Chapter 9 ( Penghancur Hubungan )

90 14 0
                                    



Di saat mereka berdebat karena pasangan game di barista love. Di sisi lain ada seseorang mendatangi kantor di malam hari dan masuk dalam ruangan Enzi.

"En...Zi.." Wanita itu menciumi barang-barang milik Enzi ruangan milik Enzi. "Dia sangat tampan" ucap wanita itu sambil memegangi barang itu.

Keesokan harinya wanita itu datang kembali keruangan Enzi dan mengintip Enzi dari balik pintu.

"Aku jelas-jelas letakkan barangnya di sini" Enzi mencari jam tangan miliknya tapi masih saja tidak ketemu. Lalu wanita itu datang dan menawarkan diri, "Boss Enzi...sedang mencari ini?" Wanita itu tersenyum sambil menyodorkan jam tangan itu pada Enzi.

"Nah, benar untung aja ga hilang" Enzi mengambil jam tangan dari tangan wanita itu, dan tanpa sengaja menyentuh tangan wanita itu. Wanita itu sangat senang saat tangannya di sentuh Enzi.

"Terimakasih" ucap Enzi.

Enzi keluar dari ruangnnya dengan tergesa-gesa tanpa melirik wanita itu. Wanita itu lalu mencium tangannya bekas sentuhan Enzi, "Mhmm...Aroma boss Enzi sangat wangi" ucap wanita itu dengan raut wajah seperti orang yang ketagihan.

Enzi lalu bertemu dengan Jollyn dan mengobrol seperti biasanya saat jam istirahat di kantin kantor. Saat Enzi ingin kembali ke ruangannya tenggorokan Enzi terasa ada yang menyangkut, "Uhuk...Uhuk..Duh kenapa ya, perasaan tadi udah minum"

Tiba-tiba wanita itu menghalangi Enzi yang ingin ke ruangannya,"Boss Enzi, minum sedikit air dulu" Wanita itu menyodorkan sebotol air pada Enzi.

"Terimakasih" ucap Enzi. Tanpa pikir panjang Enzi mengambilnya. Saat ingin membuka tutup botol itu, volume air pada botol mengurang dan sudah tidak tersegel lagi. Enzi sedikit curiga pada wanita itu.

Lalu Enzi membuka botol itu dan meminumnya. "Boss Enzi..Segar?" tanya wanita itu dengan raut ekspresi yang tidak biasa.

"Mhmm...Lumayan" Lalu Enzi segera meninggalkan wanita itu dan kembali ke ruangannya.

Di sisi lain, wanita itu tersenyum seperti terkena candu sesuatu, "Kalo kamu suka rasa mulutku, berarti kamu juga suka aku" batin wanita itu sambil menggigit jarinya.

Ternyata wanita itu melakukan sesuatu pada botol itu, wanita itu membuka botol minum itu dan wanita itu mengoleskan bibirnya pada leher botol itu lalu menutupnya kembali.

Enzi yang tidak tau akan hal itu mencoba memanggil Jollyn ke ruangnnya, "Jollyn ikut saya keruangan" ucap Enzi.

"Baiklah, aku akan segera datang" ucap Jollyn sambil menyelesaikan game onlinenya.

Enzi yang merasakan ada hal aneh pun menyuruh orang-orangnya untuk mengecek CCTV kantornya termasuk ruang kerjanya, untuk memastikan dugaan Enzi. Tidak lama, Jollyn pun datang dengan berkas di tanganya.

"Ini naskahnya sudah aku selesaikan, benar ucapanku kemarin. Aku sungguh-sungguh bekerja tau.." Saat Jollyn mengatakan hal itu, Jollyn malah melihat Enzi seperti memikirkan hal lain.

"Kau kenapa?Apa ada masalah?" tanya Jollyn menyelidiki.

"Sepertinya kantor kita ada sesuatu yang aneh" Perkataan itu membuat Jollyn semakin kebingungan dan juga penasaran. Lalu Enzi menceritakan semua yang di alaminya pada Jollyn. Akann tetapi, Jollyn hanya mendehem.

"Semoga saja ga terjadi hal buruk"ucap Jollyn remeh. Enzi yang begitu khawatir pun mencoba memberikan peringatan, "Jika ada sesuatu yang aneh katakan padaku. Aku ga akan biarkan hal buruk terjadi padamu"

Jollynn yang tidak mengerti pun mencoba membuat Enzi tersenyum dan tidak terlalu khawatir lagi.

Tidak Enzi sadari, wanita itu datang dan melihat Enzi dan Jollyn bersama dengan obrolan dan candaan. Karena merasa cemburu wanita itu merencanakan sesuatu. "Kau siapa? Berani-beraninya dia merasakan orang lain!" batin wanita itu.

Enzi dan Jollyn masih di dalam ruangan itu dan terus mengobrol yang membuat hati wanita itu memanas di balik pintu. Wanita itu terus memantau mereka berdua lakukan. Saat Jollyn dan Enzi keluar ruangan, wanita itu masuk dan mencari barang milik Enzi.

Di sisi lain, Enzi mendapatkan panggilan dari orang-orangnya.

"Boss kami sudah menemukannya"

"Aku akan kesana" tegas Enzi melangkah ke ruang sistem kantor.

"Boss lihat ini, wanita ini "

"Cepat cari tau identitas wanita ini, aku juga merasakan hal aneh dari wanita itu" ucap Enzi sambil melihat rekaman CCTV kantornya.

"Boss, aku rasa wanita itu pegawai kantor ini" sambil menyodorkan berkas pada Enzi.

Enzi mencoba menyusun rencana untuk menjebak wanita itu," Jadi selama ini wanita itu.." pikir Enzi.

Jollyn yang seperti biasa datang ke ruangan Enzi untuk mencari Enzi, tapi tidak ada orang sama sekali. Akan tetapi malah melihat buku-buku yang berserakan dan juga barang-barang berceceran di meja Enzi.

"Aiya! Enzi kotor sekali, seharusnya meja harus bersih kebiasaan buruk sekali pergi dengan meja berantakan. Menyusahkan..." ucap Jollyn sambil merapikan barang Enzi.

"Kenapa barang kantor banyak yang hilang ya belakangan ini?..." tambah lagi. Saat mencoba mengambil barang yang jatuh di bawah meja, tiba-tiba Jollyn mendengar suara seorang wanita yang memanggil nama Enzi. Jollyn mencoba mengintip lalu bersembunyi.

"Itu kan wanita yang di ceritakan pada ku tadi, untuk apa di kemari malam begini. Tadi perasaanku Cuma aku yang kerja lembur" batin Jollyn yang kebingungan.

Wanita itu mendekati meja Enzi dan Jollyn mencoba merekam wanita itu dari hp nya. Wanita itu memasukkan jari ke dalam gelas air minum milik Enzi. "Sesuatu yang kotor harus dibersihkan. Enzi aku ga akan biarkan orang lain mengotori kamu," ucap wanita itu sambil memutar jarinya ke dalam air gelas itu.

Jollyn yang merekam terkejut dengan perkataan yang di ucapkan wanita itu, dan mencoba untuk menutup mulutnya agar tidak bersuara. Tapi hp nya malah mendapatkan telepon yang membuat hp nya berbunyi. Jollyn dengan panik menjatuhkan hp itu tapi wanita itu menginjak hp milik Jollyn.

"Udah selesai rekamnya?" tanya wanita itu dengan tatapan mata yang menyeramkan.

Jollyn yang takut pun mencoba untuk melawan, "Kamu udah gila ya lakuin itu ke Enzi?" tanya Jollyn.

Lalu wanita itu langsung memegang mulut Jollyn dengan paksa, " Disini juga bekas mulutnya Enzi, harus dibersihkan!" ucap wanita itu dengan ganas. Tiba-tiba, ada pintu yang terbuka dan itu ternyata Enzi. Jollyn mencoba memperingatkan Enzi tapi," Enzi, menjauh dari wanita ini"

"Stella...Milikku" ucap Enzi. Jollyn terkejut ternyata Enzi mengenal wanita itu dan tidak mengatakan pada Jollyn. Jollyn masih tidak menyangka apa baru saja di dengarnya. Lalu Stella tersenyum jahat pada Jollyn.

Enzi lalu mengajak Stella keluar ruangannya dan meninggalkan Jollyn yang masih terkejut dan juga bingung dengan kejadian yang baru saja terjadi. Jollyn mencoba bangun dan mengambil tasnya lalu pulang.

Di dalam benaknya Jollyn merasa ada yang tidak beres, "Apa yang dikatakan Enzi tadi siang benar tentang wanita itu, jadi namanya Stella. Bukannya tadi Enzi merasa dia itu aneh tapi kenapa Enzi malah mendekatinya dan meninggalkanku sendiri..."pikiran itu terus bertanya-tanya di pikirannya.

"Aku harus meneleponnya sekarang" Saat Jollyn mencoba menghubungi Enzi, panggilannya di tolak Enzi.

"Huft kenapa si...Pasti ada yang ga beres. Aku harus gimana?" batin Jollyn.

Crazy In Love : Your Love's Got The Best Part In My LifeWhere stories live. Discover now