Memutuskan untuk bekerja di rumah orang tuanya, membuat Sehun harus mempersiapkan beberapa hal, mulai dari membuat workspace di kamarnya, membeli beberapa furnitur, serta memasang WiFi. Sehun harus pergi ke pusat kota sendirian untuk membeli keperluannya itu. Dan akhirnya setelah satu jam perjalanan, dia pun tiba di desanya.
Sehun turun dari bis yang ditumpanginya di halte dekat rumahnya. Perjalanan dari pintu masuk desa ke rumahnya memakan waktu hingga 15 menit jika ditempuh dengan berjalan kaki. Sehun yang tak mau kelelahan pun menitipkan sepedanya di toko kelontong milik Kakek Wang, jadi dia pulang ke rumah dengan mengendarai sepedanya. Bahkan dengan bersepeda pun merupakan perjalanan yang melelahkan, sejujurnya. Tapi jika ini adalah harga yang harus dibayarkan demi mendapatkan ketentraman hatinya dengan tinggal kembali di desa, maka dia sanggup untuk melakukannya.
Di tengah perjalanan, entah mengapa Sehun ingin kembali pergi ke minimarket Junsik. Tak lain tak bukan adalah untuk menemui Chanyeol. Masih banyak hal yang ingin dibicarakannya dengan omega itu, hanya sekedar untuk bernostalgia. Mengingat sikap Chanyeol waktu itu, jika tidak ada ayahnya, maka semua terasa normal-normal saja.
Gemerincing lonceng terdengar ketika Sehun membuka pintu toko. Dia langsung mengarahkan pandangan ke arah kasir. Orang yang dicarinya ada di sana.
"Hai," sapa Sehun sembari tersenyum.
Chanyeol tampak agak terkejut melihat kedatangannya. Tapi dia membalas senyuman itu, matanya melihat penampilan Sehun.
"Habis dari mana?"
"Pusat kota. Membeli beberapa furnitur," jawab Sehun sambil mengambil minuman di lemari pendingin, lalu kembali ke kasir. "Aku juga berencana memasang WiFi. Apa jaringan di sini bagus?"
"Kudengar Paman Seochon juga memasang WiFi di rumahnya," ujar Chanyeol. "Aku tidak tahu soal WiFi, tapi kalau jaringan di ponselku tidak pernah bermasalah."
"Semoga saja begitu. Kalau aku tidak bisa mendapatkan internet yang baik, terpaksa aku harus pindah lagi ke kota," jawab Sehun sambil tertawa. Jelas saja dia hanya bergurau.
Chanyeol pun ikut tertawa. "Pasti menyenangkan ya, bisa bekerja dari rumah tanpa harus ke kantor."
"Di bayanganku itu menyenangkan, semoga saja kenyataannya seperti itu." Sehun tersenyum. Dia pikir, ini saat yang tepat untuk bertanya soal pekerjaan padanya. "Kau tidak bekerja karena kau tidak suka suasana kantor, ya?"
Chanyeol menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak begitu. Aku sebenarnya suka bekerja di kantor. Tapi ayahku tidak begitu suka."
"Kau resign?"
Lelaki itu mengangguk.
"Tapi kau masih ada keinginan untuk bekerja?"
"Tentu saja. Tapi akan sulit kalau ayahku tidak memperbolehkan."
Sehun masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia takut itu akan terlalu sensitif nantinya. Jadi dia memutuskan untuk membayar minumannya dan segera pulang ke rumah.
Malam harinya, Sehun duduk di teras rumah sembari menikmati secangkir kopi panas buatan sang ibu. Sebelah tangannya sibuk memainkan ponsel, menggulirkan layar di media sosial tanpa begitu minat. Tiba-tiba saja, seorang temannya mengirimkannya sebuah pesan.
Kudengar ada acara reuni di SMA kita. Kau ikut?
Mengirimkan sebuah gambar
Sehun memperhatikan foto yang dikirimkan teman lamanya tersebut. Acara itu akan dilaksanakan 2 minggu lagi. Sehun hanya pernah ke acara reuni sekali, itupun sudah bertahun-tahun lalu, saat kebetulan dia sedang berada di rumah orang tuanya. Sekarang, dia sudah menetap kembali di sini, tidak ada alasan yang cukup meyakinkan untuk dia menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Silk // HunYeol
RomanceSutra memang tampak indah jika dipandang dengan mata telanjang. Begitu pula dengan Chanyeol. Dia tampak cantik selayaknya seorang omega. Sedikit yang tahu bagaimana terkekangnya ia ketika berada di rumah. - 🌺 HunYeol 🌺 Top!Sehun Bot!Chanyeol 🌺 Om...