Part 19 : Geng Motor

34 18 49
                                    

Haii Haii Haii

Langsung baca aja deh yuk!!!

Happy readingg

Pagi-pagi sekali Rafi bangun dari tidur lalu duduk di pinggir ranjang dan mengambil handphone yang terletak di meja dekat ranjang. Ia ingin mengirim sebuah pesan kepada seseorang.

Me:
Nanti bisa ketemu?

0891xxxxxx:
Dimana

Me:
Taman Lavender

0891xxxxxx:
Ok, jam berapa

Me:
9 aja

Kemudian Rafi meletakkan handphone diatas meja samping ranjang lagi dan melanjutkan tidur karena matahari pun belum menampakkan sinar.

•••

Berdiri di depan cermin besar miliknya, kini Rafi sedang memadukan pakaian yang sedang dikenakan sembari menyisir rambut nya yang berwarna hitam sedikit kecoklatan agar terlihat rapi. Setelah merasa sudah rapi, ia berjalan kebawah untuk mengambil motor yang berada di garasi.

"Mau kemana kamu?" tanya mama Rafi heran

"Eee anu ma, kerja kelompok" jawab Rafi gugup

"Dimana"

"Rumah Bagas"

"Hati-hati ya"

"Iya ma"

•••

Sampai di taman Lavender Rafi segera turun dari motor lalu memilih duduk di sebuah bangku panjang berwarna putih, sambil menengok ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan seseorang yang sedang ia tunggu. Karena cukup ramai orang yang sedang berada di taman itu terlebih lagi ini adalah hari weekend

"Belum dateng"

"Gua tunggu disini aja deh"

Ketika sedang asyik memainkan handphone, seseorang datang tepat berada di hadapan nya.

"Udah lama kak?"

"Belum kok" jawab Rafi berdiri menyetarakan tinggi nya dengan cewe itu

"Mau ngomongin tentang apa kak?" kini seseorang itu duduk dan diikuti oleh Rafi

Karena situasi sudah terasa aman tidak ada yang memperhatikan mereka berdua dengan intens, Rafi mulai bicara tentang sesuatu.

"Jadi gini Ra, aku mau ngomong sesuatu"

Belum selesai melanjutkan omongan nya, tiba-tiba handphone nya berdering lantas Rafi sedikit menjauh dari Zahra dan segera mengangkat telpon tersebut.

"Assalamualaikum Raf, gawat"

"Walaikumsalam, gawat kenapa?"

"Musuh kita biasa, lu bisa kesini?"

"Iya tunggu, gua kesana sekarang"

Setelah mengangkatnya telpon tersebut Rafi kembali ke hadapan Zahra.

"Eee ra, maaf ya aku harus pergi ada urusan penting" jelas Rafi

"Mau kemana kak?" tanya Zahra penasaran

"Ada urusan penting, sorry aku ga bisa jelasin" jawab Rafi

"Yaudah kakak pergi aja"

"Kamu gimana?"

"Aku pulang sendiri ga papa"

"Sebentar"

Dengan cepat Rafi kembali mengeluarkan handphone dari dalam kantong celana dan membuka sebuah aplikasi.

"Udah aku pesenin taksi, tinggal tunggu aja ya" pinta Rafi

Bukan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang