalu ditambah dengan teriakan Baekhyun sunbae yang membuatku jadi sangat percaya diri," imbuhnya lagi.

"Lihat kan? Sudah kubilang jika memberi semangat itu penting," sindir Baekhyun pada Kyungsoo.

"Wah-wah, murid-murid asrama Legacy yang berharga berkumpul di sini rupanya." Heechul datang dengan senyum penuh kebanggaan.

Heechul tak datang sendirian karena bersamanya juga ada Siwon. Kyungsoo bisa melihat binar di mata kedua orang tersebut, tampaknya kemenangan Mark membuat dua orang tersebut juga merasa bangga sebagai sesama penyihir Legacy.

"Aku tahu kalian masih senang karena hasil pertandingan hari ini, tetapi kita perlu bersiap untuk besok." Siwon buka suara.

"Pertandingan besok akan lebih sulit, dan disaat yang sama akan sangat menguntungkan bagi penyihir dari asrama Electro. Jadi memutuskan siapa yang akan maju besok sangatlah penting." Heechul ikut menambahkan.

"Electrogranum, sesuai namanya pasti ini berhubungan dengan listrik." Baekhyun bergumam pelan.

"Benar sekali, aku tidak bisa membocorkan informasi tentang pertandingan besok. Namun, yang pasti akan ada sesuatu yang berhubungan dengan listrik dan juga ketangkasan." Heechul tersenyum pada ketiga muridnya.

"Pikirkan saja dulu baik-baik. Siapapun yang akan maju ke pertandingan besok pastilah bisa melaluinya dengan baik," ucap Siwon ikut tersenyum.

Setelah mendapatkan sedikit informasi tersebut ketiga orang murid asrama Legacy itu kembali ke kamar asrama mereka. Mereka melewatkan kemeriahan yang masih berlangsung di tempat pertandingan.

"Siapa yang akan pergi besok? Mark lagi?" Baekhyun memulai diskusi.

"Aku tidak masalah, aku sudah menguasai beberapa sihir rune untuk sihir electro," jawab Mark antusias.

"Mark perlu beristirahat, aku saja yang pergi besok," sahut Kyungsoo.

"Kau yakin hyung? Bukannya ini terlalu cepat?" Mark berucap sesuatu yang mengundang pertanyaan.

"Terlalu cepat untuk apa?" Baekhyun merasa ada yang diketahui oleh Mark tapi tak diketahui olehnya.

"Terlalu cepat menunjukkan kemampuanku," jawab Kyungsoo langsung. "Kau tahu kan pengetahuan sihirku jauh lebih baik dari semua murid di sini. Mark hanya khawatir jika aku menunjukkan kemampuan sihirku besok, laju pertandingan ini akan menjadi mudah ditebak," jelas Kyungsoo berikutnya.

"Betul juga. Kita tetap harus terlihat tenang dan tidak mencolok. Kalau begitu aku saja besok yang pergi." Baekhyun memberikan alternatif baru.

"Tidak perlu, setelah pertandingan besok baru kau yang akan maju. Sekarang aku yang akan mengambil alih, dan tak perlu khawatir aku tak akan menunjukkan hal-hal yang berlebihan," ungkap Kyungsoo.

"Baiklah aku setuju." Mark memberikan suara.

"Kalau begitu aku juga setuju," jawab Baekhyun mantap.

Sesuai kesepakatan maka pertandingan untuk hari berikutnya Kyungsoo yang akan mengambil tempat. Meski sebenarnya ia sedang memikirkan cara bagaimana memenangkan pertandingan tanpa harus terlihat mencolok.

L E G A C YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang