Chapter 10

228 30 10
                                    

Chanyeol memasukkan ponsel dan uang hasil penjualan hari ini ke dalam tas selempang yang setiap hari dibawanya ke minimarket. Sekarang sudah pukul 5 sore, jadi dia harus menutup minimarket. Biasanya, jika sang ayah yang menjaga, mereka bisa buka hingga pukul 10 malam. Tapi ayahnya sedang ke luar kota hari ini dan mungkin baru akan kembali esok pagi.

Setelah menyalakan lampu di depan, Chanyeol pun keluar dan menutup rolling door dan menggemboknya. Setelah memastikan bahwa pintu sudah tertutup rapat, barulah dia pulang dengan mengendarai sepeda.

Di perjalanan, Chanyeol tak berhenti memikirkan kejadian hari ini. Ia masih tak menyangka bahwa Seonwoo bisa berbuat senekat tadi. Beruntung ayahnya sedang tidak ada di desa. Dia hanya berharap bahwa tak ada siapapun yang melihat mereka dan melaporkannya pada sang ayah.

Tak butuh waktu lama untuk Chanyeol sampai di rumah karena memang jaraknya tidak begitu jauh. Saat masuk ke pekarangan, ia disambut dengan sesosok lelaki yang berdiri sembari bersedekap. Dari postur tubuhnya Chanyeol sudah bisa menebak itu siapa.

"Sehun?" panggilnya.

Lelaki itu mengangkat kepalanya, kemudian tersenyum tipis.

Chanyeol memarkirkan sepedanya dan berjalan ke arah Sehun. Sejujurnya, dia tak akan menyangka kalau Sehun akan berkunjung ke rumahnya saat dia tak begitu lagi tertarik untuk menghubunginya bahkan lewat pesan singkat sekalipun.

"Kupikir ada orang di rumah," kata Sehun.

"Ayah sedang pergi," jawab Chanyeol. "Ada apa?"

"Aku.. ingin membicarakan sesuatu."

Dahi Chanyeol mengernyit. Tapi kemudian dia mengajak Sehun untuk naik ke rumah. Dia mempersilakan lelaki itu untuk duduk di kursi yang berada di teras. Sedangkan dia masuk ke dalam rumah untuk meletakkan tasnya. Setelah itu dia kembali ke luar dan duduk di sebelah Sehun.

"Kenapa tidak menghubungiku saja?" tanya Chanyeol yang sejujurnya sudah sangat ingin mengetahui alasan Sehun yang 'hilang' selama hampir dua minggu terakhir.

Sehun diam sejenak. Lelaki itu tampak berbeda dari biasanya. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat. Apa mungkin ini sebabnya?

"Tadi siang aku ingin mengunjungimu ke minimarket. Tapi, saat hampir tiba di sana, aku melihatmu berbicara dengan seseorang."

Jantung Chanyeol berdetak lebih cepat.

"Aku mengurungkan niatku karena tampaknya kalian sedang membicarakan hal yang serius."

Chanyeol menimbang-nimbang apakah dia harus memberitahukan soal Seonwoo pada Sehun atau tidak. Hal ini tidak begitu penting, tapi dia tak ingin menimbulkan kesalahpahaman yang akan menimbulkan dampak dalam hubungan mereka ke dapannya.

"Dia mantan kekasihku," gumam Chanyeol pada akhirnya.

Chanyeol tak berani melihat reaksi Sehun. Tapi dari keheningan yang terjadi, dia tahu bahwa lelaki itu pasti cukup terkejut.

"Kau pernah punya kekasih?"

Tiba-tiba saja Chanyeol tertawa kecil ketika mendengar pertanyaan itu. Apa dia tampak sepolos itu sampai-sampai Sehun terdengar kaget dengan ucapannya barusan?

"Kekasih pertamaku—dan juga terakhir. Hubungan kami tidak direstui dan kami terpaksa berpisah," lanjutnya lagi. "Aku tak sengaja bertemu dengannya beberapa waktu lalu dan dia mengatakan bahwa dia akan menikah. Tapi.."

Chanyeol masih ragu untuk menceritakan hal ini. Dia merasa bahwa hal ini tak begitu penting untuk diketahui Sehun.

"Tapi apa? Apa terjadi sesuatu?"

Trapped In Silk // HunYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang