Beberapa orang berjas hitam berkumpul di sebuah lereng gunung. Dekat dengan wilayah pemukiman penduduk tampak jelas telah terjadi sebuah pertempuran sihir. Meski kerusakannya telah dipulihkan, tetap saja ada jejak tertinggal.
"Tuan Kim. Energi sihir yang tertinggal semuanya energi sihir murni," lapor seorang pria kepada atasannya.
Dari beberapa orang berjas hitam di sana ada seorang pria yang mengenakan setelan jas berwarna coklat. Membedakan dirinya dengan yang lain, sosok ini adalah Kim Bum. Petugas lapangan dari kementerian sihir Korea yang bergerak khusus di bidang penyalahgunaan mantra sihir.
"Itu saja yang kalian temukan?" Kim Bum berjalan ke sisi lain.
"Kami tidak menemukan jejak apapun lagi Tuan."
Kim Bum mengangkat satu tangannya ke udara lalu perlahan muncul embusan angin yang berputar-putar di sekitarnya. Daun-daun kering dan ranting di sekitar sana kemudian bergerak berputar-putar sampai akhirnya membentuk sebuah pola.
Di sekeliling Kim Bum, daun-daun kering dan ranting tadi membentuk pola seperti manusia yang terbaring di tanah. Tepatnya ada lima pola yang berhasil terbentuk dan lokasinya cukup dekat antara satu sama lain.
"Apa ini?" Salah satu petugas di sana bergumam pelan.
"Pertarungan ini memakan korban jiwa. Lima orang terbunuh," jawab Kim Bum.
"Kemana jasad meraka? Apa pelakunya membawa kelima jasadnya?"
"Bukan." Kim Bum berjalan ke salah satu pola yang dibuat daun dan ranting kering tadi. Lelaki tersebut bisa melihat sisa-sisa abu di sekitar sana.
"Tubuh mereka menjadi abu. Benar-benar tidak bersisa," jawab Kim Bum kemudian.
"Kalau begitu ini adalah kasus serius! Kita harus segera melaporkannya ke menteri!"
"Biar aku saja yang melaporkan ini. Kalian semua lebih baik tak membicarakan tentang hal ini terhadap siapapun. Akan muncul kepanikan serius jika sampai berita ini tersebar," jelas Kim Bum.
"Baik Tuan."
Kim Bum melambaikan tangannya sekali lagi untuk menghapus semua pola yang tercipta dari daun dan ranting kering sebelumnya. Selanjutnya ia bersama para bawahannya memutuskan untuk pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Temuan Kim Bum tadi membuat para Famulus yang menyaksikan merasa ngeri. Sudah sangat lama tidak ada kejadian seperti ini sejak ratusan tahun yang lalu. Kim Bum bergegas menuju kantor atasannya, yang tidak lain tidak bukan adalah Lee Dong Wook.
"Ini kejahatan serius hyung. Membunuh seseorang sampai menjadi abu, ini terlalu kejam," lapor Kim Bum.
"Aku setuju. Namun, apa kau sudah benar-benar melihat segala situasinya? Bagaimana jika siapapun yang melawan lima penyihir itu sedang melindungi sesuatu? Ada pemukiman di dekat sana bukan?"
"Memang benar. Ada sebuah pemukiman. Aku juga merasakan energi gelap yang mempermainkan alam. Ada longsor tak lazim dari arah gunung menuju pemukiman."
"Tidak ada satupun penduduk yang terdampak sihir, tetapi lima orang malah ditemukan terbunuh dengan keji. Serahkan ini padaku, jangan bicarakan ini dengan siapa-siapa."
"Kau seperti menyembunyikan sesuatu hyung?" Kim Bum menaruh curiga pada atasannya itu.
"Aku tidak merahasiakan apapun dari kaumku. Percayalah padaku Kim Bum, aku akan mengurus kekacauan ini. Ah, aku malah punya tugas baru untukmu."
"Tugas lagi?"
"Sebagai kepala Famulus di lapangan. Aku ingin kau menaruh perhatian pada murid-murid SM Academy. Terutama anak-anak yang punya prestasi gemilang dan pernah terlibat dalam peperangan melawan Hell's Society. Aku merasa ada bahaya mengintai mereka semua dan akan lebih baik jika kita bersiap," jelas Lee Dong Wook.
KAMU SEDANG MEMBACA
L E G A C Y
FanfictionKetika seorang murid di sebuah akademi sihir paling bergengsi di negaranya justru tak bisa menggunakan kekuatan sihirnya. Dianggap sebagai murid buangan, pemuda tersebut justru menemukan kekuatan sihirnya yang jauh berbeda dari orang-orang lain. Kek...