Dihukum bareng kakak kelas galak

72 50 27
                                    

       
Hai kembali lagi sama aku

Ah iya panggil aku emm... apa ya nana? or nanay? soalnya nama aku gak jauh beda dari itu hehe....
terserah kalian aja deh manggilnya apa.

Gimana kabar kalian?

Aku harap kalian selalu baik baik saja

Ah iya jangan pernah bosan ya baca cerita aku

Part awal awal memang aku bikinnya kurang menarik kayanya

Jadi gak bagus ya?

Yaudah deh kalian pantengin aja sampai part ke bawah
aku usahain untuk yang lebih baik

Karena jujur ini pertama kalinya aku bikin cerita seperti ini
biasanya cuman suka nulis dibuku coret coret gak jelas hehe....

Ah benar juga

Jangan lupa vote dan comment ya

                                

                     Happy reading!!

Riska pov

Sinar matahari memasuki celah kamarku, namun aku sepertinya enggan untuk membuka mata. aku malah semakin merapatkan selimutku pada tubuhku. dan alhasil suara ketukan dan teriakan dari luar kamar terdengar sangat keras menggelegah

"Brak brak brak! riska! kenapa kamu belum bangun bangun juga!cepat bangun!beresin tuh dibelakang masih berantakan!"

*(gini ya kan kalo orang lagi nggak sabaran ngetok pintunya bukan 'toktoktok' tp malah 'brakbrakbrak'
iyanggaksih?)*

"Eeugghh"suara leguhanku terdengar

"Astagaa ini udah jam berapa?!" cepat cepat aku membuka mata dan bangun, seketika aku terkejut melihat jam yang sudah menunjukan pukul 06:30.

"Gue bisa telat apalagi gue juga belum beres beres, aarrgghh" teriakku frustasi

Seketika diriku yang sedang merutuki kebodohanku sendiri lupa dengan suara teriakan yang masih keluar dari mulut mamakum

"Riska buka pintunya" pinta mamaku

Ceklek

Aku membuka pintu kamar dan menemukan mamaku yang sepertinya sangat marah denganku.

"Ma-af ma tadi malem Riska enggak bisa tidur,jadi bangunnya juga telat"

"maaf kamu bilang?bjam berapa ini?!
apa kamu mau seenaknya aja Numpang.Tinggal disini.iya?" mama membentakku sembari menekankan kata katanya, memang terdengar menyakitkan namun itulah kenyataan yang harus aku terima, makian serta ujaran kebencian yang ditujukan keluarganya padaku. kehidupanku yang tidak selaras seperti teman temanku yang berada diluaran sana. namun mau tidak mau aku harus menghadapinya, seperti saat ini yang sedang di alamiku.

Aku tidak tahu kesalahan apa yang aku lakukan sampai sampai semua orang yang berada disini membenciku.

"Hey! malah ngelamun, nangis kamu?!! jadi anak jangan cengeng!tiba tiba nangis.tiba tiba masuk kamar brak. emang dasarnya anak tidak tau diri" mamaku kembali membentak

Selepas mengatakan itu ia pergi dari hadapan ku. sedangkan aku kini malah duduk meringsut didepan pintu kamar. menangisi diriku sendiri yang terlalu lemah apa apa sering menangis, aku tidak boleh lemah seperti ini, aku harus kuat untuk menghadapi ini semua.

"Mending gue langsung berangkat aja"

Aku memutuskan untuk pergi kekamar mandi hanya sekedar untuk mencuci wajahku lalu menggosok gigi

Eriska nytama [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang