Chapter 20 ( Perut Karet )

98 7 4
                                    



Di saat Jollyn tertidur, sekretaris lama Enzi diam-diam meletakkan kotak cincin itu di atas meja Jollyn.

"Jollyn, untuk kali ini. Kau akan keluar dari perusahaan ini dan juga hati Enzi,"Lalu Jollyn membuka matanya dan membuat sekretaris itu terkejut melihat Jollyn mengetahui rencananya.

"Jadi ini rencanamu?" ucap Enzi yang telah melihat kelakuan sekretarisnya.

"Bukan begitu. Aku menemukan cincin ini di tangan dia," bantah sekretaris.

"Sepertinya kamu ga tau. CCTV disini sudah di perbaiki sejak kemarin," ucap manajer.

Sekretaris itu elihat CCTV yang terlihat warna merah yang berarti sudah diperbaiki. Karna begitu kesal menampar Jollyn begitu kencang. "Dasar, dari awal kau sudah tau kan rencanaku?!"

Dengan cepat Enzi menyela ucapan sekretaris, "Cukup!! Sudah cukup aku kehilangan Jollyn 1 tahun lalu karna kau. Kau pikir aku akan lupa dengan kejadian itu. Cepat keluar!!!Kau ku pecat dan jangan injakkan kakimu ke perusahaan!!" tegas Enzi.

"Aku ga melakukan apapun 1 tahun lalu"

"Security bawa dia keluar, " ucap Enzi. Lalu para security datag dan menyeret sekretaris itu keluar dengan paksa dengan rasa benci dan amarahnya pergi keluar meninggalkan mereka.

Enzi mendekati Jollyn dan memegang kedua tangan Jollyn, "Jollyn, apa kau tau kalo aku sangat mencintaimu, bagaimana pun keadaannya aku akan tetap mencintaimu seorang"

Enzi tersenyum saat semuanya terselesaikan dan Jollyn bisa kembali dalam pelukannya yaitu orang yang paling di cintainya.

"Eh aku lapar"

"Kalo gitu ikut denganku". Enzi menarik Jollyn menuju suatu tempat yang tidak di ketahui Jollyn.

Enzi menyuruh Jollyn untuk masuk ke dalam mobil. "Enzi, kita mau kemana?"

"Kau bilang lapar," Enzi melirik Jollyn dengan senyuman manisnya.

"Aiya benar juga, tapi aku kan diet. Lihatlah perutku ini, penuh lemak," Jollyn memegang perutnya yang mulai kendor. Jollyn terus mengomeli perutnya, sedangkan Enzi hanya sembunyi-senbunyi ketawa melihat tingkah konyol Jollyn.

Rasanya sudah lama tidak melihat Enzi tertawa bahagia, semenjak Jollyn menghilang.

Setelah setengah jam perjalanan karna macet sampailah mereka di sebuah mall.

"Kenapa kita mall, bukan ke restoran? Atau kita makan di restoran di dalam mall?" Jollyn lagi-lagi mengajukan pertanyaan konyol. Enzi diam dan melihat sekelilingnya, lalu menyeret Jollyn ke tempat pakaian.

"Jangan mengomel, pergilah cepat pilih baju"

"Wah...Baiklah"

Jollyn memilih baju sesuai style kesukaannya dan menunjukannya pada Enzi. Tapi reaksi yang di berikan Enzi hanya menolak. Banyak baju yang dipakai Jollyn tapi semua tidak cocok di mata Enzi. Hingga akhirnya Enzi memilihkan baju untuk Jollyn.

"Tadi kau bilang aku yang pilih, tapi kenapa jadi kau yang pilih?" sebal Jollyn.

"Semua pakaian yang kau pilih terbuka. Kau ingin di lirik pria lain??Tebar pesona, sudah itu saja cocok untukmu," Enzi menutup mulutnya untuk menahan tawanya, karna sudah menjaili istrinya. Baju yang dipilih Enzi seperti baju formal semua bagian tubuh terbungkus kain.

"Sudah ayo kita cari makan," ajak Enzi.

Saat di luar toko, bau yang sangat menggugah selera Jollyn pun membuatnya tidak tertahankan. Jollyn menyeret Enzi ke sebuah toko makanan daging.

Crazy In Love : Your Love's Got The Best Part In My LifeWhere stories live. Discover now