Part 20 : Bujuk

26 12 38
                                    

Hallooo

Haiiii

Ada yg nungguin Bukan Untukku up part baru g nih???

Vote sama komen dulu deh!!!

Happy reading and enjoy



Pulang sekolah Rafi segera menuju parkiran untuk menunggu Zahra. Tak lama terlihat dua orang siswa perempuan berjalan menuju salah satu motor yang berjejer di parkiran sekolah, ya itu adalah Zahra dan Aca.

"Ra tunggu" panggil Rafi berlari mendekat kearah nya

"Ayok ca cepetan" mengenakan helm lalu segera naik keatas motor Aca

"Itu kak Rafi manggil lo" gumam Aca yang daritadi sudah melihat Rafi mendekat kearah mereka.

"Udah ca ayo jalan, gua ga mau ngomong sama dia"

Karena jarak motor Aca dan Rafi yang tak terlalu jauh membuat Rafi dengan cepat mendekat kearah mereka.

"Ra pliss dengerin aku dulu" pinta Rafi memasang wajah memelas.

"Ayo ca jalan"

"Ra tunggu Ra"

Aca menuruti permintaan Zahra dan melajukan motornya pergi dari parkiran sekolah. Namun Rafi tak menyerah begitu saja ia terus memikirkan cara agar Zahra mau mendengarkan penjelasan nya sekaligus memaafkan dirinya.

•••

Sampai dirumah Rafi segera masuk kedalam kamar dan mengambil handphone untuk menelpon kedua teman nya.

"Halo, assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

"Gua mau minta bantuan kalian berdua"

"Bantuan apa"

"Nanti malem kita ketemuan di cafe biasa, gua akan jelasin semua nya"

"Oke"

•••

Malam ini ia akan bertemu dengan kedua teman nya di cafe yang biasa mereka datangi untuk bersantai. Melirik jam di pergelangan tangan nya, sudah lumayan lama ia menunggu ditempat tersebut namun kedua teman nya tak kunjung menampakkan batang hidung nya.

"Sorry kita telat, macet tadi" mereka tos terlebih dahulu baru setelah itu duduk di kursi

"Iya, udah sekarang kalian pesen dulu"

Setelah mereka berdua memesan makanan dan minuman kini Rafi menyampaikan hal yang akan dibahas.

"O gitu" ucap Bagas

"Lo ada ide?" tanya Rafi

"Sebentar" terlihat seperti orang berpikir. Bagas nampak begitu serius

"Ada?" tanya Rafi lagi penasaran

"Gak hehe" jawab Bagas santai

Menatap tajam wajah Bagas sembari menghela nafas kasar melihat kelakuan Bagas. Tak lama pelayan restoran datang membawa makanan dan minuman lalu ditaruh diatas meja mereka.

"Makasih mba" ucap Bagas dibalas anggukan oleh pelayan restoran tersebut

Terlihat begitu banyak makanan yang dipesan oleh Bagas berbeda dengan Farhan dan Rafi yang hanya memesan sedikit makanan.

"Hummm, aroma nya membuat cacing-cacing di perut gua bersorak ria" celetuk Bagas sembari memegang perut.

"Lo mah yang dipikirin cuma makan" timpal Rafi

"Kalo ga makan nanti otak gua ga bisa mikir" balas Bagas

"Sama aja makan geh otak lo ga berfungsi" cibir Rafi

Bukan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang