Enzi memegang tangan Jollyn yang masih begong dengan keadaannya. Enzi lalu melepas genggaman tangan Jollyn dan berganti merangkul pundak Jollyn.
"Enzi, lepaskan. Banyak yang melihat kita" ucap Jollyn pelan.
"Aku tau sudah cepat atau lambat semua orang akan tau hubungan kita. Jangan takut aku di sampingmu"
Enzi membukakan pintu mobil untuk Jollyn. Jollyn begitu ragu tawaran Enzi, "Masuklah biar ga ada yang mengatakan hal buruk" Karena tidak mau tanggapan buruk terjadi, Jollyn hanya bisa mengikuti ucapan Enzi dengan pasrah.
Lalu Enzi juga masuk dan memegang melajukan mobilnya. "Kau bilang kita harus rahasiakan hubungan kita, lalu kenapa kau membuatnya terbuka?" tanya Jollyn dengan heran.
Enzi hanya tertawa mendengar ucapan pacarnya yang imut itu lalu melirik Jollyn sekilas dan kembali fokus menyetir.
"Kau mengabaikanku lagi...Lagi-lagi kau begitu, ga pernah berubah sama sekali"
"Ga capek terus negomel seperti mesin cetak saja" mengejek Jollyn.
"Apa? Kau menyamakanku dengan mesin. Jahat sekali dirimu, dasar monster kering."
Enzi menoleh karena ejekan Jollyn," Kau bilang aku apa tadi?"
"Ga ada" Jollyn menutup mulutnya.
"Aku dengar. Kenapa kau memanggilku monster kering, aku itu tampan, keren dan juga cerdas"
"Karna kau suka ga punya hati sampai membuat suasana kering seperti padang pasir" sambil melotot kearah Enzi dan membuang muka ke jendela.
Enzi yang mendengar itu sedikit kesal dan melajukan mobilnya lebih cepat lagi membuat Jollyn tersungkur kebelakang.
"Enzi!! Pelankan mobilnya. Kau sudah gila ya, dasar monster kering"
"Ga akan!!" tegas Enzi.
"Kau ini pms ya?!" ucap lantang Jollyn.
Saat itu juga ada mobil yang mengikuti dari belakang mobil mereka. Enzi yang merasakan hal aneh melihat kaca spion, lalu menghubungi agen nya untuk melacak nomor plat mobil yang mengikutinya.
Jollyn yang penasaran melihat kebelakang dan benar saja ada dua mobil hitam audi mengikuti mobil mereka."Siapa mereka?"tanya Jollyn.
"Aku ga tau, aku sudah menyuruh orang-orangku untuk melacak orang itu"
Enzi melajukan mobilnya lebih cepat lagi, sampai melebihi batas kecepatan kendaraan normal. Polisi yang terparkir di pos jaga pun mulai mengikuti juga.
"Enzi, polisi!!" teriak Jollyn.
"Tenangkan dirimu. Pegangan dengan kuat" pinta Enzi dengan membuka sebuah tombol.
"Apa yang akan lau lakukan?" tanya Jollyn.
"Bersiaplah!" Enzi menekan nox pada mobilnya yang membuat laju mobil jauh lebih cepat hingga mobil polisi itu dan dua mobil juga menghilang.
Enzi melaju dengan keadaan normal setelah tidak ada yang mengikutinya lagi. Mobil Enzi memasuki tempat parkir yang begitu asing bagi Jollyn.
"Kita dimana ini?" sambil memegang pegangan mobil dengan kuat.
Enzi yan melihat itu membuatnya bingung,"Kau ga apa kan? Apa kau takut?" tanya Enzi yang langsung di tampar Jollyn.
Jollyn melepas pegangannya dan membuka seatbelt, "Kau pikir apa..Jantungku hampir copot tau!!!"
Setelah itu ada yang mengetuk pintu mobil Enzi yang membuat mereka terkejut,"Ada apa?" tanya Enzi.
Enzi turun dari mobil dan berbicara dengan beberapa seseorang berjas hitam. Jollyn mengikutinya dari belakang,"Enzi?"
Enzi berbalik dan meminta sopirnya untuk mengantarnya ke dalam apartemen. "Kau ikut David dulu, aku menyusul" Jollyn paham dengan perkataan Enzi dan mengikuti David ke dalam. Setelah Jollyn di dalam ruangan. Yang pertama kali dilihatnya adalah piano yang berada di tengah dan ruangan yang begitu elegan untuk tempat seorang pria seperti Enzi.
Jollyn melihat sekeliling dan melihat piano itu.
"Kau ingin makan hotpot, aku sudah pesankan" Suara Enzi membuat Jollyn terkejut.
"Iya, apa kau memainkan piano?"
"Tentu, kau mau aku memainkannya?" tanya Enzi yang mendekati Jollyn dan memegang pipinya, setelah itu duduk di adjustable piano bench. Enzi membuka penutup tut piano dan mulai memainkan musik. Jollyn sangat suka dengan lantunan musik yang tenang.
Nada yang berawal pelan menjadi cepat yang membuat kaki Jollyn ingin menari dan Jollyn melepas sepatunya lalu menari mengikuti irama. Enzi yang melihat tarian Jollyn memainkan begitu semangat sampai melupakan semua masalah hari ini dengan cepat.
Enzi mendekati Jollyn yang masih asik dan melihatnya membuat Jollyn yang mengetahui musiknya sudah berhenti langsung menoleh pada Enzi dan merangkulkan tangannya pada leher Enzi dengan gemas.
"Kau suka musiknya atau menyukaiku?" tanya Enzi dengan merangkulkan tangannya di pinggang Jollyn.
"Aku suka keduanya" membalas dengan senyuman manis yang membuat Enzi meleleh.
Lalu mereka berciuman dengan mesra saat itu juga. " Tinggallah denganku" pinta Enzi.
"Kenapa kau memintaku begitu?"
Enzi hanya tersenyum melihat pacarnya yang begitu polos itu," Pertama, terlalu jauh arah rumahmu ke kantor. Kedua aku ingin kau tetap aman, tinggallah setidaknya semalam denganku"
"Aku harus apa?" tanya Jollyn dengan gugup.
"Kau ga perlu melakukan apapun, nikmati saja malam ini"
"Baiklah, jika kau memaksaku"
Saat mereka ingin berciuman, bell berbunyi."Ah mengganggu saja" ucap Enzi.
Jollyn yang tau maksudnya Enzi pun hanya bisa tertawa kecil. Enzi membukakan pintu dan membawa pesanan masuk ke dapur."Kau lapar?Kita makan"
"Enzi apa kau sendiri di rumah?"
"Iya begitulah" Dengan heran Jollyn bertanya kembali, "Lalu yang membuatkanmu makan siapa?"
"Asistem rumah akan datang pagi hari sebelum aku bangun untuk memnyiapkan makanan, dan saat aku pergi mereka membersihkan rumah sampai aku kembali baru mereka pergi" Jollyn yang mengerti hanya bisa mengangguk.
Jollyn mulai memanaskan alat kabar daging,"Kau beli banyak sekali?bacon" sambil melirik Enzi. Enzi hanya tersenyum,"Nikmati saja"
"Kau tau saja yang ku suka" Dengan bahagia, Jollyn mencampur sayur dan memasukkan ke mulutnya. Entah habis berapa kali yang di masukkan mulutnya, Jollyn tidak peduli. Sampai Enzi keheranan dengan tingkah Jollyn dan hanya mengelengkan kepala.
Setelah mereka makan, Enzi memegang jari Jollyn yang memasukkannya ke mulutnya. "Kau sedang apa?" tanya Jollyn yang merasa geli.
"Bersihkan jarimu" Setelah mendengar itu Jollyn sangat terkekeh dengan geli melihat Enzi jadi sangat romantis.
"Aku lelah. Aku ingin mandi"
"Mandilah di kamarku" Jollyn mengerti dengan yang di katakan Enzi saat menunjuk arahnya.
Beberapa menit saat Jollyn selesai mandi, Enzi melihat Jollyn memakai pakaian kerja. "Pakailah pakaianku yang ada di lemari"
"Ga mau. Aku pakai ini saja" tolak Jollyn.
"Kau mau tidur pakai baju seperti itu" Jollyn melihat penampilannya dan memikirkan ulang, "baiklah"
Jollyn memakai baju kemeja milik Enzi, ukurannya yang begitu kebesaran untuk tubuh mungil milik Jollyn.
"Besar sekali badannya Enzi ternyata..Huft. Ini lebih baik dari pada kecil"
Jollyn keluar yang membuat Enzi bengong melihat Jollyn yang begitu sexy dengan kemeja milik Enzi.
Enzi mendekati Jollyn dan mencium leher Jollyn yang langsung di tepisnya,"Kau mau apa?" tanya Jollyn.
"Mencium bau matahari yang menyinari hati dan jiwa ku" Jollyn hanya tertawa mendengar gombalan Enzi.
YOU ARE READING
Crazy In Love : Your Love's Got The Best Part In My Life
RomanceCerita ini season 2 dari kelanjutan My Love Mafia!!! Jangan lupa Vote, Komen dan Follow ya!!! Pertemuan kembali dengan cinta pertama yang tak terlupakan, meskipun berpisah cukup lama tanpa saling berbalas kabar. Hingga pertemuan mereka menumbuhkan r...