‧₊˚ Sixteen 🍉 ┊ ೃ

4.1K 595 50
                                    

なしの生活~hidup tanpa Bonten~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

なしの生活
~hidup tanpa Bonten~
.
.
.
.
.
.
.
.
.

1833 word

Kini (Name) sedang menuju ke rumah sakit masih dengan helikopter nya. Kebetulan di rumah sakit ada tempat pendaratan untuk helikopter jadi ia bisa leluasa memakir helikopter disitu.

(Name) sudah sampai di rumah sakit dan sedang memakirkan helikopter nya. Karena merasa ada helikopter yang datang, para suster dan dokter pun menuju ke rooftop dimana helikopter akan turun.

Saat sudah membawa beberapa alat darurat dan tempat tidur dorong, mereka menuju ke atas guna mengambil pasien yang datang menggunakan helikopter.

Tapi saat menunggu helikopter mendarat, betapa kagetnya para pengurus rumah sakit melihat helikopter yang baru turun ini.

Mengapa helikopter nya berbeda? Helikopter siapa ini? Apa ada pasien yang datang menggunakan helikopter pribadi? Holang kaya kh?

Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan oleh para dokter serta suster yang berada di ambang pintu rooftop sambil menunggu helikopter mendarat dengan selamat.
.
.
.
Kini helikopter sudah mendarat dengan selamat dan rapi. Pintu helikopter masih terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan kemeja putih yang terbakar di lengan kirinya dan celana panjang hitam.

Dokter dan suster yang melihatnya beranggap bahwa gadis itu adalah orang kaya yang datang dengan helikopter pribadinya.

"P-permisi nona, ada yang bisa saya bantu? " tanya dokter yang ada disana.

Gadis bersurai hitam pendek itupun menatap dokter itu dan menujukan lengan kirinya yang terkena api waktu itu.

Tato Bonten nya ada di lengan kanan mbak nem ya..

"ini, lenganku terkena api" kata (Name) sambil nunjuk-nunjuk lengannya itu.

Sang dokter sontak kaget, biasanya anak orang kaya itu hidup dengan manja dan luka kecil saja sudah menangis, tapi tidak dengan gadis didepannya itu. Gadis itu terlihat santai walaupun itu luka bakar yang belum lama terkena api.

"a-ah, baiklah. Ikutlah kami nona, akan kami berikan pengobatan VVIP" ucap dokter itu sopan.

"VVIP? Tidak perlu, pengobatannya biasa saja, toh ini gak terlalu serius" jawab (Name) datar. "sebenernya gw mau hemat doang sih hwhwhw" batin (Name).

"baik, ikuti saya nona"

***
S

ekarang lengan (Name) sudah di perban dan kini ia mau pergi dari rumah sakit meninggalkan helikopter nya itu.

Sang dokter yang melihat (Name) pergi menuju pintu keluar pun menahan langkah (Name) dan berkata, "nona, apa anda akan meninggalkan helikopter itu? " tanya dokter.

𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌 𝐈𝐍 𝐁𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang