‧₊˚ Two 🐟 ┊ੈ

6.7K 805 93
                                    

Saat ini (Name) sedang berada di tengah haitani bersaudara di mobil.

"Bagaimana gadis itu bisa nurut tanpa kamu ikat? " akhirnya setelah sekian lama berdiaman, Mochi membuka suara juga.

"Kalau itu sih... Dianya mau yang penting gwnya kagak megang dia" jawab Ran yang masih melihat jalan menghadap jendela.

"ha? Dia gak mau di pegang? Apa-apaan itu.. " bingun Mochi dengan jawaban yang di berikan Ran.

"kalau kau tidak percaya kau bisa menanyakan langsung pada gadis ini" ucap Ran yang menglelah.

"ou ok ok, jadi....tunggu siapa namanya? Hei nona siapa namamu?" tanya Mochi lagi.

"oh iya, aku belum memperkenalkan diri, aku (Fullname) panggil aja (Name)". Jelas gadis itu.

"(fullname)? Apa marga mu? " kini bukan Mochi yang bertanya, tapi Rindou yang bertanya.

"hmm? Aku tidak punya marga,aku orang luar " jawab (Name) enteng.

"orang luar? Tapi kok bisa bahasa jepang sefasih ini? " Sekarang kembali  lagi ke Ran yang bertanya.

(Name) yang menyadari nya pun langsung memutar otaknya untuk mencari jawaban yang pas, "a-ah kalau itu, k-karena aku sudah tinggal disini sejak kecil, jadi wajar saja kalau aku lancar dalam berbahasa jepang".

Tiga sejoli bonten ini hanya ber ohria dan akhirnya mereka sampai di masion tempat Bonten berada.

"Ok ayo turun, tenang saja aku tidak akan memegangmu, cukup turuti saja perkataan ku" -Ran.

"Baik~" (Name) terlihat sangat santai, saking santainya ia tidak mempedulikan keadaan nya saat ini, yang ia pikirkan hanya satu. Yaitu..

"wuasek, ketemu banyak cogan, its ok saya mati di tangan mereka, aku rela kok ahkabaianakn" itulah isi hati (Name).

***

Mereka berempat masuk ke masion Bonten lalu menaiki lift menuju lantai paling atas. (Name) berada di tengah, Ran berjalan sebagai pemandu, Mochi dan Rindou bertugas di belakang (Name).

Nah, sampailah mereka ke tempat tinggal Bonten.

Saat Ran membuka pintunya, semua perhatian anggota bonten yang berada di ruang tamu langsung tertuju ke mereka.

"bagaimana? Mana gadis itu? " tanya Mikey yang sedang duduk di sofa.

"nih" Ran pun menyuruh (Name) masuk tanpa memegang gadis itu.

"hei, mengapa kau tidak mengikatnya Ran? Bukankah bahaya jika ia lari tiba-tiba? " ucap Sanzu, seperti nya ia lagi menonton Tv.

"dia yang meminta tidak mengikatnya dan ia sudah berjanji untuk menuruti perkataan ku asalkan aku tidak menyentuhnya " Jelas Ran malas.

Mikey tidak peduli apa yang di katakan Ran lalu menyuruh gadis itu duduk di sofa sebelah, "hei kau, sini duduk di kursi Itu ".

(Name) hanya mengangguk dan ternyata benar, ia akan menuruti perkataan orang tanpa harus ada yang menyentuhnya /memaksanya.

"jadi.... Apa tujuan mu menyuruh anak buah mu membawa ku? " akhirnya (Name) membuka suara.

Mikey mengambil dorayaki nya kemudian memakannya dan berkata, "aku lihat aksi mu kemarin...dan aku berpikir bahwa kamu bukanlah gadis biasa" jelas Mikey.

𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌 𝐈𝐍 𝐁𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang