Chapter 15

223 23 12
                                    

Hwayeon yang sedang memasak makan siang di dapur terkejut ketika mendengar pintu rumah mereka digedor nyaring. Dia menoleh ke belakang, jantungnya seketika berdetak lebih kencang. Dalam hatinya, dia merasa sudah tahu siapa yang datang. Dia pun memberanikan diri untuk keluar dan membuka pintu.

Saat hampir menuju ruang tamu, Sehun juga keluar dari kamar.

"Apa itu Paman Junsik?" tanyanya.

"Sepertinya begitu," jawab Hwayeon.

"Biar aku yang buka."

"Jangan, Ibu yang akan bicara padanya. Dia mungkin tak akan bisa mengontrol emosinya jika melihatmu. Kau tunggu di sini saja, sambil berjaga-jaga."

Sehun tak menolak karena apa yang dikatakan Hwayeon itu benar. Hwayeon kemudian berjalan ke ruang tamu dan membuka pintu depan.

Dugaannya benar. Itu Junsik. Dan dari wajahnya, dia jelas tidak sedang dalam suasana hati yang baik.

"Di mana Chanyeol?" tanya Junsik tanpa basa-basi.

Hwayeon berusaha untuk memberikan akting terbaiknya. Waktu yang dihabiskannya untuk menonton drama harus membuahkan hasil.

"Apa maksudmu?"

"Aku tahu Chanyeol ada di sini. Di mana dia?"

"Kau ini bicara apa? Datang-datang tanpa salam apapun dan langsung bertanya hal yang tidak kumengerti."

Junsik diam. Tapi matanya masih menatap tajam Hwayeon. Dia lalu melihat ke dalam rumah.

"Di mana Sehun? Aku ingin bicara padanya."

"Ada urusan apa kau dengan Sehun?"

Junsik mendecih, lalu mendekat ke arahnya.

"Dengar, Hwayeon. Putra kesayanganmu itu telah menghamili Chanyeol. Dan aku tidak bisa menerima itu!"

Hwayeon tak mencoba untuk pura-pura terkejut. Tatapan sinis ia berikan ke Junsik tanpa bisa dicegahnya.

"Apa yang kau khawatirkan? Mereka berdua memang menjalin hubungan, kan? Mereka melakukannya atas dasar suka sama suka. Kita bisa menikahkan mereka kalau kau takut anakku tak akan bertanggung jawab. Aku yakin Sehun juga tak masalah."

Lagi-lagi Junsik mendecih. "Aku tak ingin menikahkan mereka berdua," katanya. "Dan aku tahu Chanyeol ada di sini. Kau tidak bisa membohongiku, Hwayeon. Kau pikir aku ini apa?"

"Paman."

Hwayeon terkejut ketika mendengar suara itu. Dia menoleh ke belakang dan mendapati Sehun berjalan ke arah mereka.

"Aku tahu Paman sedang marah padaku, tapi aku ingin kita bicarakan ini baik-baik."

"Apa yang bisa dibicarakan baik-baik? Kau menghamili putraku, dan sekarangan menyembunyikannya. Kau bisa kulaporkan pada polisi!"

"Aku juga bisa melaporkan Paman. Hukuman kekerasan itu sangat berat, terlebih kepada anak sendiri," jawab Sehun santai.

Junsik terdiam. Tapi raut wajahnya bertambah kesal.

"Masuklah, Paman. Tidak enak jika dilihat tetangga."

Akhirnya Junsik pun masuk dan duduk di ruang tamu. Sehun dan Junsik duduk berhadapan, sedangkan Hwayeon duduk di sofa di antara mereka.

"Chanyeol memang ada di sini. Tapi tolong beri dia waktu. Dia sangat takut untuk pulang. Dan dia juga sedang sakit sekarang," ujar Sehun.

Hwayeon menatap putranya tak percaya. Mengapa Sehun harus mengutarakan hal itu? Tapi dia tak berbicara apapun.

Trapped In Silk // HunYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang