Mereka pulang kencan di sore hari. Chanyeol merasa senang hari ini karena bisa menghabiskan waktu bersama Sehun. Tapi dia juga merasa tak enak hati. Bagaimana tidak, Sehun membelikannya banyak sekali pakaian, padahal tadi Chanyeol hanya mencoba dua. Ternyata pria itu diam-diam membelikannya saat ia sedang berada di fitting room. Dia pun tak bisa menolak karena barangnya sudah dibeli.
Tak hanya itu, setelah selesai berbelanja dan makan, Sehun mengajaknya untuk ke tempat facial. Chanyeol belum pernah sekalipun ke sana. Tapi dia menyukai itu. Wajahnya terasa begitu bersih sekarang.
"Aku akan menghubungimu lagi nanti, untuk kencan piknik kita."
Chanyeol tersenyum. Sehun benar-benar menggemaskan. Dia tak henti-hentinya membicarakan tentang kencan piknik sedari tadi.
Setelah Sehun pulang, Chanyeol pun masuk ke dalam rumah. Dia membawa paper bag yang tidak sedikit jumlahnya itu ke dalam kamarnya. Dia duduk di ranjang, memperhatikan paper bag yang juga diletakkannya di sana.
Chanyeol mengerti Sehun bermaksud baik. Tapi.. tetap saja, ada perasaan mengganjal di hatinya. Dia pun akhirnya memutuskan untuk menelepon Yoora. Sebenarnya, dia sama sekali belum memberitahu apapun kepada kakaknya itu. Dia mungkin akan sedikit terkejut nanti.
"Halo?"
"Halo. Apa kabar, Kak?" tanyanya.
"Baik, baik. Kau sendiri bagaimana? Semua baik-baik saja, kan?"
Chanyeol mengangguk. "Iya, semuanya baik," jawabnya. "Sebenarnya, aku menelepon karena ingin mengatakan sesuatu."
"Sesuatu apa, Yeol?"
Sekarang Chanyeol bingung harus mulai dari mana. Uh, bagaimana cara memberitahunya?
"Kakak tahu kan kalau aku dan Sehun dekat?"
"Oke..?"
"Kami memutuskan untuk menjalin hubungan sekarang," ujarnya.
Terdengar Yoora yang terkesiap di ujung telepon. "Chanyeol? Kau serius?"
"Iya, aku serius."
"Selamat, kalau begitu!" kata Yoora yang benar-benar terdengar antusias. "Aku sangat senang mendengarnya."
Chanyeol tersenyum mendengar perkataan Yoora.
"Lalu? Bagaimana kelanjutannya?"
"Kami baru saja pulang kencan."
"Kencan? Ya ampun, kau benar-benar membuatku iri," ujar Yoora dramatis. "Bagaimana kencan kalian?"
"Menyenangkan. Tapi ada satu hal yang mengganjal hatiku," kata Chanyeol, yang tentu saja tak lupa dengan tujuan awalnya menelepon sang kakak.
Chanyeol pun menceritakan semua kegelisahan yang dirasakannya kepada Yoora.
"Aku benar-benar merasa tidak enak," katanya. "Kenapa dia sebaik itu padaku?"
"Wajar jika seorang kekasih membelikan sesuatu untuk kekasihnya. Kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan itu, Yeol," jawab Yoora.
"Tapi.. aku hanya takut kalau terjadi sesuatu yang tidak baik ke depannya."
"Sesuatu yang tidak baik?"
Chanyeol tidak tahu bagaimana harus mengatakannya. Dari dulu dia memang cukup tertutup. Dia jarang sekali menceritakan perasaan dan ketakutan terdalam di dirinya, bahkan kepada orang-orang terdekat yang dipercayainya, termasuk Yoora. Dia lebih memilih untuk menyimpan semuanya sendiri.
"Aku tidak ingin dibeli dengan uang. Aku tak ingin dianggap kalau aku bisa diperlakukan sesuka hati hanya karena uang," gumamnya.
Yoora terdiam sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Silk // HunYeol
RomansaSutra memang tampak indah jika dipandang dengan mata telanjang. Begitu pula dengan Chanyeol. Dia tampak cantik selayaknya seorang omega. Sedikit yang tahu bagaimana terkekangnya ia ketika berada di rumah. - 🌺 HunYeol 🌺 Top!Sehun Bot!Chanyeol 🌺 Om...