Chapter 18

234 24 7
                                    

Sehun pergi kembali ke desa mereka bersama Yoora. Mereka berdua berencana untuk menemui Junsik. Awalnya, Sehun berniat untuk pergi sendiri saja, karena dia merasa harus bertanggung jawab untuk semuanya. Namun tiba-tiba Yoora memutuskan untuk ikut. Sebagai seorang kakak, dia juga bertanggung jawab atas adiknya. Dan juga, berdua akan lebih aman dibandingkan harus sendiri.

Sepanjang perjalanan, Yoora tampak sangat tenang. Dia terlihat tidak takut karena harus berhadapan kembali dengan Junsik setelah bertahun-tahun. Berbanding terbalik dengan Sehun yang jelas merasa gelisah, tak peduli seberapa kuat dia menutupinya.

Mobil yang dikendarai Sehun pun akhirnya tiba di depan rumah Junsik. Tapi mereka berdua heran karena ada mobil lain yang terlihat asing. Itu jelas bukan mobil Junsik. Setahu Sehun, Junsik hanya memiliki sebuah mobil pick up.

"Kurasa kita bukan tamu satu-satunya," kata Sehun.

"Ini akan jadi sangat canggung," jawab Yoora. "Mau bagaimana lagi, sudah terlanjur. Ayo."

Dahi Sehun mengernyit ketika melihat Yoora membuka sabuk pengamannya. "Kakak?"

Yoora menoleh, tapi tidak berhenti. "Kita sudah sampai di sini, Sehun. Aku tidak mau menunggu. Tamu itu bisa pulang."

Akhirnya Sehun pun menuruti perkataan Yoora. Jantungnya berdegup sangat kencang. Dia tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Bahkan, saat interview kerja pun, dia jauh lebih tenang daripada sekarang. Dia hanya berharap semua berakhir seperti yang diharapkannya.

Saat hampir sampai di depan pintu, Sehun ragu untuk masuk. Tapi Yoora sudah masuk terlebih dahulu, membuat dia pun mengikutinya.

Junsik jelas sangat terkejut ketika melihat mereka berdua. Sedangkan tamunya tampak bingung.

"Yoora," kata Junsik. Matanya menatap Sehun juga sekilas. "Mau apa kalian kemari?"

"Soal Chanyeol," jawab Yoora singkat.

"Soal Chanyeol?" beo tamu itu. "Ada apa dengan Chanyeol?"

Sehun langsung bisa mengoneksikan apa yang sedang terjadi. Dia pun awalnya sudah menaruh rasa curiga pada pria itu. Tapi perkataannya barusan memvalidasi semuanya.

"Maaf, Tuan. Sepertinya kita lanjutkan lagi pembicaraan kita nanti," kata Junsik pada pria itu dengan sangat ramah, namun terkesan dibuat-buat.

"Apa ini pria yang akan Paman jodohkan dengan Chanyeol?" tanya Sehun tanpa bisa menahan dirinya lagi.

Dahi pria itu mengernyit. Dia lalu menatap Junsik. "Apa maksud semua ini, Tuan Park?"

"Tidak ada apa-apa, Tuan Choi. Saya akan menjelaskan pada Anda nanti," kata Junsik. Dia jelas sangat panik.

Sehun menatap tamu itu dengan sedikit mengintimidasi. Usianya mungkin sekitar 30-an. Penampilannya tidak buruk. Sehun akui kalau wajahnya cukup tampan. Setidaknya, Junsik tidak cukup gila untuk menjodohkan anaknya dengan seseorang yang sudah tua bangka.

"Tidak perlu, Paman. Biarkan dia di sini. Kurasa dia juga harus mendengar apa yang akan kusampaikan."

Junsik menatap Sehun kesal. Tapi dia tak bisa marah. Tidak di hadapan tamunya.

Tapi Sehun tak menghiraukan itu. Dia mengeluarkan selembar kertas dari dalam map dokumen yang dibawanya. Dia lalu meletakkannya di atas meja.

"Aku dan Chanyeol sudah menikah."

Baik Junsik dan Tuan Choi sama-sama terkejut ketika mendengar ucapan Sehun itu. Tapi Junsik tampak lebih khawatir kalau tamunya akan berubah pikiran.

"Apa-apaan ini, Tuan Park?" kata Tuan Choi dengan nada marah. "Siapa pria ini sebenarnya? Apa Anda hanya ingin mempermainkan saya?"

Trapped In Silk // HunYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang