Chapter 15 ( Kejutan Istimewa 2 )

66 8 1
                                    


"Aiya, Enzi kamu sangat lambat. Aku udah disini sejak tadi," kesal Jollyn sambil menyilangkan tangannya.

"Yasudah ayo kita pergi," ajak Enzi.

Jollyn memulai rencana kejutannya.

"Aku lupa, tas ku ketinggalan di atas," ucap Jollyn.

"Cepat ambil," suruh Enzi.

"Aiya, kaki ku pegel naik. Tolong dong," pinta Jollyn.

"Ambil sendiri," Enzi menjawabnya dengan nada dinginnya.

"Suamiku. Bantu tolong ambilkan," Jollyn memulai rencananya.

Enzi tersenyum kecil, seperti sedang salah tingkah di hadapan Jollyn. Lalu Enzi menjawab dengan pura-pura tidak mendengar," Tadi kamu panggil aku apa?"

Dengan cepat Jollyn menjawab dengan nada lembutnya," Suamikuuu"

Enzi terlihat sangat senang sampai selalu tersenyum malu-malu, "Baik, tunggu di sini akan ku ambilkan". Enzi bergegas lari ke dalam untuk mengambil tas Jollyn. Dari luar Jollyn tertawa dengan tingkah konyol Enzi calon suaminya itu. Ezi ingin mengajak keluar Jollyn dengan lipstik di bibirnya, yang sebelumnya Jollyn memakaikannya di bibir Enzi.

*****

Jollyn melihat toko boneka. Keinginan Jollyn pada boneka sangat besar, sampai meninggalkan Enzi yang sedang mengajaknya mengobrol.

"Hey, mau kemana?" tanya Enzi yang di tinggal pergi Jollyn tiba-tiba.

Jollyn yang tidak merisaukan perkataan Enzi pun memasuki toko boneka.

"Wah bonekanya cantik-cantik"

"Kamu suka, yuk masuk" ajak Enzi.

Jollyn ke dalam toko, melihat-lihat boneka yang terpajak di rak. " Aku mau ini"

Enzi melihat Jollyn sangat menginginkan boneka itu pun mencoba menjailinya," kamu suka?" tanya Enzi.

"Iya suka" jawab Jollyn yang berharap-harap di belikan.

"Kalo gitu, panggil aku suami dulu, suami akan belikan," pinta Enzi spontan.

"Lupakan ga usah beli," kesal Jollyn memanyunkan bibirnya seperti anak kecil.

Enzi seakan seperti kecanduan dengan kata-kata itu. "Eh katakan sekali saja. Ayo, cepat.." pinta Enzi.

Jollyn mengatakannya dengan polos sampai pelayan yang berada di samping mereka pada melongo," Suamiku, cepat belikan segera!" Jollyn mengambil boneka itu dan memberikannya pada Enzi.

"Cepat bayar untukku" tambah Jollyn.

"Tolong bungkus boneka ini" pinta Enzi pada pelayan.

Enzi dan Jollyn melanjutkan perjalanan.

"Aiya, Enzi bagaimana jika kita beli hotpot. Aku sangat lapar" Jollyn memegang perutnya.

"Mhmm, sayangku lapar ya. Kalo begitu kita cari tempat makan"

Jollyn menarik jas Enzi dengan cepat. " Ada apa?" tanya Enzi kebingungan.

"Aku tau tempat makan hotpot paling enak. Ga akan nyesel deh kalo kesana"

Jollyn dan Enzi menuju ke lokasi yang di pilih Jollyn. Hari ini mereka sangat bahagia seperti pasangan kekasih yang baru menikah.

Setiap pergi ke tempat makan, Jollyn sampai lupa dengan Enzi dan hanya fokus dengan makanannya saja.

"Lagi-lagi perhatianmu hanya pada makananmu, kau ga pertian sekali denganku" Enzi cemburu, jika dirinya tergantikann dengan makanan.

"Aiya, jangan begitu. Aku tetap sayang denganmu, tapi makanan ini sangat lezat aku ingin tambah lagi" Jollyn memanggil pelayan.

"Lagi-lagi kau begini" Enzi hanya bisa menghela nafasnya. Jollyn memang tidak bisa mengalihkan pandangannya sebelum puas dengan makanan kesukaannya. Bahkan calon suaminya sendiri di acuhkan.

Lalu Jollyn berhenti makan, "Ouh ya, jangan berpikiran aku akan memilih siapa ya. Tentu aku akan memilih kalian berdua"

Enzi begitu kebingungan dengan perkataan Jollyn," Apa maksudmu dengan kalian berdua? Apa ada orang lain yang kau suka?" tanya Enzi mulai cemburu.

"Aiya bukan begitu, maksudku kau dan ini" Jollyn menunjuk pada beebrapa makanannya, lalu Jollyn melanjutkan perkataannya, " kau mengertikan?"

"Iya, aku tau kalo kamu akan lebih memilih dia" Enzi menunjuk apa yang di maksud Jollyn.

Jollyn menghentikan makannya, lalu mmegang tangan Enzi. " Jangan begitu, ga baik bersikap begitu. Lebih baik nikmati makanan ini yang sangat enak. Jangan sia-siakan"

Lagi-lagi Jollyn memilih memeikirkan makanannya dari pada Enzi. "Terserah, aku mau keluar aja"

Enzi pergi meninggalkan Jollyn dengan muka dinginnya.

"Tunggu aku, makanannya masih belum habis" ucap Jollyn.

Jollyn rela meninggalkan makanan kesukaannya untuk menghentikan Enzi yang sedang cemburu itu. "Enzi, udah dong cemburunya. Kamu bukan anak kecil, masa sebegitu cemburunya si sama makanan," Jollyn mencoba menahan tawanya agar Enzi tidak lagi kesal.

Enzi memutar badannya menatap Jollyn yang sedangmenahan tawanya, " Ga lucu ya". Jollyn yang ketahuan menahan tawapun terlepas juga, "Kamu si gitu aja cemburuan ahahahh"

"Ini bukan cuma sekali ya kamu begini duain aku sama makanan kesukaanmu itu"

Jollyn terpaksa mengalah, "Iya ya, udah dong manyun mulu" ejek Jollyn sambil memegang bibir Enzi yang berekspresi seperti bebek itu.

"Apa si...Udah ah, mending pulang aja. Bawa barangku pindah ke rumahku, kalo ga jangan harap kamu ga ada waktu buat ga lembur," ancam Enzi hingga giliran Jollyn membulatkan matanya tidak percaya.

"Kau jahat sekali seperti monster. Kalo gitu aku ga mau jadi pindah ke apartemenmu"

"Pindah!" tegas Enzi.

"Ga mau!" Jollyn benar-benar menolak keinginan Enzi dengan sangat antusiasnya. Lalu Enzi meninggalkan Jollyn yang masih kesal itu,"Kau kemana?Kenapa aku ditinggal, dasar ya kamu sungguh menyebalkan" Jollyn berteriak kencang tapi Enzi sudah begitu jauh dari Jollyn berdiri.

Enzi berlari kecil mencari sesuatu. "Ini dia, akhirnya". Ternayata yang Enzi cari adalah toko eskrim. Beberapa waktu lalu sebelum Enzi dan Jollyn memasuki tempat makan, Enzi sempat melihat penjual es krim. Tapi saat Enzi ingin mengajak Jollyn membelinya, Jollyn menarik Enzi ke tempat makan.

"Ingin es krim rasa apa?" tanya pelayan es krim.

"Rasa vanila dengan cone"

"Ada ukuran kecil, sedang atau jumbo?" tanya pelayan lagi.

"Sedang"

Lalu pelayan itu menuangkan es krim ke cone dan memberikan sedikit hiasan di atas es krim. Enzi menerima es krim itu dan mencari keberadaan Jollyn yang menghilang dari tempatnya berdiri sebelumnya. "Kemana perginya dia?Apa dia sudah pulang tanpaku?"

Enzi melihat sekelilingnya dan melihat seorang wanita yang mirip dengan Jollyn, saat Enzi menepuk pundak wanita itu ternyata bukanlah Jollyn. "Maaf salah orang"

Melihat dengan lebih teliti, Enzi melihat Jollyn yang sedang duduk di taman kanak-kanak. Enzi bernafas lega telah menemukan Jollyn.

"Ternyata kau disini, ini untukmu," Enzi menyodorkan es krim itu pada Jollyn. Jollyn yang bermula murung jadi lebih senang saat melihat es krim di tangan Enzi. "Untukku? Tanya Jollyn.

"Tentu saja memang buat siapa lagi" Jollyn menerima eskrim itu dengan senang hati.

Tiba-tiba ada orang yang minta sumbangan, Enzi ingin memberikan sedikit uang tapi kesulitan mengambil uang di sakunya, karna kedua tangannya penuh dengan makanan dan barangnya Jollyn.

"Tolong bawakan ini dulu bentar" pinta Enzi yang menyerahkan barang-barang itu ke Jollyn, karena Jollyn sedang memegang es krim jadi semua barang di tangannya terjatuh termasuk hp Enzi.

"Aduh jatuh" ucap Jollyn sambil membersihkan hp Enzi yang kotor. Enzi yang melihat es krim kesukaan Jollyn terjatuh, Enzi membeli lagi es krim lagi untuk Jollyn. " Kamu es krim sendiri jatuh ga di perhatikan" lalu Enzi menyodorkan es krim yang baru saja di belinya lagi.

Crazy In Love : Your Love's Got The Best Part In My LifeWhere stories live. Discover now