Trapped In Silk // HunYeol

Chapter 1

Title : Trapped in Silk

Pairing : HunYeol

Genre : Romance, omegaverse

TW : abusive parent, mention of rape and abortion

.

"Berhenti di sini, Pak."

Taksi yang ditumpangi Sehun pun berhenti di sebuah rumah khas pedesaan. Dia turun dari mobil dan mengambil koper dan beberapa barang-barangnya di bagasi. Dia melihat seorang perempuan keluar dari rumah dengan agak tergesa-gesa. Senyumnya mengembang melihat perempuan itu. Dia membuka lebar lengannya.

"Ya Tuhan! Anakku sudah pulang!"

Sehun tertawa mendengar perkataan dari sang ibu yang memeluknya erat. Dia membalas pelukan itu dan mencium dahi ibunya.

"Apa kabar, Ibu?"

"Baik, baik! Ibu sangat baik! Kau juga kan, putraku? Aigoo.. kau semakin tampan saja." Ibunya mencium kedua pipinya, seolah-olah dia adalah seorang anak kecil. "Ayo masuk. Biar Ibu bawakan."

Hwayeon, ibu Sehun, menarik dua koper yang sang anak bawa bawa, menolak untuk dibantu. Sehun pun membawa beberapa paper bag berisi cinderamata dan cemilan ringan untuk tetangganya. Sudah merupakan aturan tak tertulis bagi siapapun yang pergi ke kota untuk membawa oleh-oleh yang akan dibagikan ke orang-orang di desa.

"Ayah masih bekerja?"

"Ya, tapi sebentar lagi jam istirahat. Dia sudah tahu kau akan pulang hari ini, jadi pasti dia sudah meluangkan waktu," jawab Hwayeon

Sesampainya di dalam, Sehun masuk ke dapur untuk menyantap makan siang yang telah dimasak ibunya. Dia sebenarnya ingin menunggu sang ayah pulang, tapi ibunya memaksa untuk makan sekarang.

"Bagaimana?" tanya Hwayeon dengan senyum di wajahnya, menanti jawaban putra semata wayangnya itu.

Sehun mengangkat jempolnya. "Ibu memang yang terbaik. Sudah lama sekali aku tidak makan makanan senikmat ini."

Hwayeon terkekeh. "Itu sebabnya kau harus sering-sering pulang, Nak. Kau tidak akan menemukan makanan seperti ini di kota."

"Aku kan pulang karena mendapatkan pekerjaan baru, Ibu."

"Oh, astaga. Ibu lupa," Hwayeon tertawa. "Betapa senangnya jika kau ada di sini lagi. Rumah ini sangat sepi tanpa dirimu, Nak."

Sehun memang sudah resign dari pekerjaan lamanya di kota. Beberapa bulan yang lalu dia melihat sebuah lowongan pekerjaan dari perusahaan luar negeri yang memperbolehkan bekerja secara remote. Saat melihat lowongan tersebut, Sehun merasa bahwa dia harus mengambilnya. Untuk resign dari pekerjaan lamanya adalah hal yang sangat berat karena dia sudah sangat nyaman di sana. Tetapi, pekerjaan barunya ini juga sangat menjanjikan. Gajinya jauh lebih besar dan bisa bekerja dari rumah adalah keuntungan yang sangat luar biasa.

Di tengah-tengah makan siang, Taejin, ayah Sehun, pulang dari kantornya. Sehun menyambut sang ayah dan langsung mengajaknya makan bersama. Makan siang hari itu dipenuhi dengan cerita satu keluarga kecil yang sedang melepas rindu satu sama lain.

***

Berita tentang kepulangan Sehun sudah terdengar ke seluruh desa. Maklum, berita bisa menyebar dengan cepat di pedesaan. Beberapa tetangganya berkunjung ke rumah, sekedar untuk menanyakan kabar. Meskipun ada beberapa tetangga yang menyebalkan, Sehun harus tetap dengan senang hati menerima kedatangan mereka. Salah satunya dengan blak-blakan menanyakan mengapa Sehun tetap tidak mempunyai mobil setelah bertahun-tahun bekerja di kota.