13. Ketahuan

1.3K 191 38
                                    

Lisa menangis sejadi-jadinya. Tatapannya semakin syok saat melihat darah yang mengalir ke pahanya. Dengan badan gemetar, ia mencari keberadaan ponselnya. Turun dari tempat tidur membuat kakinya seolah tidak berpijak hingga ia jatuh bersamaan dengan selimut yang membungkus dirinya.

Apakah aku baik-baik saja? Darah ini... Bagaimana nasib bayiku didalam sana... Seseorang tolong aku..

Lisa menahan sakit yang semakin menjadi diarea perutnya. Dan bersusah payah untuk berdiri. Namun tak bisa. Ia jatuh lunglai.

Melihat ada kaki yang menghampirinya, Lisa merasa ada sedikit harapan. "T-ttolong aku."

"Aku senang melihatmu menderita." Chanyeol mengusap kepala Lisa dengan lembut.

Lisa tidak ada tenaga untuk menghentak tangan si iblis itu. Namun tatapan memohon darisana jelas terlihat.

"T-tolong a-a-aku... Sh-sakit."

"Apa yang sakit sayang? Hmmmm? Bukankah kau menikmatinya? Hahahaha"

"S-sakit.... Perutku s-sakit..." Suara merintih itu terlihat sangat kesakitan.

Namun yang dimintai tolong hanya memberi seringai geli pada Lisa.

"Aku memang sengaja menghilangkan anak itu dari perutmu. Aku tidak ingin menikah dengan wanita bekas dari orang lain. Apalagi orang itu adalah Sehun."

Air mata Lisa jatuh semakin deras bersamaan dengan ucapan Chanyeol. Lisa meremas selimut yang membungkus dirinya tadi lalu menutup matanya. Mungkin jika tertidur, rasa sakitnya mungkin sedikit reda.

Lisa mengabaikan penghinaan dari Chanyeol dan berharap agar anaknya baik-baik saja. Cukup ambil saja nyawanya jangan anaknya.

****

Sehun dengan langkah cepat segera menuju kamar rumah sakit. Tadi saat sedang rapat ponselnya berdering dan nomor tak dikenal tertera disana. Ia pikir tak ada salahnya jika mengangkat panggilan itu. Ternyata benar, panggilan dari rumah sakit yang mengatakan bahwa Lisa ada dirumah sakit dalam keadaan kritis.

Hal yang membuat Lisa masuk rumah sakit Sehun belum tahu dan ia akan bertanya nanti jika sudah bertemu dengan wanitanya.

Saat ada didepan ruangan yang ditunjukkan perawat tadi. Seorang dokter dan perawat lainnya baru saja keluar dari ruangan tempat Lisa tadi.

"Apakah Lisa baik-baik saja?"

"Anda siapanya?"

"Suaminya." Jawab Sehun cepat.

"Ikut kami keruangan kami." Sehun mengikuti Dokter dari belakang lalu mengambil tempat duduk saat tiba di ruangan dokter tersebut.

"Apa yang terjadi Dok? Bagaimana dengan keadaan Lisa?"

"Anak dan istri anda baik-baik saja. Sebelumnya boleh saya bertanya?"

"Apa dokter?"

"Apa anda dan istri anda melakukan hubungan suami istri sebelumnya?"

"Hubungan suami istri? Kami tidak pernah melakukannya setelah istri saya hamil dok. Apa terjadi sesuatu?" Perasaan was-was Sehun semakin tinggi.

Tangannya ia kepal diatas meja sebagai bukti ketakutannya nanti jika terjadi sesuatu yang keluar dari mulut dokter ini.

"Anda yakin tidak melakukan hubungan badan?"

It's You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang