Chanyeol tidak bisa tidur semalaman ini. Tubuhnya sangat lelah dan membutuhkan istirahat, tapi mata dan pikirannya tidak mau terlelap. Ingin dia menghubungi Sehun. Rasanya dia baru bisa tenang kalau pria itu ada di dekatnya. Tapi tentu saja dia tak ingin mengganggu. Sehun masih harus bekerja besok. Dia butuh istirahat.
Tanpa Chanyeol ketahui, Sehun pun masih terjaga di kamar tamu. Bagaimana mungkin ia bisa tidur nyenyak setelah mendengar kabar dari Chanyeol hari ini? Dia pikir, hubungan mereka akan berjalan mulus karena memang tak ada pertentangan apapun dari kedua pihak keluarga. Sehun sangat mencintai Chanyeol. Dan meskipun lelaki itu belum pernah sekalipun mengatakan dia mencintainya, Sehun tahu bahwa Chanyeol juga memiliki perasaan yang sama.
Cepat atau lambat, Junsik pasti akan tahu bahwa anak bungsunya itu ada di kediaman Oh. Sehun membayangkan Junsik membawa warga desa untuk mendatangi rumahnya. Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Akan sangat rumit jika warga desa sampai mengetahui hal ini, apalagi jika mereka mendengar dari Junsik, yang dapat dipastikan akan menambah-nambahkan cerita.
Karena pikirannya sangat kacau, Sehun keluar dari kamar dan pergi ke dapur untuk membuat kopi. Kafein akan memperburuk keadaannya, tapi dia memang perlu kopi agar bisa berpikir jernih.
Setelah selesai membuat secangkir kopi, Sehun duduk di ruang keluarga. Dia menatap ke arah pintu kamarnya yang saat ini ditempati Chanyeol. Omega itu pasti sangat ketakutan sekarang. Sehun tak dapat membayangkan keadaannya beberapa tahun yang lalu, saat dia harus menghadapi semuanya sendirian.
Tapi jujur, Sehun bangga dengan Chanyeol. Dia sudah berani mengambil keputusan untuk pergi dari rumahnya, meskipun hanya ke sini. Dari dulu Chanyeol selalu mengatakan tidak berani pergi dari rumah, tak tega dengan ayahnya, dan semacamnya.
Apa ini berarti Chanyeol benar-benar mencintainya dan tak ingin dijodohkan dengan orang pilihan Junsik, sehingga dia nekat kabur dari rumah?
Sehun terkejut ketika mendengar pintu kamar terbuka. Itu Chanyeol. Dia berdiri di depan pintu dengan memakai hoodie milik Sehun.
"Kau belum tidur?" tanya Sehun.
Chanyeol menggeleng. Dia berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.
"Aku tidak bisa tidur," gumamnya pelan. "Aku mendengar pintu kamar dibuka tadi."
"Aku juga tak bisa tidur," jawab Sehun. "Mau kubuatkan teh?"
Omega itu menggeleng. Dia hanya menatap Sehun, lalu memeluknya erat. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Sehun.
"Aku sangat takut, Sehun."
Sang alpha pun balas memeluknya. Sehun mencium kepala Chanyeol yang tertutup oleh hoodie.
"Seharusnya aku tak mengatakan itu," katanya lagi. "Aku hanya membuat Ayah semakin marah padaku, dan juga padamu. Tapi aku sudah tidak tahu lagi harus bagaimana agar Ayah membatalkan itu."
Chanyeol menangis lagi. Hati Sehun terasa tercabik melihatnya. Dia benar-benar tidak bisa melihat orang yang dicintainya tersakiti seperti ini. Dia makin mengeratkan pelukannya pada sang omega.
"Kau sudah melakukan hal yang tepat. Apa yang dilakukan ayahmu itu sudah sangat keterlaluan," balas Sehun. "Mungkin dengan itu dia bisa menyetujui hubungan kita."
"Tapi dia bisa saja menyuruhku menggugurkan kandungan," Chanyeol terisak pelan. "Lagipula, ini bukan kali pertama aku melakukannya."
Rahang Sehun mengeras ketika mendengar itu. Tapi dia mencoba menenangkan dirinya. Dia tak butuh untuk meluapkan emosinya pada Junsik. Chanyeol jauh lebih penting untuk saat ini.
"Kalau dia tetap tak setuju, kita akan menikah diam-diam dan pergi dari desa ini. Kau mau, kan?"
Chanyeol tak pernah mau memikirkan kemungkinan itu. Sebisa mungkin dia ingin menghindari konflik. Dia tak seberani Yoora, kakaknya. Tapi dia sudah memantapkan hati. Dia tak ingin menikah dengan siapapun kecuali Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Silk // HunYeol
RomanceSutra memang tampak indah jika dipandang dengan mata telanjang. Begitu pula dengan Chanyeol. Dia tampak cantik selayaknya seorang omega. Sedikit yang tahu bagaimana terkekangnya ia ketika berada di rumah. - 🌺 HunYeol 🌺 Top!Sehun Bot!Chanyeol 🌺 Om...