Chapter 18 ( Pembalasan )

68 5 2
                                    

Enzi meninggalkan Jollyn sendirian dalam kesedihan. Enzi merebahkan tubuhnya dalam kamar pribadinya dan bukan di kamar yang sama dengan Jollyn.

Jollyn sangat sedih itu mencoba mendekati Enzi.

"Kau kenapa begini?" tanya Jollyn sambil menahan tangisnya.

"Kau pergilah, datang saja pada kekasih simpananmu"

"Pria siapa yang kau maksud? Aku ga ada pria lain selain..." Bibir Jollyn di bekap tangan Enzi, yang membuat Jollyn tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Pergi dari sini!" tegas Enzi.

Jollyn begitu merasakan sakit hati dan sesak di dada, akibat perkataan Enzi padanya. Enzi mengusir Jollyn begitu kasar dan tidak memikirkan perasaan istrinya. Jollyn memilih untuk pergi meninggalkan Enzi sejauh mungkin, hingga....

"Akkkkhhhh...." Teriak Jollyn tertabrak mobil yang menabrak dirinya. Seseorang turun dari mobil dan membawa Jollyn ke rumah sakit, orang itu seorang pria.

*****

Setahun kemudian...

Enzi mabuk dan terus memanggil nama Jollyn,tapi tidak kunjung datang. "Jollyn, istriku. Kamu kemana?"

"Boss Enzi,Ny. Jollyn sudah pergi setahun lalu. Boss yang mengusirnya sendiri," ucap manajer.

"Pergi?Kemana? Ga mungkin dia pergi ninggalin aku sendirian," Enzi terus memanggil namanya dan tidak fokus dengan ucapannya karna mabuk berat. Lalu Enzi menarik jas manajernya dengan erat," Bawa dia padaku, aku mau dia kembali padaku"

"Baiklah, akan ku usahakan mencari Ny. Jollyn," Manajer terus mencari informasi kemana perginya Jollyn dan terus melaporkan setiap kejadian pada Enzi. Tidak mudah mencari informasi orang hilang yang sudah lama, apalagi kejadiannya sudah satu tahun lalu.

Enzi meminta orang-orang ahlinya untuk mencari Jollyn dengan cara apapun. Bahkan Enzi mencari lowongan untuk menambah orang-orangnya dalam pencaharian Jollyn. Hingga akhirnya, manajer menemukan CCTV terakhir yang menjadi petunjuk kemana perginya Jollyn, dan terkejut.

"Boss Enzi, lihat ini! Ini Jollyn bukan?Dia..." Pembicaraan manajernya terpotong karna Enzi menyelanya," ga mungkin, jika Jollyn istriku meninggal. Dia pasti masih hidup!! Cepat cari!!" dengan garangnya Enzi terteriak dengan keras agar semua orang-orang ahlinya segera bergerak mencari Jollyn.

"Jollyn, sayang...Dimana kamu?" gumam Enzi sambil mengacak-acak rambutnya.

Setelah berhari-hari pencarian. Manajernya menemukan Jollyn berada, dan segera memberitahu boss Enzi. Saat Enzi mendengar bahwa Jollyn masih hidup, dengan bergegas Enzi mengendarai mobilnya menuju lokasi dimana Jollyn berada.

Disaat Enzi sampai di tempat itu, betapa terkejutnya melihat keadaan Jollyn yang sangat berbeda. Jollyn yang menjadi pelayan restoran kecil.

"Jollyn, kemana saja kamu?" Enzi langsung memeluknya dengan erat tapi Jollyn mencoba melepaskan pelukan.

"Maaf kamu siapa?" Jollyn tidak mengingat dengan siapa sebenearnya Enzi yang tiba-tiba memeluknya.

"Ini aku, kau tau aku hancur tanpamu. Aku ga bisa hidup tanpamu semuanya terasa sangat hampa. Mulai sekarang aku ga akan melepaskanmu lagi," Jollyn masih tidak mengerti apa yang dikatakan Enzi, karna Jollyn mengalami amnesia.

"Kau siapa, berani-beraninya memelukku!!" Jollyn menampar pipi Enzi dengan sangat keras.

"Ini aku suamimu. Apa kau melupakanku begitu saja?" Enzi terus bertanya pada Jollyn yang hanya kebingungan melihat situasi itu.

Enzi mengatakan semuanya tentang mereka berdua, bahkan menunjukkan beberapa kenangan bersama. Jollyn perlahan mulai percaya dengan Enzi itu pun langsung di senggal oleh seorang pria yang memiliki badan yang tinggi, berjas rapi, dan berwajah tampan itu menghampiri Jollyn dan Enzi.

Crazy In Love : Your Love's Got The Best Part In My LifeWhere stories live. Discover now