Chapter 19

328 27 15
                                    

Hari ini, Yoora dan suaminya sudah kembali ke Kota karena mereka harus bekerja. Sedangkan Chanyeol dan Sehun masih berada di hotel. Rencananya, mereka akan checkout hari ini dan mencari penginapan lain yang lebih dekat dengan desa mereka. Hari ini mereka juga berencana untuk pergi ke makam ibu Chanyeol.

Setelah selesai sarapan, mereka berdua pun kembali ke kamar. Sehun sedang duduk di depan laptopnya, bersiap untuk mengerjakan proyek terbaru dari kantor. Sedangkan Chanyeol bersandar di kepala ranjang sembari menonton tayangan televisi dengan volume kecil, tak ingin mengganggu konsentrasi pria itu.

Meskipun Chanyeol telah berusaha untuk memfokuskan perhatiannya pada acara televisi yang sedang tayang di layar besar di hadapannya, dia tetap tidak bisa. Matanya sesekali mencuri pandang pada punggung Sehun yang sedang sibuk bekerja. Dia hanya merasa sangat beruntung seseorang seperti Sehun mau menikahi dirinya.

Chanyeol menggelengkan kepalanya, berusaha agar tak terus-terusan terfokus pada Sehun saja. Dia pun menarik selimut yang tadi hanya menutupi bagian bawah tubuhnya, sehingga kini hanya kepalanya saja yang berada di luar selimut. Berkali-kali dia memencet remote televisi, mencari acara yang lebih menarik. Sudah bertahun-tahun lamanya ia tak menonton TV, sehingga dia tak tahu acara apa yang menarik pagi-pagi begini. Akhirnya dia pun memutuskan untuk menonton berita saja.

Sangking bosannya, Chanyeol sampai-sampai tak menyadari bahwa dia tertidur. Tiba-tiba saja dia terbangun karena panggilan dari Sehun.

"Huh?" gumamnya pelan, heran dengan keberadaan sang alpha di hadapannya.

Sehun tersenyum. Dia mengusap rambut Chanyeol, gestur yang cukup sering diberikan olehnya. "Kau ketiduran?"

Chanyeol menoleh ke arah jam di dinding. Sudah 2 jam berlalu sejak dia menonton tadi. Dia benar-benar tidur dengan nyenyak.

"Kita harus segera check out."

Ah, Chanyeol baru sadar. Dia mengubah posisinya jadi duduk. Mereka sudah membereskan semua barang-barang sejak semalam, jadi sekarang hanya perlu berganti baju dan pergi dari hotel.

Setelah selesai bersiap-siap, mereka berdua pun pulang dari hotel. Mereka akan ke pemakaman terlebih dahulu, yang berjarak sekitar 2 jam dari sini. Setelahnya, mereka berencana untuk melihat-lihat rumah yang mungkin mereka tinggali nantinya.

"Aku sudah lama sekali tidak ke makam Ibu," gumam Chanyeol, memulai pembicaraan mereka.

"Kenapa? Apa karena jauh?" tanya Sehun. Matanya masih berfokus ke jalan.

Chanyeol menggeleng. "Ayah tidak suka pergi ke makam Ibu. Jadi biasanya aku pergi sendiri, sebulan sekali di akhir pekan. Tapi, sejak Ayah melarangku untuk pergi ke manapun, aku tidak bisa ke sana lagi."

Kali ini Sehun memandang Chanyeol sejenak. Kalau begitu, itu berarti sudah 3 tahun Chanyeol tidak ke makam ibunya.

"Aku merasa sangat bersalah pada Ibu. Bagaimana kalau Ibu berpikir kalau aku sudah tidak menyayangi dan mempedulikannya lagi?"

Sehun menggenggam tangannya, membuat Chanyeol yang sedari tadi melihat ke jalanan di sampingnya, kini menatap sang alpha.

"Tidak mungkin. Ibumu pasti mengerti dengan keadaanmu. Yang ada, ibumu malah bangga memiliki putra seperti dirimu. Kau sangat kuat, Chanyeol. Semua orang tua yang memiliki anak sepertimu pasti akan merasa bangga."

Omega itu tersenyum tipis, tapi senyuman itu sarat akan kesedihan.

"Kecuali ayahku, tentu saja."

Saat ini, Sehun ingin menggenggam kedua tangan Chanyeol dan menatap kedua matanya. Tapi kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan.

Trapped In Silk // HunYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang