Jisoo membawanya kesebuah desa. Sebenarnya bukan benar-benar desa, karena keadaan disini masih terlihat seperti sebuah kota. Tempat ini sangat ramai dan sangat bagus untuk siapapun yang datang tinggal disini.
"Tunggu sebentar. " Ucap Jisoo.
Mereka baru saja tiba didepan sebuah cafe shop dimana Lisa juga tidak tahu apa maksud Jisoo membawanya kesini.
Seseorang pria keluar cafe dengan senyum cerahnya menghampiri Jisoo dan memeluknya dengan erat.
"Yak, apa yang membuatmu kesini?"
"Sesuatu?"
"Aishh." Lalu pria itu menatap Lisa dengan tatapan terkejut.
"Eoh, siapa ini?" Tanya pria itu.
"Ah~ ini dia temanku. Bisakah kita berbicara didalam saja?"
"Hmmmm baiklah."
"Eitss, tapi sebelum itu kalian harus berkenalan dulu. Lisa ini Xiumin teman SMA ku. Dia pemilik cafe ini."
Lisa tersenyum tipis, "Lisa."
"Xiumin." Keduanya berjabatan tangan sebagai bentuk perkenalan.
"Masuklah. Kita bicara diruanganku saja." Ucap Xiumin lalu menuntun mereka masuk.
****
"Kau gila? Kau menyuruhku menjaga wanita hamil itu? Aku tidak masalah Jisoo, jika dia tinggal bersamaku. Tapi bagaimana perkataan orang disekitar sini. Mereka mungkin berfikir bahwa aku yang menghamilinya dan menyuruhnya tinggal disini."
Jisoo memutar bola matanya saat melihat ketakutan Xiumin yang tidak masuk akal. "Kau tinggal menjelaskan pada mereka bahwa dia adalah saudara jauhmu yang ingin tinggal didesa. Begitu saja apa susahnya sih?"
"Tapi Jisoo—" ucapannya terhenti saat melihat Lisa yang tengah termenung.
Wanita itu menyedihkan. Sangat menyedihkan jika dia duduk dengan ekspresi yang seperti itu. Laki-laki yang meninggalkannya begitu saja pasti sangat rugi jika melihat bagaimana kuatnya wanita itu.
Xiumin yang mendengar sebagian ceritanya dari Jisoo saja membuatnya sedikit merinding. Bagaimana dia disakiti dengan mudahnya oleh calon suaminya? Bahkan laki-laki yang menghamilinya pergi begitu saja. Semoga mereka semua yang menyakiti Lisa akan mendapat karmanya.
"Yak, Xiumin!"
Xiumin tersentak dan menatap Jisoo kesal. "Kau tidak perlu berteriak padaku sinting, gila!"
"Wlee! Jadi bagaimana?"
Xiumin mengangguk. "Dia bisa tinggal disini. Dengan syarat kau harus sering mengunjunginya."
"Tentu. Aku harus memberi tahu Lisa."
Jisoo keluar dan memberitahu Lisa bahwa Lisa boleh tinggal disini sementara Xiumin pergi ke sebuah kamar kosong untuk merapikan keadaan kamar disana.
Setelah beberapa menit berlalu Xiumin menghampiri mereka berdua. "Kamarnya sudah beres. Sekarang sudah bisa ditempati." Lisa mengangguk lalu meraih kopernya untuk pergi kekamar barunya. Namun beberapa saat tangannya ditahan oleh Xiumin. "Biar aku saja yang bawa." Tanpa menunggu persetujuan Lisa, Xiumin meraih koper tersebut lalu membawanya menuju kamar dan Lisa mengikuti dari belakang.
"Maaf, kamarnya tidak terlalu besar tapi masih bisa ditempati."
Lisa melihat ruangan tersebut, terdapat tempat tidur kecil, sebuah lemari mini dan meja rias. Dan sudah ada kamar mandi disana. Cukup untuk dirinya.
"Tidak apa-apa. Ini sudah cukup baik bagiku."
"Istirahatlah. Kau mungkin lelah karena bepergian dari tadi. Aku akan membuatkanmu makan malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You (Tamat)
Short StoryBerawal dari patah hati karena baru saja diputus oleh kekasihnya, Lisa akhirnya memilih untuk bersenang-senang seperti biasa. Yaitu bersenang-senang di bar dan berakhir bertemu dengan seseorang. malam itu.... malam dimana ia bersenang-senang dan men...