Semua murid SM Akademi berbaris di depan portal menuju dunia manusia. Secara bergantian mereka memasuki portal tersebut untuk kembali ke dunia manusia, para kepala asrama mengabsen satu demi satu untuk memastikan tidak ada satupun murid yang tertinggal.
"Lee Taemin! Lee Taemin dari asrama Pyro!"
"Aku di sini Master!"
"Yash! Kau harusnya mengantri dengan benar! Cepat pergi!" Yunho mendorong Taemin untuk memasuki portal begitu saja.
Keramaian di gerbang utama SM Akademi tak menarik sama sekali bagi Kyungsoo. Ia hanya bersandar di dinding gedung utama sambil melihat murid lainnya berdesak-desakan menunggu namanya dipanggil untuk melewati portal.
"Hah, jadwal pulang ke rumah memang selalu ramai begini," gumam Baekhyun yang sudah berdiri di samping Kyungsoo dengan tas ransel di punggungnya.
"Dulu di zamanku ada kereta yang membawa kami semua. Kami hanya perlu masuk ke kereta dan menunggu dengan tenang," jelas Kyungsoo.
"Oh aku pernah mendengar cerita ini! Kereta magis di stasiun lama. Jadi kereta itu dulu benar-benar bisa menuju ke dunia manusia?" Mark sudah bergabung saja dengan membawa ransel juga di punggungnya.
"Memangnya kemana lagi? Dulu portal sihir tak boleh digunakan sembarangan. Apalagi oleh murid-murid akademi yang belum cukup umur," jawab Kyungsoo.
"Apa menurutmu kereta itu masih bisa beroperasi?" Baekhyun jadi ingin tahu.
"Eih itu tidak mungkin Sunbae. Stasiun lama saja sudah ditutup sejak satu abad yang lalu," jawab Mark.
"Aku kan hanya bertanya. Pasti seru jika kita masih bisa menaiki kereta lalu berhenti di sebuah stasiun di Seoul," ungkap Baekhyun.
"Apa lokasi stasiunnya masih sama?" Kyungsoo akhirnya kembali bicara.
"Setahuku stasiun itu tak pernah berpindah tempat," jawab Mark yang rajin membaca buku tentang sejarah SM Akademi.
Kyungsoo berjalan meninggalkan keduanya begitu saja. Seolah tahu kemana arah teman satu asramanya itu pergi, Baekhyun dan Mark langsung berlari mengejar Kyungsoo tanpa sepengetahuan guru-guru yang terkadung sibuk.
Stasiun lama berada di tepian hutan terlarang. Wilayah itu dulunya ramai dikunjungi, tetapi entah karena alasan apa kawasan tersebut jadi dilarang untuk didatangi murid. Untuk mencapai stasiun lama ketiga orang ini harus melewati jalan setapak kecil yang terpisah dari jalan utama.
"Masih ada yang sering kesini," gumam Kyungsoo.
"Bagaimana kau tahu?" Baekhyun menjawab.
"Jalan setapaknya masih bagus, ini artinya masih ada yang sering menginjak jalanan di sekitar sini."
Mark dan Baekhyun hanya mengangguk setuju. Untuk jalan setapak yang katanya terlarang, jalanannya masih terbilang bagus dan tidak ditumbuhi rumput liar. Sampai akhirnya sebuah stasiun usang terlihat di depan sana. Ada jalur lintasan rel yang sudah berkarat mengakhiri jalan setapak yang dilewati ketiga murid asrama Legacy ini.
Baekhyun dan Mark sebenarnya nampak ragu untuk meneruskan langkah. Dilihat dari luar saja, kondisi stasiun tua ini sudah sangat tidak terawat dan juga sedikit menyeramkan. Namun, Kyungsoo sudah berjalan saja mendekati stasiun tersebut seolah tak gentar sama sekali.
"Mungkin lain kali ada baiknya kita tidak memberikan ide-ide bodoh pada Kyungsoo," gumam Baekhyun sebelum akhirnya melangkahkan kakinya lagi.
"Setuju." Mark mau tak mau juga menyusul Kyungsoo yang sudah berjalan lebih dulu.
Memasuki area stasiun suasananya menjadi lebih gelap dan sedikit mencekam. Bangunan ini sudah hampir roboh dengan tanaman-tanaman merambat di mana-mana. Belum lagi dengan adanya sebuah lokomotif berkarat yang tergeletak begitu saja di tengah stasiun.
KAMU SEDANG MEMBACA
L E G A C Y
FanfictionKetika seorang murid di sebuah akademi sihir paling bergengsi di negaranya justru tak bisa menggunakan kekuatan sihirnya. Dianggap sebagai murid buangan, pemuda tersebut justru menemukan kekuatan sihirnya yang jauh berbeda dari orang-orang lain. Kek...