Chapter 20

333 25 7
                                    

Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam mobil setelah kembali dari makam ibu Chanyeol. Chanyeol sedang menyanyi pelan, mengikuti lagu yang saat ini berputar di MP3 player. Suaranya terdengar sangat merdu. Rasanya, Sehun bisa mendengarkan dia bernyanyi setiap saat.

"Kau ingin dengar lagu apa, Sehun?" tanyanya saat lagu berakhir.

Sehun berpikir. "Aku tidak sering mendengarkan lagu."

"Aku saja ya yang pilihkan."

Sehun menggumam, menyetujui ucapan Chanyeol. Dia tersenyum kecil melihat Chanyeol yang sedang mencari-cari lagu dari ponselnya.

Tiba-tiba saja ponsel Sehun berbunyi. Dia pun mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Rupanya sang ibu yang menelpon. Dia pun langsung memberikannya ke Chanyeol.

"Ibu menelepon. Bisa tolong kau angkat?"

Chanyeol pun langsung mengambil ponsel Sehun dan mengangkat panggilan dari Hwayeon.

"Halo, Bibi?"

"Ah, Chanyeol. Di mana Sehun?"

"Dia sedang menyetir. Kami baru saja pulang dari makam Ibu."

"Benarkah?" Hwayeon lalu diam sejenak. "Begini, Chanyeol. Apa kalian bisa menepi sejenak? Bibi perlu bicara dengan Sehun sekarang juga."

Jujur saja, Chanyeol heran dengan Hwayeon yang tidak seperti biasanya. Nada bicaranya terdengar sedikit khawatir. Dan juga, apa yang ingin dibicarakannya pada Sehun sampai terburu-buru seperti ini?

"Sehun, Bibi ingin bicara padamu. Kita bisa menepi dulu," ujarnya.

Tentu saja Sehun pun ikut heran. "Tidak bisa bicara denganmu saja?"

Chanyeol menggeleng.

Akhirnya, Sehun pun menepikan mobilnya. Syukurlah jalanan ini memang tak terlalu ramai, sehingga mereka tak akan mengganggu kenyamanan pengendara lain.

"Ada apa, Ibu?"

Chanyeol hanya memperhatikan sang alpha sembari menerka-nerka apa yang sedang mereka bicarakan. Sehun sempat terkejut dengan apapun itu yang diucapkan oleh Hwayeon, membuat Chanyeol semakin penasaran. Tapi dia tetap menunggu dengan sabar.

"Aku akan segera pulang. Ibu tenang saja. Jangan terintimidasi oleh mereka, oke?"

Setelah beberapa saat, Sehun pun mematikan panggilan. Dia mengehela nafasnya. Lalu dia kembali menghidupkan mobil dan tanpa banyak bicara langsung melaju kencang.

"Ada apa?" tanya Chanyeol khawatir. Apapun itu, dia tahu itu bukanlah kabar baik.

"Ayahmu melaporkanku ke polisi. Sekarang ada beberapa petugas yang datang ke rumah untuk mencariku."

Kedua mata Chanyeol langsung membulat ketika mendengar itu.

"Polisi? Tapi, kenapa? Apa karena aku? Apa Ayah akan memisahkanku darimu?"

Omega itu pun kini sudah berkaca-kaca. Membayangkan harus berpisah dengan Sehun membuatnya sangat takut. Dia tak mau itu terjadi.

"Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita kecuali maut," kata Sehun sembari menggenggam tangan Chanyeol, berusaha menenangkannya. "Saat ke rumah ayahmu kemarin, dia memang sempat mengancam akan melaporkanku ke polisi karena sudah mengacak-acak rumahnya. Kupikir itu hanya gertakan saja."

Meskipun Sehun sudah mengutarakan alasannya, Chanyeol tetap saja tidak bisa lega. Jantungnya masih berdetak dengan sangat kencang.

"Mereka tidak akan menangkapmu, kan?"

Meskipun suasana saat ini cukup tegang, Sehun tak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa pelan ketika mendengar ucapan Chanyeol yang terkesan sangat polos itu.

Trapped In Silk // HunYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang